Hipovolemia Dehidrasi Hipervolemia Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan Sf-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

Ada beberapa keadaan yang dapat kita temukan dalam hal gangguan keseimbangan air antara lain : hipovolemia, dehidrasi, hipervolemia, dan edema. Tabel 2. Masuk dan Keluarnya Air dikutip dari 3 Masuk Keluar Minuman 800-1500 urin 800-1500 Air makanan 475-725 Tinja 125 Air oksidasi 250 Kehilangan tidak di sadari Kulit 250-375 Paru 250-375 Keringat 100 Masuk total _________ Keluar total __________ 1525-2475 1525-2475 Pada orang dewasa dengan berat badan 70 kg, dalam lingkungan dengan suhu dan kelembapan yang sedang dan tanpa kerja fisik yang berlebihan. Harga dalam satuan ml24 jam ____________________________________________________________

a. Hipovolemia

Hipovolemia adalah berkurangnya cairan ekstrasel dimana air dan natrium berkurang dalam jumlah yang sebanding. Hipovolemia dapat terjadi pada kehilangan air dan natrium melalui saluran cerna seperti muntah, diare, pendarahan atau melalui pipa sonde. Dapat juga melalui ginjal antara lain penggunaan diuretik, diuresis osmotik, salt-loosing nephropathy, hipoaldosteronisme, melalui kulit dan saluran napas seperti insensible water losses, keringat, luka bakar, atau juga melalui sekuestrasi cairan seperti pada ileus obstruksi, trauma, fraktur, pankreatitis akut.

b. Dehidrasi

Dehidrasi adalah keadaan dimana berkurangnya volume air tanpa elektrolit natrium atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya natrium dari cairan ekstrasel. Akibatnya terjadi peningkatan natrium dalam ekstrasel sehingga cairan intrasel akan masuk ke ekstrasel volume cairan intrasel berkurang. Dengan kata lain, dehidrasi melibatkan pengurangan cairan intra dan ekstrasel secara bersamaan dimana 40 dari cairan yang hilang berasal dari ekstrasel dan 60 berasal dari intrasel. Pada keadaan dehidrasi, akan terjadi hipernatremia karena cairan yang keluar atau hilang adalah cairan yang hipotonik. Dehidrasi dapat terjadi pada keadaan keluarnya air melalui keringat, penguapan dari kulit, saluran intestinal, diabetes insipidus sentral dan nefrogenik, diuresis osmotik, yang kesemuanya disertai oleh rasa haus dengan gangguan akses cairan. Dehidrasi dapat pula terjadi bila cairan ekstrasel masuk ke intrasel secara berlebihan pada kejang hebat atau setelah melakukan latihan berat, atau bila asupan cairan natrium hipertonik berlebihan.

c. Hipervolemia

Hipervolemia adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan volume cairan ekstrasel khususnya intravaskular volume overload melebihi kemampuan tubuh mengeluarkan air melalui ginjal, saluran intestinal dan kulit. Keadaan ini lebih dipermudah dengan adanya gangguan pada otot jantung gagal jantung kongestif atau pada gangguan fungsi ginjal berat Penyakit Ginjak Kronik Stadium IV dan V atau pada Gagal Ginjal Akut oligurik.

d. Edema

Dokumen yang terkait

Hubungan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

3 106 75

Hubungan Antara Lingkar Lengan Atas Dengan Phase Angle Sebagai Penanda Kualitas Hidup Yang Diukur Menggunakan Bio Electrical Impedance Analysis Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis Reguler

0 61 77

Hubungan Antara Parameter Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis Dengan Derajat Hipertensi Pada Pasien Hemodialisis Reguler

1 63 64

Hubungan Antara Parameter Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bioelectrical Impedance Analysis Dan Kualitas Hidup Yang Dinilai Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialis Reguler

1 34 63

Hubungan Antara Parameter Volume Cairan Tubuh Yang Diukur Dengan Bio Impedance Analysis (BIA)Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan Short Form -36 (Sf-36) Pada Pasien Gagal Jantung Nyha I Dan Ii

0 42 71

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 22

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 2

Hubungan Kombinasi Hemodialisis Hemoperfusi Dengan Status Nutrisi Yang Diukur Dengan Bia (Bioelectrical Impedance Analysis) Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 4

Hubungan Modifikasi Kadar Natrium Dialisat Dengan Kualitas Hidup Yang Diukur Dengan SF-36 Pada Pasien Hemodialisis Reguler

0 0 23

HUBUNGAN MODIFIKASI KADAR NATRIUM DIALISAT DENGAN KUALITAS HIDUP YANG DIUKUR DENGAN SF-36 PADA PASIEN HEMODIALISIS REGULER

0 0 19