Tindak Tutur Lokusi Tindak Tutur Ilokusi

25

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Jenis Tindak Tutur Dalam Bahasa Melayu Tanjung Balai

Searle dalam bukunya Act: An Essay in the Philoshopy of Language mengemukakan bahwa secara pragmatis ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang penutur dalam Rohmadi 2004: 30 yakni tindak lokusi locutionary act, tindak ilokusi illocutionary act, dan tindak tutur perlokusi perlocutionary act. Hal ini senada dengan pendapat Austin yang juga membagi jenis tindak tutur menjadi lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Jenis tindak tutur dapat dibagi menjadi tiga bagian :

4.1.1 Tindak Tutur Lokusi

Tindak lokusi adalah tindak tutur dengan kata, frasa dan kalimat itu sendiri sesuai dengan makna yang terkandung oleh kata, frasa dan kalimat itu sendiri.Tindak lokusi mengandung makna literal seperti pada contoh :It is hot here‘panas sekali disini’Cohen : 1996 : 184. Makna lokusinya berhubungan dengan temperaturan udara di tempat itu. Tindak lokusi dalam bahasa Melayu Tanjung Balai dalam sebuah kalimat yang mengandung makna pada saat mengucapkan sesuatu. Dapat dilihat pada contoh berikut ini, diucapkan oleh seorang nelayan : 1 Palaut tu salah satu pakorjoan orang di Tanjung Bale ni. ‘Nelayan itu salah satu pekerjaan masyarakat di Tanjung Balai ini’ 26 Maksud dari kalimat di atas dituturkan oleh penuturnya semata-mata hanya untuk menginformasikan bahwasanya nelayan itu adalah pekerjaan sebagian masyarakat yang berada di Tanjung Balai khususnya dibagian pesisir. 2 Koncang kali hari ni anginnyo bah. ‘Sangat kencang hari ini anginnya lah’ Maksud dari kalimat di atas dituturkan oleh penuturnya semata-mata hanya menginformasikan tentang keadaan cuaca ketika pergi melaut, bahwa angin sangat kencang. 3 Rajoki tu sudah ado yang mangatur. ‘Rejeki itu sudah ada yang mengatur’ Maksud dari kalimat di atas dituturkan oleh penuturnya semata-mata hanya menginformasikan bahwa rejeki seseorang itu, Tuhan lah yang mengaturnya. 4Air laut rasonyo asin. ‘air laut rasanya asin’ Maksud dari kalimat di atas dituturkan oleh penuturnya semata-mata hanya menginformasikan bahwa rasa air laut itu asin. 5Tanjung bale tu adalah kota korang. ‘Tanjung balai itu adalah kota kerang’ Maksud dari kalimat di atas dituturkan oleh penuturnya semata-mata hanya menginformasikan, bahwa Tanjung Balai adalah kota kerang. 27

