Kompartemen Cairan Tubuh Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Cairan Tubuh

Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Kandungan rata- rata ialah sekitar 60 dari berat badan untuk laki-laki yang berusia antara 17-40 tahun, dan 51 untuk perempuan pada rentang usia yang sama. Kandungan air di dalam sel lemak lebih rendah dari pada kandungan air di dalam sel otot, sehingga cairan tubuh total pada orang yang gemuk obes lebih rendah dari mereka yang tidak gemuk. 13

2.1.1. Kompartemen Cairan Tubuh

Cairan dalam tubuh dibagi dalam dua kompartemen utama yaitu cairan ekstrasel dan cairan intrasel. Cairan ekstrasel dibagi lagi menjadi plasma dan cairan interstitial. 13 Tabel 1. Volume Cairan Kompartemen dikutip dari 3 Jenis Cairan dari BB Volume untuk BB 70 kg L Cairan tubuh total 60 42 Cairan intraseluler 40 28 Cairan ekstraseluler 20 14 Plasma 4 2,8 Cairan interstisial 16 11,2 Dalam dua kompatermen cairan tubuh ini terdapat beberapa kation dan anion elektrolit yang penting dalam mengatur keseimbangan cairan dan fungsi sel. Ada dua kation yang penting, yaitu natrium dan kalium. Natrium merupakan kation yang banyak di dalam cairan ekstrasel dan kalium kation yang banyak di cairan intrasel. Keduanya mempengaruhi tekanan osmotik cairan ekstrasel dan intrasel dan langsung berhubungan dengan fungsi sel.

2.1.2. Gangguan Keseimbangan Cairan Tubuh

13,14 Gangguan keseimbangan air adalah ketidak seimbangan antara air yang masuk ke dalam dan air yang ke luar dari tubuh, ketidak seimbangan antara cairan intersisium dan intravaskular. Ketidak seimbangan ini sangat dipengaruhi oleh osmolalitas atau oleh tekanan osmotik. Osmolalitas adalah perbandingan antara jumlah solut dan air. Solut-solut yang mempengaruhi osmolalitas dalam tubuh adalah natrium, kalium, glukosa dan urea. Makin tinggi osmolalitas maka makin tinggi tekanan osmotik. Dalam keadaan normal osmolalitas cairan intrasel adalah sama dengan osmolalitas cairan ekstrasel. Kandungan air di intrasel lebih banyak oleh karena jumlah kalium total dalam tubuh lebih besar dari jumlah natrium total dalam tubuh. Natrium, Kalium, Glukosa bebas berpindah antar intersisium dan intravaskular plasma, sehingga albumin adalah osmol utama yang mempengaruhi tekanan osmotik di intravaskular. Tekanan osmotik dalam plasma ini disebut juga sebagai tekanan onkotik dalam plasma. Berpindahnya cairan dari intravaskular ke intersisium atau sebaliknya sangat dipengaruhi oleh kadar albumin dalam plasma. Ada beberapa keadaan yang dapat kita temukan dalam hal gangguan keseimbangan air antara lain : hipovolemia, dehidrasi, hipervolemia, dan edema. Tabel 2. Masuk dan Keluarnya Air dikutip dari 3 Masuk Keluar Minuman 800-1500 urin 800-1500 Air makanan 475-725 Tinja 125 Air oksidasi 250 Kehilangan tidak di sadari Kulit 250-375 Paru 250-375 Keringat 100 Masuk total _________ Keluar total __________ 1525-2475 1525-2475 Pada orang dewasa dengan berat badan 70 kg, dalam lingkungan dengan suhu dan kelembapan yang sedang dan tanpa kerja fisik yang berlebihan. Harga dalam satuan ml24 jam ____________________________________________________________

a. Hipovolemia

Dokumen yang terkait

Hubungan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

3 106 75

Hubungan Antara Lingkar Lengan Atas Dengan Phase Angle Sebagai Penanda Kualitas Hidup Yang Diukur Menggunakan Bio Electrical Impedance Analysis Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis Reguler

0 61 77

Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 63 64

Hubungan Antara Parameter Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bioelectrical Impedance Analysis Dan Kualitas Hidup Yang Dinilai Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialis Reguler

1 34 63

Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis (BIA)Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan Short Form -36 (Sf-36) Pada Pasien Gagal Jantung Nyha I Dan Ii

0 42 71

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 22

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 4

Hubungan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 23

HUBUNGAN MODIFIKASI KADAR NATRIUM DIALISAT DENGAN KUALITAS HIDUP YANG DIUKUR DENGAN SF-36 PADA PASIEN HEMODIALISIS REGULER

0 0 19