Analisis Data TEMUAN DATA LAPANGAN

laki-laki sebanyak 19 orang. Grafik 2: Karakteristik responden bardasarkan jenjang pendidikan terakhir 10 20 30 S1 S2 S3 Tidak Menjawab Jenjang Pendidikan Dari grafik di atas, terlihat bahwa karakteristik responden terbanyak yang mengisi angket penelitian terhadap aplikasi kesetaraan gender di Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah Strata dua S2 sebanyak 27 orang atau prosntasenya sebesar 77,1, untuk Strata tiga S3, sebanyak 4 orang atau prosentasenya sebesar 11,4, kemudian 2,9 atau satu orang yang memegang gelar Strata satu S1, selain itu ada pula yang mengosongkan data jenjang pendidikan terakhirnya, yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 8,6.

B. Analisis Data

Untuk mengetahui bagaimana respon dosen terhadap aplikasi kesetaraan gender di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maka terlebih dahulu responden diberi pertanyaan mengenai apakah responden mengerti tentang kesetaraan gender, kemudian yang berhubungan dengan profesi, jenjang pendidikan, peluang kerja di ranah publik, serta skill atau keahlian. Data mengenai bagaimana respon dosen terhadap aplikasi kesetaraan gender di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:. Tabel 7 Gender diartikan hanya sebagai perbedaan jenis kelamin biologis antara laki-laki dan perempuan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 3 8,6 b Setuju 3 8,6 c Ragu-ragu 1 2,8 d Tidak setuju 17 48,6 e Sangat tidak setuju 11 31,4 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 3 orang atau sebesar 8,6, kemudian prosentase yang sama bagi responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 8,6. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu hanya di pilih oleh satu orang saja, atau sebesar 2,8. Kemudian jawaban yang di dominasi adalah tidak setuju, yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar 48,6, kemudian di susul oleh responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 11 orang, atau sekitar 31,4. Dari hasil jawaban respoden tersebut dapat diketahui bahwa banyak dari responden yang memang benar-benar mamahami pengertian dari gender itu sendiri. Karena sesuai dengan teori yang ada bahwa gender bukan lah perbedaan jenis kelamin biologis antara laki-laki dan perempuan, akan tetapi lebih kepada seperangkat peran yang dimainkan laki-laki dan perempuan agar tampak dari diri mereka dan dilihat oleh orang lain bahwa seseorang itu adalah feminin atau maskulin. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat dari Bapak Dr. Arief Subhan, M.Ag bahwa “gender itu kan ini ya eee.. perbedaan laki-laki dan perempuan tapi yang diluar kodrat, itu yang disebut gender. Maksud saya secara kodrat itu eee.. laki-laki dan perempuan itu kan berbeda, seperti perempuan itu kan melahirkan , laki-laki tidak, naah itu adalah perbedaan biologis bukan gender.. eee.. yang dimaksud dengan gender itu kan perbedaan yang dikonstruksi secara budaya, perempuan di wilayah domestik, laki-laki di wilayah publik, perempuan yang dipimpin, laki-laki yang memimpin eee… yang seperti itu, itu gender, jadi gender itu adalah sebenarnya peran sosial yang menjadi hak bagi setiap laki-laki maupun perempuan” 59 Tabel 8 Gender adalah perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 7 20 b Setuju 13 37,1 c Ragu-ragu 1 2,9 d Tidak setuju 10 28,6 e Sangat tidak setuju 4 11,4 35 100 59 Berdasarkan wawancara dengan Dekan I Dr. Arief Subhan M.Ag, Jakarta 29 Agustus 2008 terhadap pertanyaan di atas terdapat 7 orang atau sebesar 20, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 13 orang atau sebesar 37,1, jumlah ini mendominasi jawaban pada pertanyaan di nomor dua, kemudian hanya terdapat satu orang atau sebesar 2,9 responden yang menjawab ragu-ragu, selain itu sebanyak 10 orang atau sebesar 28,6 responden yang menjawab tidak setuju, dan jumlah yang terbilang kecil yaitu sebanyak 4 orang atau sekitar 11,4 yang menjawab sangat tidak setuju. Dari hasil jawaban respoden tersebut dapat diketahui bahwa ternyata masih terdapat kesalahan persepsi terhadap pengertian gender tersebut, karena sesuai dengan teori yang ada, bahwa gender bukan merupakan perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan, akan tetapi lebih kepada seperangkat peran yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan, jadi maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa gender merupakan seperangkat peran antara laki-laki dan perempuan di dalam kehidupan sosialnya, akan tetapi peran tersebut bukan lah untuk dibeda-bedakan antara yang satu dengan yang lainnnya. Tabel 9 Perbedaan jenis kelamin biologis antara laki-laki dan perempuan, sama dengan gender No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 2 5,7 b Setuju 8 22,9 c Ragu-ragu 2 5,7 d Tidak setuju 16 45,7 e Sangat tidak setuju 7 20 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 orang atau sebesar 5,7, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 8 orang atau sekitar 22,9. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu di pilih oleh dua orang , atau sebesar 5,7. Kemudian jawaban yang di dominasi adalah tidak setuju, yaitu sebanyak 16 orang atau sebesar 45,7, kemudian di susul oleh responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7 orang, atau sekitar 20. Dari hasil jawaban respoden tersebut dapat diketahui bahwa ternyata tidak sedikit jumlah responden yang paham terhadap pengertian dari gender itu sendiri. dengan perbedaan jenis kelamin biologis antara laki-laki dan perempuan, sesuai dengan pendapat Mose yang mengemukakan, bahwa konsep gender secara mendasar berbeda dari jenis kelamin biologis. Jenis kelamin biologis; laki-laki atau perempuan merupakan pemberian dari Tuhan. Akan tetapi jalan yang menjadikan maskulin atau feminin adalah gabungan antara blok-blok bangunan biologis dasar dan interpretasi biologis oleh kultur sosial. Hal ini juga diperkuat dengan adanya pendapat dari salah satu Dosen yang ada di Fakultas Dakwah, bahwa “gender itu beda dengan jenis kelamin, kalau gender itu konstruksi dari masyarakat, jadi yang dibicarakan bukan itu, bukan seks yang seperti