Merupakan proses pengecekan isian atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.
b Coding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi berbentuk data atau bilangan. Kegunaan coding adalah untuk mempermudah pada saat analisis dan
juga mempercepat proses entri data. c
Entri Data Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar serta setelah melewati
pengkodean, langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis dengan cara entri data dari kuesioner kepaket program komputer.
d Cleaning
Cleaning pembersih data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak.
Data yang telah terkumpul dientri diolah dengan menggunakan program SPSS untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerja PMO
penderita tuberkulosis oleh pekerja kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kota Pekanbaru.
3.7. Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan analisis data univariat, bivariat. Analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik masing-
masing variabel yang akan diteliti. Analisis statistik bivariat menggunakan chi -
Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
square yaitu: untuk mengetahui hubungan antara kinerja PMO dengan faktor yang berhubungan dengan pekerja PMO pendidikan, pengetahuan motivasi, dan beban
kerja. Untuk melihat hasil kemaknaan perhitungan statistik digunakan batas
kemaknaan 0,05 sehingga: a.
Bila nilai p 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna, b.
Bila nilai p 0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna.
Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Provinsi Riau saat ini terdiri dari tiga kota dan 12 kabupaten yang mempunyai luas wilayah 329.867.01 Km
2
yang terdiri dari dataran seluas 94.501.61 Km
2
28,87 dan lautan 235.305.40 Km
2
71,13, memiliki geografis strategis karena berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia serta
berbatasan tidak langsung dengan beberapa Negara Asean, selain itu juga Provinsi Riau berada di lintasan perdagangan Internasional mulai dari Selat Malaka sampai ke
Laut Cina Selatan. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 Provinsi Riau mempunyai
penduduk sejumlah 4.733.948 jiwa dengan pertumbuhan rata-rata 3,79 per tahun di mana jumlah penduduk terbanyak adalah di Kota Pekanbaru.
Kota Pekanbaru mempunyai luas wilayah 632,26 km
2
, terdiri dari 12 kecamatan dan 58 kelurahan. Penduduk Kota Pekanbaru tahun 2007 berdasarkan
proyeksi penduduk tahun 2007 adalah berjumlah lebih kurang 771.429 jiwa, naik 3,8 setiap tahunnya, dengan kepadatan penduduk 1.220 km
2
. Kota Pekanbaru terletak antara garis 101.14
sampai 101.34 Bujur timur dan 0.25
sampai 0.45 Lintang Utara dengan batas wilayah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Siak,
Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008
USU Repository © 2008
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kampar,
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kebupaten Kampar,
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Siak.
Kota Pekanbaru terdiri dari 12 kecamatan dan 17 puskesmas yang merupakan unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan, dan sebagai pusat
kesehatan masyarakat khususnya pelayanan penderita tuberkulosis, dari 17 Puskesmas yang ada di Kota Pekanbaru kasus tuberkulosis cukup tinggi, pada tahun
2007 berjumlah 306 kasus dan PMO yang BTA + berjumlah 15 orang, hal ini disebabkan belum adanya kebijakan dari Pemerintah Daerah setempat untuk
memfasilitasi pemakaian APD dalam usaha pencegahan penyakit menular. PMO kadang kala menggunakan sapu tangan sebagai penutup mulut pada saat mengawasi
penderita TBC minum obat.
4.2. Analisis Univariat