Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

diperhitungkan. Islam datang ke dunia mengembalikan kehormatan, harga diri dan hak-hak kaum wanita pada setiap masa hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa, tatkala menjadi seorang istri, hingga masa seorang wanita menjadi nenek. Bahkan Islam mengangkat derajat wanita ke tingkat kemuliaan yang sangat istimewa. Islam menganjurkan agar pria memperlakukan wanita dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, sebagaimana sabda Rasulullah saw dalam haji wada’nya: 14 Ç ÓÊæ Õæ Ç ÈÇ Ç äÓÇ Á ÎíÑ Ç “Perlakukanlah kaum wanita dengan baik” Al-Hadits. 15 Tidak hanya terdapat satu atau dua ayat saja yang menjelaskan bahwa dalam agama Islam menjelaskan wanita memiliki kedudukan yang tinggi. Oleh karena itu tidak selayaknya terdapat ketimpangan antara peran perempuan dan laki-laki. Tidak sedikit dari perempuan yang ada di Indonesia yang mendapat perlakuan diskriminatif khususnya hanya karena mereka perempuan. Dalam dunia karier di ranah publik prosentase perempuan untuk dapat berkarier dan memperoleh jabatan tinggi lebih sedikit dibandingkan prosentase jumlah laki-laki, kalaupun ada perempuan yang bekerja, mereka hanya mendapatkan sebagian kecil jabatan dari sekian banyak jabatan yang ada. Ketimpangan-ketimpangan sosial tersbut seharusnya tidak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, karena pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan adalah sama, yang membedakan hanya faktor biologis saja yaitu laki-laki dan perempuan, akan tetapi perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk mengucilkan kaum perempuan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam dunia karier di ranah publik. Melihat gejala-gejala yang ada dalam kehidupan kaum perempuan muslim saat ini, maka peneliti tertarik untuk mengadakan sebuah penelitian yang berjudul RESPON DOSEN FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNKASI TERHADAP APLIKASI KESETARAAN GENDER.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

14 Maisar Yasin, Wanita Karier dalam Perbincangan Jakarta: Gema Insani Press, 1997, h. 15. 15 Ibid., h. 15. mulai dari permasalahan poligami, kekerasan rumah tangga, perdagangan perempuan dan anak, perempuan sebagai kepala negara, sampai dengan karier perempuan dalam ranah publik. Untuk dapat lebih memfokuskan penelitian ini, maka masalah hanya akan saya batasi pada respon dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, terhadap aplikasi kesetaraan gender, khususnya pada karier perempuan di ranah publik. Dari pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana respon dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi kesetaraan gender yang terjadi dalam ranah publik?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui respon dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi kesetaraan gender khususnya yang berkaitan dengan permasalahan karier Manfaat Penelitian ini adalah : 1. Manfaat Akademis a. Untuk memberi informasi akan sebuah pemahaman mengenai konsep kesetaraan gender yang kian menjamur di masyarakat termasuk lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b. Untuk memberi informasi kepada mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi akan aplikasi kesetaraan gender khusunya di ranah publik. 2. Manfaat Praktis Memberikan informasi kepada masyarakat tentang aplikasi kesetaraan gender yang terjadi di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khusunya Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena pendekatan kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat setelah perhitungan yang tepat. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitif yang kokoh. 16 Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filasafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 17 Penelitian kuantitatif sifatnya adalah objektif, sehingga kita bisa melihat langsung sebuah keadaan. Sedangkan desain penelitian ini adalah survey, dalam penelitian ini, peneliti ingin mensurvey dan mengetahui respon dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi terhadap aplikasi kesetaraan gender yang terjadi dalam dunia karier khusunya ranah publik. Metode survey merupakan metode untuk memperoleh data yang ada pada saat penelitian dilakukan. Data dapat dikumpulkan melalui beberapa teknik, seperti wawancara dan pengamatan atau observasi. Metode survey ini dapat berupa survey deskriptif maupun berupa survey analitik. 18

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan waktu penelitian ini dimulai sejak bulan Juni sampai dengan bulan September 2008

