Skala Kerugian dan Keuntungan Cost-benefit Scale Skala Pilihan Optionality Scale

55 Fungsi tindak tutur ini adalah untuk menghukum mitra tutur dengan cara menyuruh untuk memakai apa yang telah dipilih sebelumnya, namun terlihat ada rasa penyesalan dari mitra tutur karena telah salah memilih, sehingga harus menerima hukuman atas apa yang telah dipilihnya. 70 Tak bisa kau keluar, dirumah sajolah, diluar sana pun tak botul yang kau korjokan. ‘kau tidak bisa keluar, dirumah sajalah, diluar sana pun entah apa saja yang kau kerjakan.’ Fungsi tindak tutur ini adalah untuk menghukum mitra tutur dengan cara melarang keluar rumah, dikarenakan kalaupun mitra tutur diluar rumah kebanyakan hal yang dikerjakannya tidak benar.

4.3 Kesantunan Pada Tindak Tutur Dalam Bahasa Melayu Tanjung Balai

Bahasa melayu Tanjung Balai memiliki kesantunan dalam bertutur, dikarenakan masyarakat Tanjung Balai masih memegang teguh budaya melayu dan juga gaya bahasa yang digunakan didalam kehidupan bermasyarakat. Seiring perkembangan zaman maka terjadilah asimilasi dalam hal kebudayaan termasuk bahasa. Kenyataan ini membuat percampuran bahasa juga begitu cepat terjadi, walaupun masih mengacu pada akarnya yaitu bahasa Melayu.

4.3.1 Skala Kerugian dan Keuntungan Cost-benefit Scale

Skala ini menunjuk kepada besar kecilnya kerugian dan keuntungan yang diakibatkan oleh sebuah tindak tutur pada sebuah pertuturan. Semakin tuturan tersebut merugikan diri penutur, akan semakin dianggap santunlah tuturan itu. Demikian sebaliknya, semakin tuturan itu menguntungkan diri penutur akan semakin dianggap tidak santunlah tuturan itu.Dalam bahasa Melayu Tanjung Balai dapat dilihat contoh berikut : 56 71 A Tak rugilah buk kalo balanjo dikodeku ni, murah-murah hargonyo dan tengok ibuklah barang yang kujual disini bagus-bagus samuonyo. ‘tidak rugilah bu kalau belanja diwarungku ini, murah-murah harganya dan lihat ibulah barang yang kujual disini bagus-bagus semuanya’ BBotul jugo yo, korno kutengok dikode-kode yang lain, dahlah mahal hargonyo, barangnyo pun copat pulak rusaknyo. ‘betul juga ya, karena kulihat diwarung-warung lain, sudahlah mahal harganya, barangnya pun cepat pulak rusaknya’ Pada percakapan diatas menunjukkan kesantunan pada penutur dalam menawarkan barang-barang yang dijualnya kepada konsumen. Kesantunan bahasa yang menunjukkan terdapat pada tuturan pertama seperti : Tidak rugilah bu kalau belanja diwarungku ini, murah-murah harganya dan lihat ibulah barang yang kujual disini bagus-bagus semuanya. 72 A Tengoklah ikan yang kubawa ni lobih sodap lagi dari yang diposan ‘lihatlah ikan yang kubawa ini lebih sedap lagi dari yang dipesan’ B Mokasih banyaklah, memang mantap kali ikannya ni ‘terima kasih banyaklah, memang sedap kali ikannya ini’ Pada percakapan diatas menunjukkan kesantunan pada penutur dalam membawakan ikan yang lebih sedap dari apa yang telah dipesan. Kesantunan bahasa yang menunjukkan terdapat pada tuturan pertama seperti : Lihatlah ikan yang kubawa ini lebih sedap lagi dari yang dipesan. 57

4.3.2 Skala Pilihan Optionality Scale

Skala ini menunjuk kepada banyak atau sedikitnya pilihan option yang disampaikan si penutur kepada simitra tutur didalam kegiatan bertutur. Semakin pertuturan itu memungkinkan penutur atau mitra tutur menentukan pilihan yang banyak dan leluasa, akan dianggap semakin santunlah tuturan itu. Sebaliknya, apabila pertuturan itu sama sekali tidak memberikan kemungkinan memilih bagi sipenutur dan mitra tutur, tuturan tersebut akan dianggap tidak santun. Dalam bahasa Melayu Tanjung Balai dapat dilihat contoh berikut : 73 cubo aja dulu bu, kalo kurang cocok masi ado kok warna yang laen ‘coba saja dulu bu, kalau kurang cocok masih ada kok warna yang lain’ Pada kalimat diatas menunjukkan skala pilihan yang disampaikan pihak penutur kepada pihak mitra tutur untuk menyempatkan berkunjung. Skala pilihan terdapat pada : masih ada kok warna yang lain. 74 Kalo ado waktu sompatkanlah bakunjung kasini, tu pun kalo tak mamboratkan ‘kalau ada waktu sempatkanlah berkunjung kesini, itu pun kalau tidak memberatkan’ Pada kalimat diatas menunjukkan skala pilihan yang disampaikan pihak penutur kepada pihak mitra tutur untuk menyempatkan berkunjung kalau ada waktu dan tidak memberatkan. Skala pilihan terdapat pada : Kalau ada waktu sempatkanlah dan itu pun kalau tidak memberatkan. 75 A Din, kato omak kau tadi ondak pogi kau ka medan, botulnyo itu? 58 ‘Udin, kata ibu kau tadi mau pergi ya kau ke medan, betulnya itu?’ B iyo wak, kanapo ruponyo wak? ‘iya uwak, kenapa rupanya uwak?’ A kakak kau si fita mintak kirimkan ikan teri, kapingin botul dio katonyo, kasian pulak aku manengoknyo. Tolong ala bawakan ikan teri ni samo dio, bisanyo din? ‘kakak kau si fita minta kirimkan ikan teri, kepingin betul dia katanya, kasian pulak aku melihatnya. Tolong ya bawakan ikan teri ni sama dia, bisanya din? ’ B bisa wak, kupikir antah apo tadi nang ondak uwak bilang ‘bisa uwak, kupikir tadi entah apa yang mau uwak bilang ’ A iyolah kalo bagitunyo, bagitupun din jangan pala sabek sampek kau ka medan torus kau antarkan ikan ni, tongah ado waktu kosong kau sajo nanti kau antarkan, itupun kalok sibuknyo kau, kusuruh sajo dio nanti manjomput katompat kau. ‘iyalah kalau begitunya, begitupun udin jangan palah setelah sampai kau ke medan terus kau hantarkan ikan ini, tengah ada waktu kosong kau saja nanti kau antarkan, itupun kalau sibuknya kau, kusuruh saja dia nanti menjemput ketempat kau’ B iyolah wak kalo bagitunyo. ‘iyalah uwak kalau begitunya’ Pada percakapan diatas menunjukkan skala pilihan yang disampaikan pihak penutur kepada pihak mitra tutur untuk membawakan titipan ikan teri yang akan diberikan kepada anak si penutur dan penutur tidak serta merta memberatkan mitra tutur untuk memberikannya langsung 59 kepada anak penutur. Skala pilihan terdapat pada : Begitupun Udin jangan palah setelah sampai kau kemedan terus kau hantarkan ikan ini, tengah ada waktu kosong kau saja nanti kau antarkan, itupun kalau sibuknya kau, kusuruh saja dia nanti menjemput ketempat kau.

4.3.3 Skala Ketidaklangsungan Indirecness Scale