Tabel 1 F Batasan Masalah

Perkembangan terkini dalam teknologi komunikasi turut menimbulkan persaingan diantara media-media dalam menjaga eksitensinya dalam penyiaran informasi guna memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Namun, semua itu dapat teratasi karena setiap media massa memiliki keunggulannya masing-masing. Pada media elektronik seperti radio, menurut Effendi, radio memiliki beberapa keunggulan. Hai itu diantaranya radio bersifat langsung, dapat menembus jarak dan rintangan dan mengandung daya tarik. 3 Keunggulan radio dengan media massa lain juga patut diperhitungkan. Sebagai suatu kekuasaan, penyiaran di radio adalah kekuatan kelima setelah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan pers di suatu negara. Sebagaimana dengan internet, koran, majalah dan televisi, radio adalah media komunikasi massa yang dapat digunakan setiap orang untuk tujuan tertentu. Radio juga dapat disebut dengan media informasi dan hiburan karena tidak hanya menyajikan informasi saja tetapi juga musik sebagai hiburannya. 4 3 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2010, h. 36. 4 Ibid., h. 30. Selain itu, Radio juga merupakan anak pertama dari dunia penyiaran. Seiring perkembangannya, radio menjadi adalah salah satu media elektronik yang efisien dan murah. Sifat efisiennya yaitu dimana dapat dibawa kemana-mana. Bahkan, sekarang ini aplikasi radio juga dapat ditemukan dalam sebuah handphone sehingga dapat mempermudah pendengar untuk mendengarkan radio. Kemudahannya tersebut juga menjadikan radio sebagai media yang sederhana dan santai dikonsumsi, diantaranya seseorang dapat mendengarkannya sambil melakukan aktivitas yang lain di suatu lokasi. Contohnya sambil menyetir mobil pun rasanya kita dapat mendengarkan radio. Radio adalah suara, yang merupakan modal utama terpaan radio kepada khalayak dan stimulasi yang dikoneksikan kepadanya kepada khalayak. 5 Pencampuran antara kata, musik dan efek suara lainnya akan mempengaruhi emosi pendengar serta mengajak mereka seperti berada dilokasi yang sedang dikomunikasikan. Dengan kemampuan tersebut radio mampu membuat para pendengarnya menciptakan ‘theater of mind’ dalam pikiran pendengar. 6 Setiap orang yang berada didalam bagian produksi siaran mempunyai peran masing-masing. Terdapat Manajer Produksi atau Manajer Siaran, Program Directorpenata program, Produser, Script writerpenulis naskah, DJPenyiar, reporter dan operator siarrekam. Orang-orang inilah yang menjadi kunci penting Keberhasilan sebuah stasiun radio tidak terlepas dipengaruhi oleh program acara yang disiarkannya. Untuk itu, perusahaan radio berusaha menyajikan beragam program acara yang disiarkan. Beragam program acara tersebut disajikan dengan format semenarik dan seunik mungkin untuk mendapat perhatian dari pendengar. Suatu program juga diharapkan harus memiliki kualitas dari isi materi yang disiarkan. Produksi suatu program adalah hasil kerja tim atau kelompok bagian produksi tersebut. Semua orang yang terlibat di dalam proses produksi harus menyadari bahwa sebuah program yang bagus dan menarik juga merupakan hasil kerjasama tim. Melalui keberhasilan sebuah program siaran, maka akan berdampak pula pada eksistensi instansi radio tersebut ditengah persaingan media penyiaran agar tetap menjadi pilihan khalayak massa. 5 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional Yogyakarta: PT.LKiS, 2005, h. 16. 6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat Jakarta: Kencana, 2011, h. 131. dalam sebuah program radio. 7 Sindo Pagi merupakan program berdurasi dua jam lebih tiga puluh menit yang disiarkan pada pagi hari oleh Sindo Trijaya ini dikemas dengan pemenuhan berita terkini yang dirangkai dengan siraman motivasi The Power of Life, lalu informasi mancanegara melalui Start Your Day with VOA, dan ragam berita lainnya termasuk Sindo Lalu lintas dan Sindosiana. Selingan Sindo Round Up, Tiga Berita dan Pitstop juga turut melengkapi isi dari program ini. Sajian semacam ini merupakan bagian dari tujuan radio Sindo Trijaya FM untuk Peran mereka dibutuhkan sebagai sosok dibalik program radio dalam menciptakan suatu program agar mendapat perhatian pendengarnya. Kemampuan memadukan kreativitas individu yang bekerja di stasiun radio dapat melahirkan sajian program dengan isi materi yang menarik. Seiring perkembangannya, program-program di radio menjadi sangat beragam diikuti dengan formatnya. Kesemuanya itu disesuaikan dengan sasaran maupun kebiasaan pendengarnya. Untuk itu, perpaduan tersebut menjadi salah satu unsur dalam menciptakan program yang menarik. Radio Sindo Trijaya adalah salah satu institusi media massa yang tetap menjadikan dirinya sebagai media yang menyebarkan informasi di tengah kemajuan industri media di Indonesia yang semakin kompetitif. Program siaran radio Sindo Trijaya dikemas secara khas, beragam dan hanya menyajikan informasi penting dan selingan lagu yang enak untuk pendengarnya. Dengan news sebagai kekuatan dari radio ini menjadikan radio Sindo Trijaya sebagai radio informasi yang menyajikan berbagai macam informasi berita yang beraneka ragam. 7 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio:Panduan Teori dan Praktek Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, h.77. membangun masyarakat yang lebih kokoh dan berwawasan sesuai dengan tagline Sindo Trijaya, “untuk Indonesia lebih baik”. Program ini menjadi pilihan pendengar dalam mengawali harinya dalam memenuhi kebutuhan akan informasi berita luar dan dalam negeri, keadaan cuaca, maupun lalu lintas. Terlebih, isi program ini menjadi lengkap karena dipadu dengan siraman motivasi dalam memenuhi kebutuhan spiritual tentang nilai-nilai kehidupan kepada seluruh pendengar serta tetap dihiasi oleh musik dalam penyiarannya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana proses praproduksi, produksi dan pascaproduksi sebuah program radio dalam memproduksi materi siarannya yang menarik bagi masyarakat. Oleh karena itu judul yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah “PRODUKSI PROGRAM RADIO: ANALISIS PROGRAM SINDO PAGI DI RADIO SINDO TRIJAYA FM”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang diatas, agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi penelitian yang hanya berkaitan pada isi program dan bagaimana cara memproduksi program khususnya pada proses pra produksi, produksi dan pasca produksi dalam siaran program Sindo Pagi dari tanggal 18 Februari - 22 Maret 2013. Selain itu penulis juga membatasinya dengan tidak membandingkan program ini dengan program di radio lain. Program Sindo Pagi adalah program rutin, maka proses produksi pada setiap hari penyiarannya adalah sama, yang berbeda hanya news writer dan operator yang memiliki jadwal kerja yang bergantian, begitu pula dengan narasumber saat segmen The Power of Life yang juga mengisi secara bergantian.