itu, jadi yang dibicarakan adalah kesamaan pandangan sebagai sesama makluk Tuhan bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan sederajat hanya terdapat perbedaan secara biologis, tapi perbedaan biologis tersebut seharusnya tidak dijadikan sebagai perbedaan dalam hal peran” 60 Tabel 10 Kesetaraan gender adalah kesamaan akses atau peluang bagi laki-laki dan perempuan dalam setiap sumber daya No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 19 54,3 b Setuju 14 40 c Ragu-ragu d Tidak setuju 1 2,85 e Sangat tidak setuju 1 2,85 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 19 orang atau sebesar 54,3, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 14 orang atau sebesar 40, kemudian tidak terdapat responden yang menjawab ragu-ragu, selain itu jumlah sangat kecil dan jumlah yang sama dari responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu sebanyak 1 orang atau sebesar 2,85. Dari hasil jawaban respoden tersebut dapat diketahui bahwa ternyata tidak sedikit jumlah responden yang paham terhadap pengertian kesetaraan gender itu sendiri. Karena sesuai dengan teori yang ada bahwa yang dimaksud dengan 60 Berdasarkan wawancara dengan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ibu Rubiyanah, S.Ag. MA, Jakarta, Jumat 29 Agustus 2008 seperti pendidikan atau profesi, ‘partisipasi’ atau keikutsertaan dalam suatu kegiatan produktif. Tabel 11 Kesetaraan gender adalah adanya keterlibatan yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam kontrol atau wewenang dalam pengambilan keputusan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 16 45,7 b Setuju 15 42,9 c Ragu-ragu d Tidak setuju 2 5,7 e Sangat tidak setuju 2 5,7 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 16 orang atau sebesar 45,7, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 16 orang atau sebesar 42,9, kemudian tidak terdapat responden yang menjawab ragu-ragu, selain itu jumlah sangat kecil dan jumlah yang sama dari responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju yaitu sebanyak 2 orang atau sebesar 5,7. Dari hasil jawaban respoden tersebut dapat diketahui bahwa ternyata tidak sedikit jumlah responden yang paham terhadap pengertian kesetaraan gender itu sendiri. Karena sesuai dengan teori yang ada bahwa yang dimaksud dengan kesetaraan gender adalah kesamaan ‘akses’ atau peluang terhadap sumber daya seperti pendidikan atau profesi, ‘partisipasi’ atau keikutsertaan dalam suatu kegiatan produktif. Serta adanya keterlibatan yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam ‘kontrol’ atau wewenang dalam pengambilan keputusan. Hal sama juga berlaku dalam memperoleh manfaat atau kegunaan dari sumber daya secara optimal. Tabel 12 Kesetaraan gender adalah “tidak adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan” No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 4 11,4 b Setuju 5 14,3 d Tidak setuju 17 48,6 e Sangat tidak setuju 7 20 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 4 orang atau sebesar 11,4, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 5 orang atau sekitar 14,3. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu di pilih oleh 2 orang , atau sebesar 5,7. Kemudian jawaban yang di dominasi adalah tidak setuju, yaitu sebanyak 17 orang atau sebesar 48,6, kemudian di susul oleh responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 7 orang, atau sekitar 20. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lebih banyak orang yang menjawab tidak setuju, bahkan jika dilihat lebih teliti lagi jumlah tersebut sangat dominan jika dibandingkan dengan jumlah jawaban yang lainnya, berarti dalam hal ini masih banyak responden yang mengartikan gender sebagai perbedaan jenis kelamin, juga perbedaan dalam kehidupan tatanan sosialpublik. Berarti dalam hal ini pengaplikasiannya masih belum sesuai dengan teori yang ada, Karena jika kita melihat teori yang ada, teori tersebut menjelaskan bahwa kesetaraan gender tersebut berlaku pada semua bidang kehidupan domestik dan publik, bahkan dilingkup nasional dan internasional. Tabel 13 Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta gender telah dilakukan dan dilaksanakan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 3 8,6 b Setuju 15 42,9 c Ragu-ragu 8 22,9 d Tidak setuju 8 22,8 e Sangat tidak setuju 1 2,8 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 3 orang atau sebesar 8,6, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 15 orang atau sebesar 42,9, kemudian terdapat 8 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 22,9, selain itu responden yang menjawab tidak setuju juga sama dengan yang menjawab sangat tidak setuju yaitu hanya terdapat 1 orang atau sebesar 2,8. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa ternyata banyak dari responden yang mengatakan setuju bahwa pengplikasian kesetaraan gender telah dilakukan dan dijalankan di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat dari salah seorang dosen di Fakultas Dakwah dan Komuniksi yang menjelaskan bahwa “menurut hemat saya, sudah ada indikasi ke arah ke situ tapi memang dalam aplikasinya kesetaraan gender masih mengalami hambatan-hambatan, hambatan itu bisa dari faktor kultural, pemahaman agama bahkan bisa juga faktor ideologi. kalau yang dimaksudkan dalam tingkat penerepan masih terdapat hambatan” 61 Tabel 14 Pengaplikasian kesetaraan gender dapat berjalan dengan lancar apabila masyarakat lebih peka terhadap perempuan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 9 25,7 b Setuju 22 62,85 c Ragu-ragu 1 2,85 d Tidak setuju 3 8,6 e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 9 orang atau sebesar 25,7, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 22 orang atau sekitar 62,85. