Kerangka Konsep Desain Penelitian Variabel dan Definisi Operasional Pengolahan Data

2.5. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep Penelitian Variabel Independen Variabel Dependen PMO Keluarga Penderita - Pendidikan - Pengetahuan - Motivasi - Beban kerja Pemakaian APD Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat cross-sectional potong lintang dengan maksud ingin melihat keadaan dari hubungan sesaat antara variabel independen dan variabel dependen yaitu ingin melihat penggunaan alat pelindung diri oleh pengawas menelan obat penderita tuberkulosis.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan Kota Pekanbaru tahun 2008, yang terdiri dari 12 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dengan melakukan penelusuran pustaka, konsultasi, dilanjutkan dengan mempersiapkan proposal penelitian, kolokium dan penelitian di lapangan, pengumpulan data, analisa data, serta penyusunan laporan penelitian atau seminar hasil, membutuhkan waktu selama 7 tujuh bulan mulai bulan Desember 2007 sampai dengan bulan Juni 2008. Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga penderita TBC yang menjadi Pengawas Minum Obat PMO dari 12 kecamatan yang berada di Kota Pekanbaru yaitu sebanyak 306 orang.

3.3.2. Sampel

Untuk mendapatkan jumlah sampel digunakan rumus: n = { Z 2 1 – g 2 x P 1 – p } d 2 Dimana : N = jumlah sampel P = estimasi proporsi sampel yang memakai APD = 0,5 1-P = estimasi proporsi yang tidak memakai APD 1-0,5 Z = deviasi normal standar, digunakan 1,96 d = posisi yang diukur dalam setengah dari interval kepercayaan yang diinginkan. Karena proporsi PMO yang memakai APD dan tidak memakai APD belum diketahui secara pasti, maka digunakan rumus: p = q = 50, dengan tingkat presisi yang diinginkan atau d = 10 dan z = 1,96. Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 dengan demikian perhitungan sampel adalah sebagai berikut: n = { 1,96 2 x 0,5 0,5 } 0,1 2 = 3,8416 x 0,25 0,01 = 0,9604 0,01 = 96 Sampel yang diperlukan sebesar 96 responden

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dengan cara mengajukan pertanyaan yang diisi langsung oleh responden yang dijadikan objek penelitian.

3.4.2. Data Sekunder

Sebelum melaksanakan pengumpulan data primer, peneliti melaksanakan pengumpulan data sekunder pada Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yang meliputi antara lain: data geografis, demografis, cakupan penderita tuberkulosis serta data lainnya, di Puskesmas data sekunder dikumpulkan dengan observasi dan catatan medical recor. Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Tabel 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Pendidikan Tingkat pendidikan formal terakhir yang ditamatkan oleh responden, yang ditunjukkan dengan ijazah terakhir. Wawancara Kuesioner 1. SD 2. SLTP 3. SLTA 4. Perguruan Tinggi Ordinal 2. Pengetahuan Kemampuan responden untuk mengetahui pentingnya menggunakan APD dalam pengawasan menelan obat Penjumlahan nilai benar pada kuesioner Benar dinilai 1 Salah dinilai 0 Kuesioner Jumlah skor Baik skor ≥ Median Kurang Median Ordinal 3. Motivasi Adanya dorongan untuk menggunakan APD dalam pengawas menelan obat Diukur dari 5 pertanyaan dimana setiap pernyataan ada 5 pernyataan diberi skor 1, 2, 3, 4, 5 Kuesioner Tinggi bila skor ≥ Median Rendah bila skor Median Ordinal 4. Beban Kerja Hambatan kerja dan tugas tambahan selain tugas-tugas rutin rumah tangga Wawancara Kuesioner 1. Ya 2. Tidak Ordinal

3.6. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan penelitian setelah pengumpulan data Hastomo, 2000. Pengolahan data dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: a Editing Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 Merupakan proses pengecekan isian atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten. b Coding Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi berbentuk data atau bilangan. Kegunaan coding adalah untuk mempermudah pada saat analisis dan juga mempercepat proses entri data. c Entri Data Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar serta setelah melewati pengkodean, langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis dengan cara entri data dari kuesioner kepaket program komputer. d Cleaning Cleaning pembersih data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak. Data yang telah terkumpul dientri diolah dengan menggunakan program SPSS untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerja PMO penderita tuberkulosis oleh pekerja kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kota Pekanbaru.

3.7. Analisis Data