2. Rumusan Masalah

1 Apa saja isi program Sindo Pagi pada radio Sindo Trijaya FM? 2 Bagaimana media radio yaitu radio Sindo Trijaya FM, memproduksi isi program Sindo Pagi, khususnya pada proses pra produksi, produksi dan pasca produksinya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan pemikiran dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi isi program Sindo Pagi di radio Sindo Trijaya FM dan bagaimana program Sindo Pagi tersebut diproduksi melalui proses pra produksi, produksi dan pasca produksinya.

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat akademis Dalam segi akademis penelitian ini dapat menambah khazanah dan referensi penelitian di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Jurnalistik melalui kajian pra produksi, produksi dan pasca produksi suatu program siaran di radio, dalam hal ini adalah program Sindo Pagi di radio Sindo Trijaya FM. b. Manfaat Praktis Dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi para praktisi komunikasi agar lebih mengetahui secara mendalam bagaimana media radio memproduksi suatu program siaran yang menarik dan beragam di era persaingan media yang semakin pesat ini.

D. Tinjauan Pustaka

Setelah mencari informasi yang terkait dengan judul penelitian ini, yaitu dari perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta perpustakaan utama Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis tidak menemukan judul yang sama dengan penelitian ini. Namun ada beberapa judul skripsi penelitian yang terkait dengan penelitian ini yaitu mengenai program radio. Agar lebih jelas bahwa penelitian ini tidak ada yang sama dengan penelitian sebelumnya, maka dalam penulisan ini penulis mencoba menuliskan beberapa judul skripsi mengenai program atau analisis program radio antara lain:  Skripsi Sri Dewi, Analisis produksi siaran Spirit In The Morning di Radio 104.2 MS TRI FM, tahun 2010. penelitian ini membahas mengenai proses produksi program radio dan juga membahas tentang kekurangan dan kelebihan dari program tersebut.  Skripsi Rahmat Akbar, Analisis produksi program Voice of Islam di Radio Kisi 93,4 FM Bogor, tahun 2011. Penelitian ini membahas tentang proses produksi program di radio tersebut.  Skripsi Fitria Ramdani, Analisis Produksi Program Dakwah Fajar Islami di Radio Sheba 99,3 FM, tahun 2011. Penelitian ini membahas mengenai proses produksi program di radio tersebut.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa, dimana pada hakikatnya metode deskriptif ini adalah mengumpulkan data-data. 8 8 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 25. Penelitian deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dapat dikatakan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian. Terlebih halnya pada penjelasan metode deskriptif ini adalah menggunakan data lisan yang memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan informan ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan secara keseluruhan sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Dengan menggunakan metode deskriptif ini, maka data yang diperoleh dari hasil penelitian dipaparkan atau digambarkan dalam sebuah tulisan ilmiah.

2. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme adalah paradigma yang menunjukkan bahwa kebenaran suatu realitas sosial adalah hasil konstruksi sosial dengan kebenaran yang bersifat relatif. Kajian pokok konstruktivisme adalah pelaksanaan komunikasi dalam kehidupan masyarakat dilihat dengan penilaian subjektif dan objektif yang menemukan bagaimana peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk. Dalam pandangan konstruktivis yang berkaitan dengan proses komunikasi, pesan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari seseorang kepada orang lain. Penerima pesan sendirilah yang harus mengartikan dan mengintepretasikan pesan sesuai dengan pengalaman mereka. Selain itu, konstruktivisme juga menyatakan bahwa individu mengintepretasikan dan beraksi menurut kategori konseptual dan pikiran. 9

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sumber utama yang memperkaya data- data penelitian, dalam hal ini adalah tim produksi program Sindo Pagi. Sumber informasi didapatkan melalui Wakil Pemimpin RedaksiStation Manager, Program Director, Produser, Penyiar, News Writer dan Narasumber, dan juga berdasarkan hasil pengamatan selama program berlangsung. Sedangkan objek penelitian ini adalah suatu hal yang diteliti, dalam hal ini adalah program Sindo Pagi. 9 Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Annes, Filsafat Ilmu Komunikasi Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2009, h. 151.