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu di pilih oleh 1 orang , atau sebesar 2,85. Kemudian untuk jawaban tidak setuju terdapat 3 orang yang menjawab pertanyaan tersebut atau sebesar 8,6, sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, ternyata tidak ada dari responden yang memilih jawaban tersebut Dari hasil jawaban tersebut dapat diketahui bahwa responden paham tehadap apa yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu perempuan, karena jika masyarakat lebih peka terhadap masalah-masalah perempuan, maka kemungkinan besar yang akan terjadi adalah akan terwuudnya keadilan gender, atau yang lebih dikenal dengan kesetaraan gender. Tabel 15 61 Berdasarkan wawancara dengan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunkasi, Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag. Jakarta, 29 Agustus 2008 memperoleh jabatan di ranah publik No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 2 5,7 b Setuju 17 48,6 c Ragu-ragu 1 2,8 d Tidak setuju 10 28,6 e Sangat tidak setuju 5 14,3 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 orang atau sebesar 5,7, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 17 orang atau sekitar 48,6. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu di pilih oleh 1 orang , atau sebesar 2,8. Kemudian untuk jawaban tidak setuju, yaitu sebanyak 10 orang atau sebesar 28,6, kemudian di susul oleh responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 5 orang, atau sekitar 14,3. Dari jawaban di atas dapat di ketahui bahwa responden merasa di zaman sekarang ini maih terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan khususnya di ranah publik, hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang ada bahwa perempuan dan laki-laki memang berbeda, tapi keberadaan dari perbedaan tersebut bukanlah untuk di beda-bedakan, apalagi perihal untuk memperoleh jabatan di ranah publik. Tabel 16 Jabatan yang dimiliki perempuan yang berkarier dalam ranah publik lebih rendah dari kaum laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 3 8,6 b Setuju 9 25,7 c Ragu-ragu 2 5,7 d Tidak setuju 14 40 e Sangat tidak setuju 7 20 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 3 orang atau sebesar 8,6, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 9 orang atau sekitar 25,7. Sedangkan yang jawaban tidak setuju terdapat 14 orang yang menjawab atau sekitar 40, dan untuk jawaban sangat tidak setuju terdapat 7 orang yang menjawab, yaitu sebesar 20. Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa banyak responden yang menjawab tidak setuju, jika profesi jabatan yang dimiliki perempuan di bidang karier dan politik selalu lebih rendah dibandingkan laki-laki. Hal ini berarti bahwa responden merasa kedudukan perempuan di bidang karier sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Tabel 17 Jabatan yang dimiliki kaum laki-laki dan perempuan telah sesuai dengan kesetaraan gender No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 1 2,8 b Setuju 14 40 c Ragu-ragu 8 22,9 d Tidak setuju 12 34,3 e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 1 orang atau sebesar 2,8, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 14 orang atau sekitar 40. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu di pilih oleh 8 orang , atau sebesar 22,9. Kemudian untuk jawaban tidak setuju terdapat 12 orang yang menjawab pertanyaan tersebut atau sebesar 34,3, sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, ternyata tidak ada dari responden yang memilih jawaban tersebut Dari jawaban di atas dapat diketahui bahwa ternyata jumlah antara responden yang mengatakan setuju bahwa profesi jabatan di bidang karier dalam ranah publik yang dimiliki kaum laki-laki dan perempuan telah sesuai dengan kesetaraan gender, hampir mendekati jawaban dari responden yang mengatakan tidak setuju, hal tersebut membuktikan bahwa ternyata responden masih merasa profesi atau jabatan perempuan dan laki-laki dalam bidang karier sudah setara, dengan pernyataan tersebut. Tabel 18 Perempuan hanya pantas berprofesi sebagai ibu rumah tangga No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 2 5,71 b Setuju 1 2,9 c Ragu-ragu d Tidak setuju 21 60 e Sangat tidak setuju 11 31,4 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 orang atau sebesar 5,71, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 1 orang atau sekitar 2,9. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab ragu-ragu. Kemudian untuk jawaban tidak setuju terdapat 21 orang atau sekitar 60, dan untuk jawaban sangat tidak setuju terdapat 11 orang yang menjawab, yaitu sebesar 31,4. Dari hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa ternyata banyak responden yang tidak setuju jika perempuan hanya pantas bekerja sebagai ibu rumah tangga saja. Hal tersebut berarti bahwa cara pandang responden sudah lebih banyak yang terbuka dalam masalah kesetaraan gender, karena bagaimanapun perempuan berhak untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan lebih baik lagi selama perempuan tersebut mampu mengemban semua tugas-tugasnya. Tabel 19 Perempuan berhak berprofesi atau berkarier di ranah publik No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 16 45,7 b Setuju 18 51,4 c Ragu-ragu d Tidak setuju e Sangat tidak setuju 1 2,9 35 100 pertanyaan di atas terdapat 16 orang atau sebesar 45,7, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 18 orang atau sekitar 51,4. Sedangkan tidak ada responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. dan untuk jawaban sangat tidak setuju terdapat 1 orang yang menjawab, yaitu sebesar 2,9. Dari hasil data di atas dapat dilihat bahwa banyak dari responden yang menjawab sangat setuju dan setuju, hal tersebut berarti responden merasa bahawa perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki untuk dapat berkarier di ranah publik, hal tersebut sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa secara normatif dan ideal, setiap orang dengan latar belakang berbeda: ras, etnisitas, agama atau keyakinan, kelas, jenis kelamin, gender harus mendapatkan ‘kesamaan akses dan partisipasi’ dalam mendapatkan ‘keadilan sosial’ yang ditandai dengan terpenuhinya hak-hak dasarnya. Hak-hak tersebut berupa: hak atas pangan, kesehatan, pendidikan, politik, ekonomi, dan sosial budaya Tabel 20 Profesi yang dimiliki perempuan harus setara dengan profesi kaum laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 8 22,85 b Setuju 17 48,6 c Ragu-ragu 2 5,7 d Tidak setuju 8 22,85 e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 8 orang atau sebesar 22,85, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 17 orang atau sebesar 48,6, kemudian terdapat 2 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 5,7, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 8 orang atau sebesar 22,85 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, tidak ada responden yang mengatakan jawaban sangat tidak setuju. Melihat hasil data di atas bahwa ternyata banyak responden yang mengatakan setuju bahwa profesi yang di miliki perempuan harus setara dengan laki-laki. Hal tersebut berarti bahwa reponden tidak membeda-bedakan profesi yang sepantasnya dimiliki baik laki-laki maupun perempuan. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat dari salah satu dosen Fakultas Dakwah dan laki dan perempuan diciptakan sederajat hanya terdapat perbedaan secara biologis, tapi perbedaan biologis tersebut seharusnya tidak dijadikan sebagai perbedaan dalam hal peran” 62 Tabel 21 Profesi laki-laki selalu lebih baik dan lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 1 2,9 b Setuju 2 5,7 c Ragu-ragu 1 2,9 d Tidak setuju 21 60 e Sangat tidak setuju 10 28,5 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 1 orang atau sebesar 2,9, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 2 orang atau sebesar 5,7, kemudian terdapat 1 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 2,9, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 21 orang atau sebesar 60 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 10 orang atau sebesar 28,5 Dari data di atas dapat dilihat bahwa ternyata lebih banyak responden yang menjawab tidak setuju jika profesi laki-laki selalu lebih baik dan lebih tinggi dibandingkan dengan profesi perempuan, walaupun pada faktanya tidak terlihat seperti kenyataanya. Tabel 22 Laki-laki selalu lebih diutamakan untuk maju ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju b Setuju 3 8,6 c Ragu-ragu 1 2,8 d Tidak setuju 19 54,3 62 Berdasarkan wawancara dengan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ibu Rubiyanah, S.Ag. MA, Jakarta, Jumat 29 Agustus 2008 35 100 Dari tabel di atas menunjukan tidak ada yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 3 orang atau sekitar 8,6. Sedangkan responden yang menjawab ragu- ragu terdapat 1 orang atau sebesar 2,8, dan responden yang menjawab tidak setuju terdapat 19 orang atau sebesar 54,3 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju terdapat 12 orang, yaitu sebesar 34,3 Dalam hal ini dapat diketahui ternyata banyak responden yang tidak setuju dengan pernyataan bahwa laki-laki selalu lebih diutamakan dalam hal memperoleh tingkat pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena responden merasa di zaman sekarang ini sudah banyak perempuan yang menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, walaupun dalam kenyataanya dapat dilihat laki- laki masih selalu mendominasi tingkat-tingkat pendidikan yang tinggi. Tabel 23 Perempuan punya hak sama seperti laki-laki dalam memperoleh pendidikan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 21 60 b Setuju 14 40 c Ragu-ragu d Tidak setuju e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 21 orang atau sebesar 60, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 14 orang atau sebesar 40, kemudian untuk jawaban ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak terdapat responden yang memilih jawaban tersebut. Dari hasil jawaban di atas dapat diketahui bahwa ternyata responden sudah dapat menempatkan hak-hak manusia secara tepat, hal tersebut sesuai teori bahwa gender harus mendapatkan ‘kesamaan akses dan partisipasi’ dalam mendapatkan ‘keadilan sosial’ yang ditandai dengan terpenuhinya hak-hak dasarnya. Hak-hak sosial budaya. Tabel 24 Laki-laki wajib menempuh pendidikan tingkat tinggi sedangkan perempuan tidak wajib No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju b Setuju 9 25,7 c Ragu-ragu 1 2,9 d Tidak setuju 18 51,4 e Sangat tidak setuju 7 20 35 100 Dari tabel di atas menunjukan tidak ada yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas, kemudian responden yang menjawab setuju, yaitu sebanyak 9 orang atau sekitar 25,7. Sedangkan responden yang menjawab ragu- ragu terdapat 1 orang atau sebesar 2,9, dan responden yang menjawab tidak setuju terdapat 18 orang atau sebesar 51,4 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju terdapat 7 orang, yaitu sebesar 20 Dari data di atas dapat terlihat bahwa banyak reponden yang menyatakan tidak setuju laki-laki wajib menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dibandingkan perempuan, karena pada dasarnya semua manusia memiliki hak yang sama termasuk dalam hal memperoleh pendidikan. Tabel 25 Perempuan tidak perlu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi a Sangat setuju 2 5,7 b Setuju c Ragu-ragu d Tidak setuju 14 40 e Sangat tidak setuju 19 54,3 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 responden atau sebesar 5,7, kemudian untuk jawaban setuju tidak ada responden yang menjawab setuju, begitu juga halnya dengan jawaban ragu-ragu, dan responden yang menjawab tidak setuju terdapat 14 orang atau sebesar 40 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju terdapat 19 orang, yaitu sebesar 54,3. Dari hasil data di atas dapat di ketahui bahwa ternyata banyak responden yang menyatakan tidak setuju jika perempuan tidak perlu melanjutkan sekolah ke tingkata yang lebih tinggi lagi, hal itu berarti bahwa hampir sebagian besar responden yang berfikir bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh pendidikan setinggi-tingginya selama orang tersebut mampu Tabel 26 Pendidikan hanya pantas untuk laki-laki, bukan untuk perempuan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 1 2,8 b Setuju c Ragu-ragu d Tidak setuju 17 48,6 e Sangat tidak setuju 17 48,6 35 100 Dari tabel di atas menunjukan yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 1 responden, kemudian untuk jawaban stuju dan ragu- ragu, tidak ada responden yang menjawab setuju atau ragu-ragu, dan responden untuk jawaban sangat tidak