BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Respon
1. Pengertian Respon
Kata Respon berasal dari kata Response, yang berarti jawaban, balasan atau tanggapan Reaction.
24
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Respon adalah tanggapan, reaksi, atau jawaban terhadap
suatu gejala atau peristiwa yang terjadi”.
25
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan disebutkan bahwa “Respon adalah reaksi psikologis metabolik terhadap tibanya suatu rangsang; ada yang
bersifat otonomis seperti refleks dan reaksi emosional langsung, adapula yang bersifat terkendali”.
26
Menurut Poerwadarminta, Respon diartikan sebagai tanggapan, reaksi dan jawaban.
27
Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi suatu rangkaian komunikasi. Sedangkan menurut Ahmad
Subandi, mengemukakan respon dengan istilah umpan balik Feed Back yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau
tidaknya suatu komunikasi.
28
Berdasarkan teori yang ditemukan oleh Stellen M Chafee respon terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu:
a. Respon Kognitif, Yaitu respon yang berhubungan dengan pikiran atau
penalaran, sehingga khalayak yang semula tidak tahu, tidak mengerti, atau bingung, menjadi lebih mengerti atau lebih jelas.
29
Atau terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipercayai, atau
24
Jhon M. Echols dan Hasan Shadilly, Kamus Besar Bahasa Inggris Indonesia Jakarta: PT. Gramedia, 2003, cet ke-27, h. 481
25
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2002, edisi-3, h. 585
26
Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan Nusantara, 1997, cet ke-1, h. 964
27
Poerwadarminta, Psikologi Komunikasi Jakarta:UT, 1999, cet ke-3, h. 43
28
Ahmad Subandi, Psikologi Sosial Jakarta: Bulan Bintang, 1982,cet ke-2, h.50
29
Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,h. 318
keterampilan, kepercayaan, atau informasi. b.
Respon afektif, yaitu respon yang berkaitan dengan perasaan, timbul pada saat ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci
khalayak. Hal ini berkaitan dengan emosi, sikap, atau nilai. c.
Respon Konatif Behavioral, yaitu respon yang merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati; yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau
kebiasaan berperilaku.
30
Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa respon adalah tanggapan dan jawaban. Jadi antara respon, tanggapan ataupun jawaban
muncul disebabkan karena adanya suatu gejala atau peristiwa yang mendahuluinya, yang meninggalkan gambaran ingatan dari pengamatan
terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan. 2.
Teori S-O-R Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response,
yang semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material dari psikologi dan
ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi, dan konasi.
31
Teori S – O – R adalah salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media
massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai audience
penonton atau pendengar.
32
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur- unsur dalam model ini adalah:
a. Pesan stimulus, S
b. Komunikan Organism, O
c. Efek Response, R
30
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999,h. 218
31
Onong UchjanaEffendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h. 254
32
S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi Jakarta: Universitas Terbuka, 2005, cet-9, h. 520
aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change atitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam
proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.
33
Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “ Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang
menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru, terdapat tiga variabel penting, yaitu:
a. Perhatian
b. Pengertian
c. Penerimaan
BAGAN 1 TEORI S-O-R
Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan
kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan
mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah
kesediaan untuk mengubah sikap.
34
B. Pengertian Aplikasi Kesetaraan Gender