30
pemilik kapal masih memberikan kesempatan terakhir kepada palaut nelayan untuk mencari ikan kembali dan memberikan upah untuk pendapatannya hari ini.
4.1.3 Tindak Tutur Perlokusi
Tindak tutur ini dapat menumbuhkan pengaruh kepada mitra tutur, untuk menumbuhkan pengaruh rasa takut kepada mitra tutur. Rasa takut itu muncul karena si penutur menuturkan
sesuatu hal yang berkaitan dengan diri si penutur. Tindak perlokusi menghasilkan hasil atau efek, untuk kalimat It is hot here Cohen : 1996
: 184 berdasarkan konteks tertentu maka hasil yang diperoleh mungkin jendela akan dibuka lebar-lebar atau tidak menghiraukan sama sekali.
Tindak perlokusi dalam bahasa Melayu Tanjung Balai dapat dilihat dalam sebuah percakapan yang menumbuhkan pengaruh terhadap mitra tutur nya, seperti contoh berikut :
7 ATak paduli aku, ondak patah punggung kau tu, bante ko lah,yang ponting banyak ko dapat ikan tu.ingat yo, kasompatan pangabisan ni kukasi samo kau, kalo totap
macam bagininyo, eloklah kau baronti, ko ingatla cakap ku ini ‘Tidak peduli aku, mau patah pinggang kau itu, terserah kau lah, yang penting
banyak kau dapat ikan itu. Ingat ya, kesempatan penghabisan ini kukasih sama kau, kalau tetap seperti begininya, baguslah kau berhenti, kau ingat lah yang kukatakan
ini.’ BIyo bang, iyo bang, tak kuulangi lah lagi macam bagitu.
‘Iya bang, iya bang, tidak aku ulangi lagi lah seperti begitu.’
31
Maksud percakapan di atas disampaikan pihak penutur untuk menumbuhkan pengaruh kepada mitra tutur. Pengaruh itu disampaikan pada saat si mitra tutur memberitahukan kepada
penutur bahwasanya si mitra tutur akan lebih giat lagi berusaha dalam hal mencari ikan di laut. 8 AUdahla mak, janganlah omak tambah lagi poning kapaloku ni, udah konyang aku
satu harian ni kono repeti orang, jangan omak tambah-tambahi lagi. ‘Sudah lah ibu, jangan lah ibu tambah lagi pening kepala aku ini, sudah banyak
aku satu harian ini kena repeti orang, jangan ibu tambah-tambahi lagi.’ A
Udah, mandilah kau dulu ko tidak, abis tu makan kau, ado gule kapalo gurami tu kumasakkan untuk kau.
‘Sudah, mandilah kau dulu kok tidak, selesai itu makan kau, ada gulai kepala ikan gurami itu kumasakkan untuk kau.’
A Iyola mak, mandilah aku dulu.
‘Iya lah ibu, mandilah aku dulu.’ Maksud percakapan di atas disampaikan pihak penutur untuk menumbuhkan pengaruh
kepada mitra tutur. Pengaruh itu disampaikan pada saat mitra tutur memberitahukan kepada penutur bahwa simitra tutur akan membersihkan dirinya karena sudah terlihat kotor dan setelah
selesai langsung dipersilahkan makan. Pada percakapan ini terlihat bahwa mitra tutur memperdulikan apa yang dikatakan oleh penutur.
4.2 Fungsi Tindak Tutur Dalam Bahasa Melayu Tanjung Balai