setuju terdapat 127 orang, yaitu sebesar 48,6 Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa reponden merespon pertanyaan tersebut dan ternyata banyak responden yang mengatakan tidak setuju bahwa pendidikan yang tinggi hanya pantas dijalani oleh laki-laki saja sedangkan tidak penting bagi perempuan, hal ini berarti bahwa responden berfkir bahwa pendidikan nilainya sangat penting bagi siapa saja, baik bagi laki-laki maupun bagi perempuan. Tabel 27 Kesetaraan gender dikatakan berhasil jika tidak ada lagi perbedaan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan dalam hal pendidikan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 10 28,6 b Setuju 16 45,7 c Ragu-ragu 3 8,6 d Tidak setuju 6 17,1 e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 10 orang atau sebesar 28,6, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 16 orang atau sebesar 45,7, kemudian terdapat 3 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 8,6, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 6 orang atau sebesar 17,1 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, tidak terdapat responden yang memilihnya. Dari hasil data di atas dapat terlihat ternyata banyak responden yang mengatakan setuju bahwa kesetaraan gender dapat dikatakan berhasil jika sudah tidak ada lagi perbedaan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan dalam memperoleh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, hal ini berarti bahwa responden berfikir bahwa betapa pentingnya sebuah kesetaraan terutama dalam hal yang menyangkut masalah pendidikan Tabel 28 Keadilan antara laki-laki dan perempuan masih selalu dibeda-bedakan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 3 8,6 b Setuju 17 48,6 c Ragu-ragu 4 11,4 d Tidak setuju 9 25,7 e Sangat tidak setuju 2 5,7 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 3 orang atau sebesar 8,6, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 17 orang atau sebesar 48,6, kemudian terdapat 4 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 11,4, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 9 orang atau sebesar 25,7 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 2 orang atau sebesar 5,7 Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa ternyata lebih banyak responden yang mengatakan setuju jika keadilan antara laki-laki dan perempuan masih selalu dibeda-bedakan, hal ini berarti sebagian besar responden masih merasakan ketidak adilan dalam kehidupan sosialnya, oleh karena itu bukan suatu hal yang aneh jika ketidakadilan gender masih sering di jumpai dalam kehidupan publik di masyarakat Indonesia. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat dari salah satu dosen yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang mengatakan bahwa “dalam hal-hal tertentu laki-laki masih dianggap lebih pantas dalam memegang job ini job itu, misalnya pekerjaan ini lebih cocok jika dipegang oleh laki-laki, padahal perempuan juga sebenarnya bisa seperti itu” 63 Tabel 29 Dunia kerja khususnya ranah publik keadilan tidak pernah berpihak bagi kaum perempuan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 2 5,7 63 Berdasarkan wawancara dengan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Ibu Rubiyanah, S.Ag. MA, Jakarta, Jumat 29 Agustus 2008 c Ragu-ragu 4 11,42 d Tidak setuju 20 57,14 e Sangat tidak setuju 3 8,6 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 orang atau sebesar 5,7, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 6 orang atau sebesar 17,14, kemudian terdapat 4 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 11,42, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 20 orang atau sebesar 57,14 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 3 orang atau sebesar 8,6 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa ternyata banyak responden yang mengatakan tidak setuju, dan jumlah tersebut mendominasi jumlah jawaban lainnya, hal ini berarti bahwa responden tidak setuju jika dalam dunia kerja khususnya ranah publik keadilan tidak pernah berpihak bagi kaum perempuan, banyak responden yang beranggapan kedailan juga berpihak kepada kaum perempuan khususnya dalam dunia publik, karena pada zaman sekarang ini tidak sedikit perempuan yang ikut berkecimpung di dunia publik. Tabel 30 Dalam dunia kerja khususnya ranah publik keadilan hanya berpihak bagi kaum laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 3 8,6 b Setuju 4 11,4 c Ragu-ragu 4 11,4 d Tidak setuju 21 60 e Sangat tidak setuju 3 8,6 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 3 orang atau sebesar 8,6, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 11,4, kemudian terdapat 4 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 11,4, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 21 orang atau sebesar 8,6 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata lebih banyak responden yang mengatakan tidak setuju jika dalam dunia kerja khususnya ranah publik keadilan hanya berpihak bagi kaum laki-laki, oleh karena itu kaum laki-laki lebih maju dibandingkan kaum perempuan, karena sebagian besar responden merasa keadilan juga berpihak kepada kaum perempuan, dan pada zaman sekarang ini sudah banyak perempuan yang hidupnya lebih maju, sesuai dengan pernyataan salah satu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yaitu ibu Nunung bahwa “sekarang sama saja laki-laki dan perempuan hidupnya sudah bisa lebih maju dari sebelumnya, semua tergantung dari orangnya masing-masing sampe sejauh mana mereka mau berusaha”. Tabel 31 Keadilan di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan kesetaraan gender No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 2 5,7 b Setuju 16 45,7 c Ragu-ragu 10 28,6 d Tidak setuju 3 8,6 e Sangat tidak setuju 4 11,4 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 orang atau sebesar 5,7, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 16 orang atau sebesar 45,7, kemudian terdapat 10 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 28,6, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 8,6 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 