DIAGNOSIS TUBERKULOSIS LATEN TINJAUAN PUSTAKA

Tes kulit tuberkulin yang dilakukan secara intradermal akan menghasilkan hipersensitifitas tipe lambat. Masuknya protein TB saat injeksi akan menyebabkan sel T tersensitisasi dan menggerakkan limfosit ke tempat suntikan. Limfosit akan merangsang terbentuknya indurasi dan vasodilatasi lokal, edema deposit fibrin dan penarikan sel inflamasi ketempat suntikan seperti tampak pada gambar 2 9 Gambar 2. Hipersensitifitas tipe IV 9

2.5. DIAGNOSIS TUBERKULOSIS LATEN

Tes kulit tuberkulin adalah metode yang terbukti dapat mengidentifikasi adanya infeksi M.tuberculosis pada orang yang tidak mempunyai gejala menderita penyakit TB. Meskipun antigen tes kulit tuberkulin yang tersedia mempunyai sensitifitas dan spesifisitas kurang dari 100 untuk mendeteksi infeksi M.tuberculosis tetapi belum ditemukan metode yang Ucok Martin : Prevalensi TB Laten Pada Petugas Kesehatan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 41 lebih baik. 8,22 Infeksi M.tuberculosis biasanya mengakibatkan reaksi hipersensitifitas tipe lambat sebagai reaksi terhadap disuntikannya tuberkulin PPD yang dapat dideteksi setelah 2 – 12 minggu terinfeksi. Reaksi hipersensitifitas tipe lambat biasanya dimulai 5 – 6 jam setelah injeksi tuberkulin dan mencapai maksimal pada 48 – 72 jam dan hilang setelah jangka beberapa hari, meskipun reaksi sering menetap sampai 1 minggu. 25 Hasil tes tuberkulin negatif dapat diartikan sebagai seseorang tersebut tidak terinfeksi dengan basil TB. Selain itu dapat juga karena terjadi pada saat kurang dari 10 minggu sebelum imunologi seseorang terhadap basil TB terbentuk. Jika terjadi hasil yang negatif maka tes tuberkulin dapat diulang 3 bulan setelah suntikan pertama. Hasil tes tuberkulin yang positif dapat diartikan sebagai seseorang tersebut sedang terinfeksi basil TB. Yang terpenting adalah jika seseorang sedang terinfeksi M.tuberculosis apakah sedang terinfeksi atau sakit TB. Sehingga guideline ACHA The American College Health Association menyebutkan jika hasil tes tuberkulin positif maka harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan foto toraks dan pemeriksaan dahak. Jika hasil foto toraks tersebut normal maka dapat dilakukan pemberian terapi TB laten, tetapi jika hasil foto toraks terjadi kelainan dan menunjukkan ke arah TB maka dapat dimasukkan dalam TB paru aktif. 9 Reaksi hipersensitif tipe lambat terhadap tuberkulin PPD juga mengindikasikan adanya infeksi berbagai nontuberculous mycobacteria Ucok Martin : Prevalensi TB Laten Pada Petugas Kesehatan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 42 atau vaksinasi Bacille Calmette-Gu rin BCG hal ini merupakan penyebab positif palsu pada tes kulit tuberkulin. Reaksi positif yang ditimbulkan oleh vaksinasi BCG dapat bertahan beberapa tahun tetapi biasanya reaksi lebih lemah dan sering berdiameter kurang dari 10 mm 6 mm. 9,26-29 Adapun yang menyebabkan negatif palsu dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Penyebab negatif palsu 9 Faktor yang berhubungan dengan orang yang diperiksa : - Infeksi virus, bakteri, jamur - Vaksinasi virus hidup - Ketidakseimbangan metabolik seperti CRF Chronic Renal Failure - Rendahnya status protein - Penyakit yang mempengaruhi organ limfoid - Obat - Usia - Stress Faktor yang berhubungan dengan tuberkulin yang digunakan : - Terkontaminasi Ucok Martin : Prevalensi TB Laten Pada Petugas Kesehatan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 43 Lanjutan tabel 1. Faktor yang berhubungan dengan metode penyuntikan : - Injeksi subkutan - Penyuntikan yang lambat setelah jarum masuk intradermal - Tempat injeksi yang tertutup dengan skin tes lain - Injeksi bersamaan dengan antigen lain Faktor yang berhubungan dengan pencatatan hasil dan pembacaan : - Pembaca yang tidak handal - Bias - Kesalahan dalam membaca Pengetahuan tentang sensitifitas dan spesifisitas dan juga nilai prediksi positif dari tes kulit tuberkulin diperlukan untuk menginterpretasikan reaksi tes kulit secara tepat. Pada orang dengan infeksi TB laten dan respon imunnya normal sensitifitas tes hampir mendekati 100. Reaksi positif palsu mengakibatkan spesifisitas menjadi lebih rendah dan menurunnya nilai prediksi positif pada orang yang mempunyai sedikit kemungkinan untuk infeksi TB laten. Tetapi spesifisitas juga tergantung pada kriteria yang dipakai untuk mendefinisikan sebagai “positif“ pada tes ini. Spesifisitas dapat diperbaiki dengan menambahkan ukuran reaksi yang membedakan reaksi positif dari reaksi negatif. 