3. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu dapat disertai dengan darah,
4 Perasaan tidak enak malaise, lemah, 5. Berat
badan menurun.
Gejala Khusus
1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus saluran yang menuju ke paru-paru akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah
yang disertai sesak. 2.
Kalau ada cairan dirongga pleura pembungkus paru-paru, dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
3. Bila mengenai tulang maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada
suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuatan pada kulit diatasnya, pada muaranya ini akan keluar cairan nanah http:penyakit-pengobatan.blogspot.com.
2.1.4. Upaya PencegahanPenanggulangan Penyakit Tuberkulosis
Directly Observed Treatmen Shortcourse DOTS merupakan suatu strategi dalam pemberantasan penyakit tuberkulosis paru yang direkomendasikan oleh WHO
yaitu pengobatan dengan paduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh PMO. Penanggulangan penderita tuberkulosis dengan strategi DOTS dapat
memberikan angka kesembuhan yang tinggi. Bank Dunia menyatakan strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling cont-effective. Dengan strategi DOTS
Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
manajemen penanggulangan tuberkulosis di Indonesia ditekankan pada tingkat kabupatenkota Dep Kes RI, 2002.
2.1.5. Pengobatan Tuberkulosis Paru
Tujuan Pengobatan
Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya
resisten kuman terhadap obat anti tuberkulin OAT.
Prinsip Pengobatan
Pengobatan tuberkulosis dilakukan dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1.
OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan, jangan gunakan OAT
tunggal monoterapi. OAT-Kombinasi Dosis Tetap OAT-KDT lebih menguntungkan dan sangat dianjurkan.
2. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat, dilakukan pengawasan langsung
DOT = Directly Observed Treatment oleh seorang Pengawasan Menelan Obat PMO.
3. Pengobatan TB diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif dan lanjutan
Tahap Awal intensif
1. Pada tahap intensif awal pasien mendapat obat setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resisten obat.
Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
2. Bila pengobatan tetap intensif tersebut diberikan secara tepat, biasanya pasien
menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. 3.
Sebagian besar pasien TB BTA positif menjadi BTA negatif konversi dalam 2 bulan.
Tahap Lanjutan
1. Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka waktu yang lebih lama.
2. Tahap lanjutan penting membunuh kuman persisten, sehingga mencegah
terjadinya kekambuhan. Program Nasional Penanggulangan TBC di Indonesia menggunakan
perpaduan OAT: Kategori I
: 2HRZE 4 H3R3 Kategori II
: 2HRZE HRZE 5H3R3E3 Kategori III
: 2HRZ 4 HR Depkes
RI, 2002
2.2. Pengawasan Menelan Obat 2.2.1.