3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah dosen- dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun yang menjadi objek penelitiannya adalah aplikasi kesetaraan gender dalam bidang karier di ranah publik.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, untuk keperluan penelitian ini diambil populasi dengan berpedoman kepada pendapat 16 Syamsir Salam, dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 36. 17 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitataif, dan RD Bandung: Alfabeta, 2008, h. 14 18 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004, h. 9. diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Selanjutnya, jika jumlahnya besar dapat diambil antara 10-15 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana. 19 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. 20 Dalam penelitian ini, populasi berjumlah 143 Orang, dan peneliti akan mengambil sampel sebesar 25 dari keseluruhan jumlah dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang ada. Adapun teknik pengambilan sampel, dengan teknik acak sederhana random sampling, sehingga sampel yang diambil berjumlah 35 orang.

5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket dengan 40 item pertanyaan yang terdiri 6 kelompok, yaitu: a. Kesetaraan gender, terdiri dari 8 item pertanyaan b. Profesi, terdiri dari 7 item pertanyaan c. Jenjang pendidikan, terdiri dari 6 item pertanyaan d. Keadilan, terdiri dari 6 item pertanyaan e. Peluang kerja di ranah publik, terdiri dari 8, item pertanyan f. Skill atau keahlian, terdiri dari 5 item pertanyaan

6. Teknik Pengumpulan Data

Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah melalui: a. Angket atau Kuisioner, yaitu dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada dosen-dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi berupa kertas kuisioner untuk dijawab. Angket adalah suatu alat pengumpulan data berisi daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan 19 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 107. 20 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendeketan Kuantitatif, Pendekatan Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 118 angket bisa tertutup berstruktur bisa juga terbuka tidak berstruktur. 21 b. Interview atau wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka face to face . 22 c. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data melalui buku-buku, majalah dan lain sebagainya.

7. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti, khususnya yang bertugas mengolah data. Di dalam buku lain sering disebut pengolahan data. Ada yang menyebutnya data preparation , adapula data analysis analisis data. 23 Adapun teknik analisis data dari penelitian ini adalah dengan cara menghitung rata-rata, yaitu: ∑ = − n x X RATA RATA MEAN Ada beberapa teknis analisis data yang lainnya, selain cara di atas, yaitu: a. Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden untuk diteliti, telaah dan dirumuskan pengelompokannya untuk memperoleh data yang benar-benar sempurna b. Tabulating, yaitu mentabulasikan memindahkan jawaban-jawaban responden dalam tabel, kemudian dicari prosentasenya untuk dianalisa c. Analisa dan interpretasi, yaitu membunyikan data kuantitatif dalam bentuk verbal kata-kata, sehingga presentase menjadi lebih bermakna d. Kesimpulan, yaitu peneliti memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan interpretasi data.

E. Tinjauan Pustaka

21 Faisal Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, h. 122. 22 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendeketan Kuantitatif, Pendekatan Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 194 23 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, suatu pendekatan praktek, edisi revisi V, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, h. 209 terdahulu yang judulnya atau pembahasannya hampir sama dengan pembahasan yang saya tulis, saya menemui buku yang berjudul Realita dan Cita Kesetaraan Gender di UIN Jakarta, Baseline dan Analisa Institusional pengarusutamaan gender pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 1999- 2003. Karangan Amelia Fauzia dan kawan-kawan, yang diterbitkan oleh McGillIAIN-Indonesia Social Equity Project Didalam buku tersebut yang menjadi permasalahan atau pembahasannya adalah relasi gender dalam proses penyelenggaraan pendidikan di UIN Jakarta dengan agenda pengarusutamaan gender gender mainstreaming. Fokusnya menyangkut tiga aspek yang saling terkait, yaitu kebijakan kelembagaan visi, misi dan peraturan perundangan- undangan, terutama statute, pelaksanaan kebijakan dan orientasi kelembagaan kedepan. Sedangkan skripsi saya ini berbeda dengan dengan tulisan tersebut di atas, karena penelitian yang saya lakukan ini lebih menitik beratkan pada pembahasan respon dosen terhadap aplikasi kesetaraan gender di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

F. Sistematika Penulisan