4.1.2 Tindak Tutur Ilokusi

Tindak ilokusi adalah tindak tutur yang melakukan sesuatu dengan maksud dan fungsi tertentu, tuturan yang diucapkan si penutur bukan semata-mata dimaksudkan untuk memberitahu si mitra tutur, namuh lebih dari itu bahwa si penutur menginginkan mitra tutur melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan masalah yang dituturkannya. Tindak ilokusi mengandung makna yang berhubungan dengan fungsi sosial. Pada kalimat It is hot here Cohen : 1996:184. Makna ilokusinya adalah permintaan request agar membuka jendela lebar-lebar, atau bila kalimat tersebut diulang-ulang, mungkin mengisyaratkan keluhan complain. Tindak ilokusi dalam bahasa Melayu Tanjung Balai dalam sebuah percakapan yang mengandung makna pada saat mengucapkan sesuatu. Dapat dilihat dari sebuah percakapan yang diucapkan oleh seseorang nelayan, seperti contoh berikut : 6 AWoy Ful, barapo kilo tangkapan kau ari ni? ‘Hei Ful berapa kilogram yang kau tangkap hari ini?’ BTak banyak bang, limo kilo nang dapat ku. ‘Tidak banyak bang, lima kilogram yang aku dapat’ ABah, nang gawat la ko jang, orang si Fi’i bisanyo dapat ompat puluh kilo sari ni. ‘Wah, yang gawatlah kau, si Fi’i bisanya dapat empat puluh kilogram satu hari ini’ BOrang si Fi’i longkap alatnyo bang, apo tak banyak dapat orang tu. 28 ‘si Fi’i lengkap alatnya bang, apa tidak banyak dapat orang itu’ AAh… banyak bonar kelah kau, dari haritu kau ku paratikan, kalo memang tak sanggup kau lagi, elok baronti kau, manumpurkan kau jang Banyaknyo lagi nang ondak bakarojo samo aku, bek nang sogan nya aku samo incek kau salamonyo ni, mako kupatahankan kau salamonyo ni, tapi kalok bagininyo cara kau, elok la kau baronti, tak usah barelokanpun aku samo incek kau jadi. ‘Ah... banyak benar alasan kau, dari hari itu kau kuperhatikan, kalau memang tidak sanggup kau lagi, bagus berhenti kau, membuat rugi saja kau Banyak lagi yang mau berkerja sama aku, dikarenakan yang segan nya aku sama pakcik kau selamanya ini, maka kupertahankan kau selamanya ini, tapi kalau begininya cara kau, bagus lah kau berhenti,jadi tidak usah aku baikkan sama paman kau pun tak mengapa.’ BJangan la bagitu bang, kamano lagi ondak kucari karojo, abanglah lagi harapan ku kinin. ‘Jangan lah begitu bang, kemana lagi mau kucari kerja, abang lah harapan aku sekarang.’ A Makonyo kalo bakorjo tu botul-botul, jangan ondak ati kau sajo. ‘Makanya kalau berkerja itu betul-betul, jangan suka hati kau saja.’ B Iyo bang kasi la aku kasompatan sakali lagi bang, tongah sakit aku nang kalaut ni bang, makonyo sikit dapatku tangkapan tu. ‘Iya bang kasih lah aku kesempatan sekali lagi bang, lagi susah aku yang kelaut ini bang, makanya sedikit dapatku tangkapan itu.’ 29 A Tak paduli aku, ondak patah punggung kau tu, bante ko lah,yang ponting banyak ko dapat ikan tu.ingat yo, kasompatan pangabisan ni kukasi samo kau, kalo totap macam bagininyo, eloklah kau baronti, ko ingatla cakap ku ini ‘Tidak peduli aku, mau patah pinggang kau itu, terserah kau lah, yang penting banyak kau dapat ikan itu. Ingat ya, kesempatan penghabisan ini kukasi sama kau, kalau tetap seperti begini, baguslah kau berhenti, kau ingat lah yang kukatakan ini.’ B Iyo bang, iyo bang, tak kuulangi lah lagi macam bagitu. ‘Iya bang, iya bang, tidak aku ulangi lagi lah seperti begitu.’ A Udah, nah gaji kau ari ni. ‘Sudah, ini gaji kau hari ini.’ B Mokasi bang. ‘Terima kasih bang’ Percakapan di atas adalah sebuah percakapan antara palaut nelayan dan tokeh pemilik kapal di sebuah tangkahan tempat kapal berlabuh terlihat seorang tokeh sedang menanyakan hasil yang didapat hari ini oleh anak buah nya atau nelayan dan ternyata hasil yang didapatnya tidak memuaskan sehingga tokeh pemilik kapal meluapkan amarah kepada anggotanya dan memberikan peringatan kepada anggotanya bahwasanya, kalau tidak sanggup bekerja keras lebih baik mengundurkan diri. Karenamasih ada rasa segan terhadap paman nya, makanya palaut nelayan itu masih dipekerjakannya. Palaut nelayan memiliki banyak alasan ketika diberikan beberapa pertanyaan dan terlihat meminta belas kasihan kepada tokehnyapemilik kapalnya karena dia tidak tahu harus kemana mencari pekerjaan lagi. Namun pemilik kapal tidak memperdulikan alasan palaut nelayan karena sudah terlalu sering mengecewakan. Tetapi 30 pemilik kapal masih memberikan kesempatan terakhir kepada palaut nelayan untuk mencari ikan kembali dan memberikan upah untuk pendapatannya hari ini.

4.1.3 Tindak Tutur Perlokusi