Ada beberapa keadaan yang dapat kita temukan dalam hal gangguan keseimbangan air antara lain : hipovolemia, dehidrasi, hipervolemia, dan
edema. Tabel 2. Masuk dan Keluarnya Air
dikutip dari 3
Masuk Keluar
Minuman 800-1500
urin 800-1500
Air makanan 475-725
Tinja 125
Air oksidasi
250 Kehilangan
tidak di sadari
Kulit 250-375
Paru 250-375
Keringat 100
Masuk total _________ Keluar total
__________ 1525-2475
1525-2475
Pada orang dewasa dengan berat badan 70 kg, dalam lingkungan dengan suhu dan kelembapan yang sedang dan tanpa kerja fisik yang berlebihan. Harga dalam satuan
ml24 jam
____________________________________________________________
a. Hipovolemia
Hipovolemia adalah berkurangnya cairan ekstrasel dimana air dan natrium berkurang dalam jumlah yang sebanding. Hipovolemia dapat terjadi
pada kehilangan air dan natrium melalui saluran cerna seperti muntah, diare, pendarahan atau melalui pipa sonde. Dapat juga melalui ginjal antara
lain penggunaan diuretik, diuresis osmotik, salt-loosing nephropathy,
hipoaldosteronisme, melalui kulit dan saluran napas seperti insensible
water losses, keringat, luka bakar, atau juga melalui sekuestrasi cairan
seperti pada ileus obstruksi, trauma, fraktur, pankreatitis akut.
b. Dehidrasi
Dehidrasi adalah keadaan dimana berkurangnya volume air tanpa elektrolit natrium atau berkurangnya air jauh melebihi berkurangnya
natrium dari cairan ekstrasel. Akibatnya terjadi peningkatan natrium dalam ekstrasel sehingga cairan intrasel akan masuk ke ekstrasel volume cairan
intrasel berkurang. Dengan kata lain, dehidrasi melibatkan pengurangan cairan intra dan ekstrasel secara bersamaan dimana 40 dari cairan yang
hilang berasal dari ekstrasel dan 60 berasal dari intrasel. Pada keadaan dehidrasi, akan terjadi hipernatremia karena cairan
yang keluar atau hilang adalah cairan yang hipotonik. Dehidrasi dapat terjadi pada keadaan keluarnya air melalui keringat, penguapan dari kulit,
saluran intestinal, diabetes insipidus sentral dan nefrogenik, diuresis osmotik, yang kesemuanya disertai oleh rasa haus dengan gangguan akses
cairan. Dehidrasi dapat pula terjadi bila cairan ekstrasel masuk ke intrasel secara berlebihan pada kejang hebat atau setelah melakukan latihan berat,
atau bila asupan cairan natrium hipertonik berlebihan.
c. Hipervolemia
Hipervolemia adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan volume cairan ekstrasel khususnya intravaskular
volume overload melebihi kemampuan tubuh mengeluarkan air melalui ginjal, saluran
intestinal dan kulit. Keadaan ini lebih dipermudah dengan adanya gangguan pada otot jantung gagal jantung kongestif atau pada gangguan fungsi
ginjal berat Penyakit Ginjak Kronik Stadium IV dan V atau pada Gagal Ginjal Akut oligurik.
d. Edema