4 orang atau sebesar 11,4 Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa cukup banyak Dosen yang mengatakan setuju bahwa keadilan di lingkungan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di dalam memandang kaum perempuan sudah sesuai dengan kesetaraan gender, akan tetapi tidak sedikit pula Dosen yang mengatakan masih ragu-ragu dalam menilai kesetaraan gender di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Hal ini Fakultas Dakwah dan Komunikasi di dalam pengaplikasiannya masih belum dapat dikatakan sesuai dengan kesetaraan gender. Tabel 32 Dalam ranah publik, keadilan anatara laki-laki dan perempuan masih belum dapat ditegakkan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 2 5,7 b Setuju 17 48,6 c Ragu-ragu 2 5,7 d Tidak setuju 14 40 e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 orang atau sebesar 5,7, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 17 orang atau sebesar 48,6, kemudian terdapat 2 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 5,7, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 14 orang atau sebesar 40 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, tidak terdapat responden yang mengatakan sangat tidak setuju. Dari hasil data di atas dapat diketahui bahwa banyak responden yang mengatakan setuju bahwa keadilan dalam dunia kerja khususnya di ranah publik, keadilan anatara laki-laki dan perempuan masih belum dapat ditegakkan, hal ini berarti responden berfikir masih ada kesenjangan atau ketidakadilan dalam ranah publik, walaupun saat ini sudah lebih banyak perempuan yang berkecimpung di dunia karier, akan teteapi hal tersebut masih sebagian kecilnya saja. Tabel 33 Kesetaraan gender dikatakan berhasil jika terdapat keadilan antara kaum laki- laki maupun kaum perempuan dalam segala bidang No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 11 31,4 b Setuju 14 40 c Ragu-ragu 1 2,9 d Tidak setuju 8 22,8 e Sangat tidak setuju 1 2,9 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 11 orang atau sebesar 31,4, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 14 orang atau sebesar 40, kemudian terdapat 1 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 2,9, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 8 orang atau sebesar 22,8 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 1 orang atau sebesar 2,9 Dari hasil data di atas dapat di lihat ternyata banyak responden yang mengatakan setuju bahwa kesetaraan gender dapat dikatakan berhasil apabila terdapat keadilan antara kaum laki-laki maupun kaum perempuan dalam segala bidang, dalam hal ini berarti responden dapat mengetahui bahwa untuk dapat mewujudkan suatu kesetaraan maka diperlukan suatu keadilan. Karena itu sudah sepantasnya di antara laki-laki dan perempuan harus ada keadilan dalam segala bidang, sehingga tidak ada alasan baik dari laki-laki maupun perempuan itu sendiri untuk membeda-bedakan keberadaan mereka di dalam kehidupan sosial. Tabel 34 Peluang kerja di ranah publik bagi perempuan lebih kecil dari pada laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 1 2,9 b Setuju 6 17,14 c Ragu-ragu 4 11,42 d Tidak setuju 20 57,14 e Sangat tidak setuju 4 11,42 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 1 orang atau sebesar 2,9, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 6 orang atau sebesar 17,14, kemudian terdapat 4 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 11,42, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 20 orang atau sebesar 57,14 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 4 orang atau sebesar 11,42 Dari tabel di atas dapat diketahui ternyata banyak responden yang mengatakan tidak setuju bahwa peluang kerja di ranah publik bagi kaum beranggapan bahwa peluang kerja bagi perempuan sudah jauh lebih banyak, tergantung dari perempuannya itu sendiri di dalam memanfaatkan peluang yang ada. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat dari salah satu Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang mengatakan bahwa “Kalau untuk peluang yang seperti itu di UIN sudah lama sekali terbuka , tidak ada misalnya dosen-dosen perempuan yang dilarang apabila ingin mengembangkan potensi dirinya, jadi kalau dalam masalah ini sudah sampai pada taraf siapa yang siap saja, gitu…dan jumlah dosen wanita dari tahun ke tahun statistinya meningkat, jadi dalam hal ini sudah tidak ada lagi pembedaan-pembedaan” 64 Tabel 35 Peluang bagi kaum perempuan untuk memperoleh kehidupan yang layak lebih kecil dibanding laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju b Setuju 4 11,4 c Ragu-ragu 3 8,6 d Tidak setuju 23 65,7 e Sangat tidak setuju 5 14,3 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa untuk jawaban sangat setuju tidak ada responden yang memilihnya, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 11,4, kemudian terdapat 3 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 8,6, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 23 orang atau sebesar 65,7 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 5 orang atau sebesar 14,3 Dari hasil data di atas dapat diketahui ternyata banyak dari responden yang menjawab tidak setuju bahwa peluang bagi kaum perempuan untuk memperoleh kehidupan yang layak lebih kecil dibandingkan dengan kaum laki-laki, hal ini berarti responden beranggapan bahwa perempuan masa kini bias memperoleh kehidupan yang layak, karena perempuan saan kini sudah dianggap lebih baik, sehingga perempuan masa kini mampu untuk mewujudkan hidupnya sesuai 64 Berdasarkan wawancara dengan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunkasi, Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag. Jakarta, 29 Agustus 2008 kemampuan perempuan itu sendiri dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada. Tabel 36 Peluang berkarya bagi perempuan lebih sulit dibanding laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 2 5,7 b Setuju 3 8,6 c Ragu-ragu 2 5,7 d Tidak setuju 26 74,3 e Sangat tidak setuju 2 5,7 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 orang atau sebesar 5,7, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 