10 Nilai prediksi positif sangat bervariasi berhubungan dengan prevalensi infeksi M.tuberculosis pada beberapa populasi dan risiko untuk berkembangnya penyakit dari Ucok Martin : Prevalensi TB Laten Pada Petugas Kesehatan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 44 infeksi TB laten bervariasi berdasarkan karakteristik orang yang terinfeksi. 8 Kriteria positif dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini : Tabel 2. Kriteria tes tuberkulin positif dengan kelompok risiko 10 Reaksi Indurasi Dipertimbangkan positif pada : 5 mm atau lebih - Orang yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus HIV AIDS. - Kontak baru dengan penderita tuberkulosis. - Orang dengan lesi fibrosis pada radiografi torak yang sesuai dengan penyembuhan TB. - Orang dengan transplantasi organ dan orang dengan imunosupresi lainnya seperti mendapat pengobatan prednison 15 mghari selama lebih dari 1 bulan. - Orang yang mendapat pengobatan tumor necrosis factor-alpha TNF- antagonis. 10 mm atau lebih - Imigran baru dalam 5 tahun dari negara dengan insiden atau prevalensi TB yang tinggi contoh berasal dari Afrika, Asia, Amerika latin, Eropa Timur, Rusia atau dari kamp pengungsi. - Pemakai obat injeksi atau bahan – bahan berisiko tinggi lainnya seperti kokain. - Peminum alkohol. Ucok Martin : Prevalensi TB Laten Pada Petugas Kesehatan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 45 Lanjutan tabel 2. 10 mm atau lebih - Penduduk atau pekerja di daerah risiko tinggi, berada pada lokasi seperti penjara, lama tinggal pada fasilitas perawatan seperti perawatan rumah, rumah sakit jiwa dll, ; rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, panti asuhanpanti jompo dan kamp pengungsi. - Petugas laboratorium mikrobiologi - Orang dengan kondisi medis yang berisiko terhadap penyakit TB. - Anak usia 5 tahun atau anak – anak dan remaja yang terpapar pada orang dewasa dengan risiko tinggi. 15 mm atau lebih - Orang yang tanpa faktor risiko TB Tes kulit tuberkulin dapat berguna untuk mengidentifikasi orang yang baru terinfeksi M.tuberculosis jika dilakukan pengulangan tes secara periodik pada surveilance kepada orang dengan tes tuberkulin negatif dengan kemungkinan terpapar TB contoh pada petugas kesehatan. Pada orang yang tes tuberkulin sebelumnya negatif, pertambahan diameter ukuran reaksi sebesar 10 mm atau lebih dalam waktu 2 tahun harus dipertimbangkan telah terjadi konversi pada tes kulit. Pada petugas kesehatan dengan derajat indurasinya dianggap sebagai akibat dari Ucok Martin : Prevalensi TB Laten Pada Petugas Kesehatan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 46 infeksi MOTT atau vaksinasi BCG sebelumnya, dikatakan telah terjadi konversi jika pertambahan indurasi sedikitnya 10 mm diatas tes sebelumnya. Pada petugas kesehatan yang tes tuberkulin sebelumnya negatif dan termasuk kedalam kelompok paparan risiko rendah, pertambahan indurasi 15 mm dalam waktu 2 tahun dapat didefinisikan konversi baru. Orang yang konversi harus dipertimbangkan sebagai infeksi TB baru dan dipertimbangkan untuk mendapat terapi pencegahan. 8 Pemeriksaan in vitro saat ini telah diteliti sebagai alternatif terhadap tes tuberkulin berupa pemeriksaan interferon gamma IFN- . Tes darah interferon- dipercaya oleh FDA sebagai alat bantu untuk mendeteksi infeksi TB laten disamping tes kulit tuberkulin, yaitu Quantiferon TB Test dan generasi keduanya Quantiferon TB Gold Test QFT. Hasil tes didasarkan pada ditemukannya interferon- yang dihasilkan oleh sel T, sebagai respon terhadap antigen spesifik dari M.tuberculosis. Kelebihan tes ini adalah hanya memerlukan sekali kunjungan pasien, tidak ada boosting effect seperti pada tes kulit tuberkulin dan sedikit bias atau error pada pembacaan. Tes ini juga lebih spesifik dari pada tes kulit tuberkulin pada populasi yang mendapat vaksinasi BCG. Kelemahan tes ini adalah sampel darah harus diproses dalam waktu 12 jam. Tes tidak boleh dilakukan pada pasien yang diduga TB aktif, anak – anak umur kurang dari 17 tahun, pasien HIV atau kondisi lainnya yang respon imunnya terganggu. 8,30 Ucok Martin : Prevalensi TB Laten Pada Petugas Kesehatan Di RSUP H. Adam Malik Medan, 2008 USU e-Repository © 2008 47

2.6. TES KULIT TUBERKULIN