Parameter BIA
yang digunakan untuk menilai status volume cairan tubuh adalah;
Total Body Water TBW, Extracellular Water ECW, Intracellular Water ICW, TBW , ECWTBW , ICWTBW , ECWICW , Dry Wight kg
dan Total Bodi Potassium TBK. Disamping itu
TBW berhubungan langsung
dengan perkiraan berat badan kering pasien. TBP
juga berhubungan dengan kadar total kalium tubuh intra dan ekstraseluler. Kelebihan volume cairan tubuh
dikarakteristikkan dengan peningkatan TBW, ECW
dan penurunan ICW
.
1,19
2.4. Kualitas Hidup Pasien HD Reguler
Kualitas hidup menurut Cummins 1997 adalah kumpulan beberapa hal seperti: kesejahteraan material, kesehatan, produktivitas, keakraban, keamanan,
kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan emosional yang dinilai baik secara obyektif menurut nilai-nlai kultural maupun subyektif kepuasan yang diukur
secara induvidu. Penilaian kualitas hidup umumnya dilakukan pada penyakit- penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, asma, keganasan, AIDS dan penyakit
ginjal tahap akhir, karena pada penyakit-penyakit tersebut kualitas hidup dapat berubah baik akibat pengaruh terapi jangka panjang maupun jangka pendek.
Banyak tersedia instrumen pengukur kualitas hidup, dimana umumnya terbagi kedalam instrumen non spesifikgenerik dan instrumen spesifik
disease spesific
.
20-25
2.4.1. Instrumen non spesifikgenerik SF-36
Instrumen non spesifik biasanya digunakan pada hampir semua penelitian
penyakit kronis dan bisa juga digunakan untuk menilai kualitas hidup pada populasi yang sehat.
SF-36 telah terbukti dapat dipakai untuk menilai kualitas hidup penderita penyakit kronis termasuk gagal ginjal kronis.
SF-36 berisi 36 pertanyaan yang terdiri dari 8 skala anatara lain :
26-28
1. Fungsi fisik Physical Functioning
Terdiri dari 10 pertanyaan yang menilai kemampuan aktivitas seperti berjalan, menaiki tangga, membungkuk, mengangkat dan gerak badan. Nilai
yang rendah menunjukkan keterbatasan semua aktivitas tersebut, sedangkan nilai yang tinggi menunjukkan kemampuan melakukan semua
aktivitas fisik termasuk latihan berat. 2. Keterbatasan akibat masalah fisik
Role of Phsycal Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi seberapa besar kesehatan
fisik mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari lainnya. Nilai yang rendah menunjukkan bahwa kesehatan fisik menimbulkan masalah
terhadap aktivitas sehari-hari, antara lain tidak dapat melakukannya dengan sempurna, terbatas dalam melakukan aktivitas tertentu atau kesulitan
didalam melaukan aktivitas. Nilai yang tinggi menunjukkan kesehatan fisik tidak menimbulkan masalah terhadap pekerjaan ataupun aktivitas sehari-
hari. 3. Perasaan sakitnyeri
Bodily Pain Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi intensitas rasa nyeri dan
pengaruh nyeri terhadap pekerjaan normal baik didalam maupun diluar
rumah. Nilai yang rendah menunjukkan rasa sakit yang sangat berat dan sangat membatasi aktivitas. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada
keterbatasan yang disebabkan oleh rasa nyeri. 4. Persepsi kesehatan umum
General Health Terdiri dari 5 pertanyaan yang mengevaluasi kesehatan termasuk
kesehatan saat ini, ramalan tentang kesehatan dan daya tahan terhadap penyakit. Nilai yang rendah menunjukan perasaan terhadap kesehatan diri
sendiri buruk atau memburuk. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan terhadap kesehatan diri sendiri sangat baik.
5. EnergiFatique Vitality
Terdiri dari 4 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kelelahan, capek dan lesu. Nilai yang rendah menunjukkan perasaan lelah, capek dan lesu
sepanjang waktu. Nilai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh semangat dan energi selama 4 minggu yang lalu.
6. Fungsi Sosial Social Functioning
Terdiri dari 2 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat kesehatan fisik atau masalah emosional mengganggu aktivitas sosial yang normal. Nilai yang
rendah menunjukkan gangguan yang sering dan sangat terganggu. Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada gangguan selama 4 minggu yang lalu.
7. Keterbatasan akibat masalah emosional Role Emotional
Terdiri dari 3 pertanyaan yang mengevaluasi tingkat dimana masalah emosional mengganggu pekerjaan atau aktivitas sehari-hari lainnya. Nilai
yang rendah menunjukkan masalah emosional mengganggu aktivitas
termasuk menurunnya waktu yang dihabiskan untuk aktivitas, pekerjaan menjadi kurang sempurna dan bahkan tidak dapat bekerja seperti biasanya.
Nilai yang tinggi menunjukkan tidak ada gangguan aktivitas karena masalah emosional.
8. Kesejahteraan mental Mental Health
Terdiri dari 5 pertanyaan yang mengevaluasi kesehatan mental secara umum termasuk depresi, kecemasan dan kebiasaan mengontrol emosional.
Nilai yang rendah menunjukkan perasaan tegang dan depresi sepanjang waktu. Nlai yang tinggi menunjukkan perasaan penuh kedamaian, bahagía
dan tenang sepanjang 4 minggu yang lalu. Skala SF-36 ini kemudian dibagi menjadi 2 dimensi, dimana persepsi
kesehatan umum, energi, fungsi sosial dan keterbatasan akibat masalah emosional disebut sebagai dimensi “Kesehatan Mental”
Mental Component Scale dan fungsi fisik, keterbatasan akibat masalah fisik, perasaan sakitnyeri, persepsi
kesehatan umum dan energi disebut sebagai dimensi “Kesehatan Fisik” Physical
Component Scale . Masing-masing skala dinilai dengan kemungkinan cakupan
nilai 0-100, dimana skor yang lebih tinggi menandakan kualitas hidup yang lebih baik.
29-32
Untuk memudahkan pengunaan dan agar lebih dimengerti, pertanyaan- pertanyaan SF-36 diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, tanpa merubah
makna aslinya. Beberapa pertanyaan diterjemahkan dan dimodifikasi ke dalam nilai perkiraan agar tidak membingungkan. Misalnya pertanyaan “
lifting or carrying groceries?”
diterjemahkan mengangkat atau membawa belanjaan, mengangkat
barang yang ringan 7-10 kg. “Walking several blocks”,
satu blok diterjemahkan menjadi 100 meter. Diterjemahkan “Berjalan beberapa ratus meter ± 500 M” dan
lain-lain. SF-36 yang sudah diterjemahkan dan dimodifikasi ini disebut sebagai SF-
36 Medan Modifikasi.
Dalam penatalaksanaan pasien hemodialisis reguler, penilaian terhadap kualitas hidup merupakan faktor utama disamping hemodialisis yang adekuat.
Kulaitas hidup berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. Penilaian kualitas hidup pasien dibutuhkan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan memodifikasi
terapi terhadap faktor risiko tersebut.
33-37
BAB III PENELITIAN SENDIRI
3.1. Latar Belakang