3 orang atau sebesar 8,6, kemudian terdapat 2 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 5,7, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 26 orang atau sebesar 74,3 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 2 orang atau sebesar 5,7 Dari tabel di atas dapat diketahui ternyata jwaban yang paling mendominasi dari responden adalah banyak yang mengatakan tidak setuju bahwa peluang bagi kaum perempuan untuk bisa berkarya, lebih sulit dibandingkan kaum laki-laki. Hal ini berarti responden berfikir bahwa kaum perempuan dapat berkarya jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan tidak jarng justru perempuanlah yang menemukan ide-ide segar dalam kehidupan publik. Tabel 37 Peluang perempuan untuk hidup lebih maju lebih sulit dibanding laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 1 2,9 b Setuju 5 14,3 c Ragu-ragu 2 5,7 d Tidak setuju 25 71,4 e Sangat tidak setuju 2 5,7 35 100 terhadap pertanyaan di atas terdapat 1 orang atau sebesar 2,9, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 5 orang atau sebesar 14,3, kemudian terdapat 2 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 5,7, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar 71,4 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 2 orang atau sebesar 5,7 Dari hasil data di atas dapat terlihat ternyata lebih banyak responden yang mengatakan tidak setuju bahwa peluang bagi kaum perempuan untuk bisa hidup lebih maju, menjadi lebih sulit dibandingkan kaum laki-laki, hal ini berarti responden beranggapan bahwa perempuan juga memiliki peluang yang sama untuk dapat hidup lebih maju, tentunya dengan syarat perempuan tersebut memang mau hidup maju, karena terkadang justru perempuannya sendiri yang lebih mengandalkan kaum laki-laki untuk jadi pemimpin. Tabel 38 Peluang perempuan untuk mandiri semakin sulit dibanding laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju b Setuju 6 17,1 c Ragu-ragu 1 2,9 d Tidak setuju 24 68,6 e Sangat tidak setuju 2 5,7 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa untuk pilihan sangat setuju, ternyata tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 6 orang atau sebesar 17,1, kemudian terdapat 1 orang responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 2,9, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 24 orang atau sebesar 68,6 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 2 orang atau sebesar 5,7 Dari tabel di atas dapat terlihat ternyata sebagian besar responden mengatakan tidak setuju bahwa peluang bagi kaum perempuan untuk bisa hidup mandiri menjadi semakin sulit dibandingkan dengan kaum laki-laki, hal ini berarti mempercayai dirinya sendiri bahwa dirinya mampu untuk hidup mandiri, walaupun pada kenyataannya masih banyak perempuan yang menggantungkan hidupnya kepada kaum laki-laki. Tabel 39 Peluang perempuan untuk berkarier lebih sulit dibanding laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju b Setuju 4 11,42 c Ragu-ragu 4 11,42 d Tidak setuju 23 65,71 e Sangat tidak setuju 4 11,42 35 99,97 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa untuk pilihan sangat setuju, ternyata tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 11,42, kemudian juga terdapat 4 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 11,42, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 23 orang atau sebesar 65,71 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 4 orang atau sebesar 11,42 Dari data di atas dapat diketahui ternyata lebih banyak responden yang mengatakan tidak setuju bahwa bagi kaum perempuan dalam berkarier di ranah publik lebih sulit dibandingkan laki-laki, hal ini berarti responden beranggapan bahwa perempuan sudah banyak yang bergelut di ranah publik, bahkan kini keberadaan perempuan di ranah publik sudah dapat diperhitungkan. Tabel 40 Kesetaraan gender di ranah publik sudah terealisasikan dengan baik No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 2 2,85 b Setuju 9 25,7 d Tidak setuju 12 34,3 e Sangat tidak setuju 1 2,8 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 2 orang atau sebesar 2,85, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 9 orang atau sebesar 25,7, kemudian terdapat 12 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 34,3, selain itu responden yang menjawab tidak setuju juga menjawab sebanyak 12 orang atau sebesar 34,3 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, terdapat 1 orang atau sebesar 2,8 Dari pernyataan di atas dapat terlihat ternyata banyak responden yang mengatakan ragu-ragu dan tidak setuju jika kesetaraan gender dalam dunia kerja khususnya di ranah publik sudah terealisasikan dengan baik, hal ini berarti responden masih ragu apakah memang kesetaraan gender sudah dapat terealisasikan dengan baik atau belum. Hal ini berarti masih diperlukannya penegakan keadilan dalam tatanan kehidupan sosial di masyarakat. Tabel 41 Kesetaraan gender dikatakan berhasil, jika terdapat kesetaraan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan dalam memperoleh peluang kerja yang sama No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 6 17,1 b Setuju 23 65,7 c Ragu-ragu 3 8,6 d Tidak setuju 3 8,6 e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 6 orang atau sebesar 17,1, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 23 orang atau sebesar 65,7, 8,6, selain itu juga terdapat jumlah yang sama pada responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 8,6 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, ternyata tidak ada reponden yang memilih jawaban tersebut Dari hasil data di atas dapat terlihat ternyata banyak responden yang mengatakan setuju bahwa kesetaraan gender baru dapat dikatakan berhasil, jika terdapat kesetaraan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan dalam memperoleh peluang kerja yang sama, hal ini berarti bahwa responden beranggapan bahwa dalam kehidupan sosial manusia memang diperlukan adanya keadilan agar terciptanya kesetaraan. Tabel 42 Skill yang dimiliki kaum perempuan masa kini sudah jauh lebih baik No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 