Sungguh suatu fenomena yang menarik juga apabila kita melihat bagaimana penerimaan PPh untuk seluruh Indonesia cenderung untuk terus naik demikian juga
dengan penerimaan PPh Sumatera Utara, tetapi sumbangan dari penerimaan PPh Sumatera Utara sebetulnya masih bisa lebih dioptimalkan dan masih banyak lagi
potensi yang bisa diperoleh dari PPh. Dilatar belakangi oleh pemikiran di atas, maka penulis memiliki ketertarikan
untuk meneliti dan mengambil topik tentang “Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Provinsi Sumatera Utara.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana pengaruh Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Provinsi Sumatera Utara.
b. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Provinsi Sumatera Utara.
c. Bagaimana pengaruh Pendapatan per Kapita terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Provinsi Sumatera Utara.
Ismail Fahmi Nasution : Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi Di Provinsi…, 2008 USU e-Repository © 2009
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Provinsi Sumatera Utara.
b. Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Provinsi Sumatera Utara.
c. Untuk mengetahui pengaruh Pendapatan per Kapita terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi di Provinsi Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak yang ada di Sumatera Utara mengenai variabel-variabel yang dapat mempengaruhi penerimaan Pajak
Penghasilan Orang Pribadi di Provinsi Sumatera Utara. 2. Untuk menambah wawasan, baik penulis sendiri, maupun pemerhati pajak
terutama di dalam menganalisa variabel-variabel yang mempengaruhi penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi dan sebagai referensi bagi
peneliti sejenis di masa yang akan datang.
Ismail Fahmi Nasution : Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi Di Provinsi…, 2008 USU e-Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pajak
Secara umum pengertian pajak lebih dikenal sebagai pungutan yang harus dibayar oleh individu kepada pemerintah yang dapat dipaksakan berdasarkan undang-
undang, di mana dalam hal ini individu pembayar pajak tidak memiliki kontraprestasi secara langsung atas pungutan yang dibayarnya, atas pajak yang dibayarnya
digunakan untuk kepentingan public secara umum. Salah satu diantara batasan-
batasan itu diajarkan oleh pengertian pajak oleh:
Andriani, et al. 2000, menyatakan “Pajak adalah iuran kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh Wajib Pajak pembayarannya menurut peraturan
peraturan yang tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran.
pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”.
Soemitro 2000, menyatakan, “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa
timbal kontra prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk pembayaran dan pengeluaran negara”.
Ismail Fahmi Nasution : Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi Di Provinsi…, 2008 USU e-Repository © 2009
Menurut Mardiasmo 2003: 1. Pajak ialah iuran rakyat kepada kas negara
Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang bukan barang yang digunakan untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat.
2. Berdasarkan Undang-Undang Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan Undang-Undang serta aturan
pelaksanaannya. Pajak adalah iuran wajib yang harus dibayarkan oleh rakyat kepada negara, dalam hal ini pajak merupakan bagian dari hukum publik yang
mengatur hubungan hukum antara negarapemerintah dengan warganyarakyatnya di mana negara mengambil kekayaan dari masyarakat dan dikembalikan ke
masyarakat. Undang-Undang Pajak dibuat dengan tujuan sebagai aturan dasar pemungutan pajak, sehingga pemungutan pajak berdasarkan atas kekuatan
Undang-Undang beserta aturan pelaksanaannya. Hal ini untuk menghindari adanya tindakan sewenang-wenang dalam memungut pajak dan supaya
masyarakat juga tidak semaunya untuk membayar pajak. 3. Dapat dipaksakan
Yang dimaksud dengan dapat dipaksakan artinya bila hutang pajak tidak dibayar, hutang itu dapat ditagih dengan menggunakan kekuasaan, salah satunya dengan
menggunakan surat paksa, bila perlu ditindak atau dikenai sanksi bila melakukan perlawanan.
Ismail Fahmi Nasution : Analisis Determinan Penerimaan Pajak Penghasilan PPh Orang Pribadi Di Provinsi…, 2008 USU e-Repository © 2009
4. Tiada mendapat kontra prestasi atau timbal balik yang langsung ditunjuk Tujuannya untuk membedakan antar pajak dan retribusi. Pembayar pajak tidak
dapat menikmati secara langsung atas pajak yang dibayar. 5. Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum pemerintah
Dalam negara terdapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dan pajak merupakan salah satu penyokong utama dalam penerimaan yang kemudian
digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran dari pemerintah, jadi atas pendapatan dari pajak tidak hanya dinikmati oleh pembayar pajak saja akan tetapi
juga oleh rakyat pada umumnya.
2.2. Fungsi Pajak dalam Suatu Negara