Hubungan Pengetahuan dengan PMO Penderita Tuberkulosis Hubungan Motivasi dengan PMO Menggunakan APD

5.2. Hubungan Pengetahuan dengan PMO Penderita Tuberkulosis

Menggunakan APD Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya suatu tindakan, tindakan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dan lebih tepat dari pada tindakan yang tidak didasari oleh pengetahuan Notoatmojo, 2000. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap satu objek tersebut. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, pengetahuan biasanya sejalan dengan tingkat pendidikan. Pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi pengetahuan sehingga akan lebih baik. Akan tetapi pendidikan seseorang yang rendah belum tentu pengetahuan rendah, karena informasi yang diperoleh tidak hanya melalui apa yang dilihat dan didengar dengan berbagai media masa. Dalam penelitian ini peneliti membagi 2 kategori pengetahuan PMO yaitu: pengetahuan baik jika PMO mampu menjawab pertanyaan dengan benar 50, dan pengetahuan kurang jika PMO mampu menjawab dengan benar 50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan variabel pengetahuan, responden yang berpengetahuan rendah 45,5 menggunakan APD, sedangkan responden yang berpengetahuan tinggi 55,5 menggunakan APD. Pada penelitian ini tidak ada hubungan yang signifikan antara PMO yang mempunyai pengetahuan baik dengan PMO yang berpengetahuan kurang baik dalam menggunakan APD p = 0,09, Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 artinya semakin tinggi pengetahuan PMO maka semakin disiplin PMO menggunakan APD. Pengetahuan menurut peneliti tidak hanya diperoleh dari pendidikan formalnya, tetapi dapat juga diperoleh dari pengalaman, dengan demikian semakin banyak memperoleh pengetahuan tentang APD maka semakin besar kemungkinan untuk menggunakan APD.

5.3. Hubungan Motivasi dengan PMO Menggunakan APD

Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan Wahyu Sumijo, 2000. Motivasi akan menimbulkan keinginan di dalam diri individu yang mendorong seseorang untuk bertindak, dengan motivasi kita menguraikan kekuatan-kekuatan yang bekerja terhadap atau di dalam diri individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku Gibson, 1997. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan variabel motivasi, responden yang motivasi rendah 46,7 menggunakan APD, sedangkan responden yang motivasi tinggi 41,7 menggunakan APD, hasil uji chi squaret diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan PMO yang menggunakan APD p = 0,22, dengan demikian pada penelitian ini hipotesa adanya hubungan variabel motivasi dengan penggunaan APD oleh PMO tidak terbukti, hal ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap kinerja Ayun penyuluh KB Madya di DKI Jakarta Al Fikri, 1994. Motivasi Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008 berhubungan dengan kinerja perencanaan Dati II pasca pelatihan perencanaan di Provinsi Jawa Barat Tabrani, 1994, serta motivasi juga merupakan faktor yang paling berperan terhadap kinerja bidan puskesmas di Kabupaten Garut Retnasih, 1995. Motivasi merupakan suatu hal yang berasal dari internal individu yang menimbulkan dorongan atau semangat untuk bekerja keras, pada dasarnya motivasi pekerja kesehatan menggunakan APD dapat terpacu oleh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas yang selalu memberikan dorongan dan mengingatkan tentang pentingnya menggunakan APD. Demikian juga perlu kiranya pimpinan Puskesmas selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada pekerja kesehatan yang menjadi PMO penderita TBC untuk aktif menggunakan APD dalam mengawasi penderita minum obat, hal ini karena menjadi PMO merupakan pekerjaan dan tidak ada mendapatkan insentif. Dengan adanya dorongan dari pimpinan puskesmas diharapkan akan dapat menimbulkan motivasi pada diri PMO sehingga timbul dorongan dan semangat untuk menggunakan APD disaat mengawas menelan obat. Menurut teori motivasi Taylor bahwa adanya insentif berupa uang dapat mendorong orang untuk bekerja atau berperilaku. Reward dalam hal ini tidak harus berupa materi tetapi dari pengakuan atas prestasi sebagai PMO yang menggunakan APD, menurut teori Maslow, pemenuhan akan kebutuhan pengakuan self esteem pemberian dorongan pribadi dan pengakuan prestasi dari pimpinan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi. Rusherina : Determinan Penggunaan Alat Pelindung Diri APD Pada Pengawas Menelan Obat PMO Penderita Tuberkulosis Di Kota Pekanbaru Tahun 2008, 2008 USU Repository © 2008

5.4. Hubungan Beban Kerja dengan PMO Menggunakan APD