8 22,8 b Setuju 22 62,9 c Ragu-ragu 4 11,4 d Tidak setuju 1 2,9 e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 8 orang atau sebesar 22,8, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 22 orang atau sebesar 62,9, kemudian terdapat 4 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 11,4, selain itu responden yang menjawab tidak setuju, yaitu sebanyak 1 orang atau sebesar 2,9 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, tidak terdapat responden yang memilih jawaban tersebut Dari tabel diatas dapat diketahui ternyata lebih banyak respodnen yang mengatakan setuju bahwa skill yang dimiliki kaum perempuan masa kini sudah jauh lebih baik, hal ini berarti responden beranggapan bahwa kaum perempuan masa kini memang sudah jauh lebih baik sehingga kaum perempuan yang memiliki keahlian akan semakin di hargai oleh orang lain. Skill perempuan masa kini tidak bisa dipandang sebelah mata lagi No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 12 34,3 b Setuju 23 56,7 c Ragu-ragu d Tidak setuju e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 12 orang atau sebesar 34,3, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 23 orang atau sebesar 56,7, kemudian untuk jawaban ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju, dalam hal ini tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Dari hasil data di atas dapat diketahui ternyata bayak responden yang mengatakan setuju bahwa skill yang dimiliki oleh perempuan masa kini sudah tidak bisa dipandang sebelah mata lagi, oleh karena itu sudah seharusnya perempuan berani unjuk prestasi berdasarkan skill atau keahlian yang dimiliki, karena dengan sikap seperti itu maka perempuan tidak akan lebih dihargai lagi. Hal ini diperkuat dengan adanya pendapat dari salah seorang Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang mengatakan bahwa” menghargai perempuan dapat diwujudkan dengan menghargai intelektuanya, menghargai skillnya dan memberikan kesempatan untuk dapat mengembangkan dirinya.” 65 Tabel 44 Skill perempuan masa kini mampu bersaing dengan skill laki-laki No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 12 34,3 b Setuju 21 60 c Ragu-ragu 2 5,7 d Tidak setuju e Sangat tidak setuju 35 100 65 Berdasarkan wawancara dengan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunkasi, Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag. Jakarta, 29 Agustus 2008 terhadap pertanyaan di atas terdapat 12 orang atau sebesar 34,3, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 21 orang atau sebesar 60, kemudian terdapat 2 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 5,7, sedangkan untuk jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju, tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Dari keterangan tabel di atas dapat terlihat ternyata banyak dari responden yang mengatakan setuju jika skill yang dimiliki kaum perempuan masa kini mampu bersaing dengan skill yang dimiliki kaum laki-laki, dalam hal ini berarti perempuan mampu untuk menunjukan eksistensinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang juga wajib untuk di hargai terlebih lagi perepuan masa kini sudah lebih banyak yang memiliki keahlian dalam dunia kerja Tabel 45 S kill perempuan dapat dijadikan modal untuk meningkatkan karier pada pengambilan kebijakan No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 10 28,6 b Setuju 21 60 c Ragu-ragu 2 5,7 d Tidak setuju 2 5,7 e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 10 orang atau sebesar 28,6, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 21 orang atau sebesar 60, kemudian terdapat 2 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 5,7, selain itu responden yang menjawab tidak setuju juga terdapat sebanyak 2 orang atau sebesar 5,7 sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju, tidak terdapat responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju. Dari tabel di atas dapat terlihat ternyata banyak responden yang mengatakan setuju bahwa skill yang dimiliki kaum perempuan dapat dijadikan modal untuk meningkatkan karier pada pengambilan kebijakan, oleh karena itu jika perempuan ingin eksistensinya dihargai oleh orang lain maka perempuan tersebut harus bersaing secara secara sehat dalam ranah publik. Tabel 46 Perempuan harus memiliki skill sebagai modal untuk bersaing secara sehat No Alternatif Jawaban Frekuensi F Prosentase a Sangat setuju 17 48,57 b Setuju 16 45,71 c Ragu-ragu 2 5,71 d Tidak setuju e Sangat tidak setuju 35 100 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menjawab sangat setuju terhadap pertanyaan di atas terdapat 17 orang atau sebesar 48,57, kemudian responden yang memilih jawaban setuju sebanyak 16 orang atau sebesar 45,71, kemudian terdapat 2 responden yang menjawab ragu-ragu atau sebesar 5,71, sedangkan untuk jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju, ternyata tidak ada responden yang memilih jawaban tersebut. Dari hasil data di atas dapat diketahui ternyata responden lebih banyak mengatakan sangat setuju bahwa perempuan seharusnya memiliki skill untuk bisa dijadikan sebagai modal dalam bersaing secara sehat dengan laki-laki demi tercapainya kesetaraan gender, hal ini berarti bahwa jika ingin kesetaraan gender dapat terwujud, khususnya di dalam dunia karier, maka perempuan harus membekali diri mereka dengan segala macam keahlian atau kebisaan agar dapat bersaing secara sehat dengan kaum laki-laki, dengan begitu orang lain pun akan lebih menghargai dan menghormati keberadaan perempuan, sekaligus perempuan tidak dianggap sebagai makhluk nomor dua setelah keberadaan laki-laki.hal ini seseuai dengan pendapat salah satu dari Guru Besar yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang mengatakan bahwa demi terwujudnya kesetaraan gender maka perempuan harus “sadar akan tanggung jawabnya, meningkatkan kualitas diri harus dibangkitkan karena jika tidak, tidak akan mungkin dapat terwujud kesetaraan gender” 66 66 Berdasarkan wawancara dengan Prof. Dr. Hj. Ismah Salman, M. Hum. Rabu 27 Agustus 2008

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN