Bagaimanakah suka dan duka anda selama menjadi penyiar? Apakah harapan anda untuk program Sindo Pagi?

6. Apakah penulisan naskah berita yang akan dibacakan penyiar menggunakan konsep 5W+1H? Oh iya pastinya, tapi beberapa kadang ada yang miss ya, satu atau dua hal aja. Aku pikir patokan dasarnya itu mesti ada ya, patokannya itu balik lagi ke pola beritanya ya, Sindo Round Up itu kan hard news, peristiwa ya, lebih ke hard news juga, jadi kita bisa cari apa penyebabnya, bagaimana, kapan, siapa, kenapa nya gitu-gitu kan. Yang penting komplit ya, karena radio ini kan didenger juga sambil lewat, jadi sebisa mungkin tidak begitu panjang, yang penting informasinya dapet.

7. Saat anda harus bertindak di ruang gatekeeper dalam menghubungi

narasumber dan mereka tidak dapat hadir atau dihubungi, apakah yang anda lakukan? Kalau pas the power of life sih pasti dia udah hubungi Dennis kan sebelumnya, kalau pihak NTMC dan BMKG itu pasti dia standby sih, kemungkinan mereka tidak ada itu sangat kecil. Paling saat tukeran shift atau apa, ya kita telefon dulu terus paling dia sebentar siapin data. Kalau tidak ada itu paling ya lagi tidak bisanya itu karena lagi apel, atau hal yang mendadak apa gitu, kemungkinan seperti itu aja sih, tapi jarang sekali. Wawancara dengan Nikmah Nur Syam Narasumber The Power Of Life Di ruang studio radio Sindo Trijaya FM, pada hari Rabu, 20 Februari 2013 pukul 05.30 WIB dan di ruang tamu radio Sindo Trijaya FM pada hari rabu 6 Maret 2013 pukul 05.30 WIB. 1. Mengapa anda tertarik untuk menjadi narasumber di The Power Of Life ini? Karena saya berarti bisa memberikan sesuatu ya kepada banyak orang secara sekaligus. Kalau di radio itu kan kita bicara dalam waktu yang sebentar minimal 45 menit lah efektifnya itu kita bisa menyampaikan ke banyak orang yang dengar. Ada streaming juga kan jadi saya tertarik untuk ingin berbagi lah kebanyak orang, mencerahkan banyak orang agar mereka dapat hidup lebih baik lagi. 2. Apakah pekerjaan anda sehari-hari? Apakah anda bernaung pada sebuah lembaga? Saya ibu rumah tangga, punya usaha juga, usaha dibidang garmen, trus juga training and consulting. Dulu saya dari Institut Kemandirian, mulainya saya memang berpayung di Institut Kemandirian, kita sama-sama untuk narasumber disini dari Institut Kemandirian. Tapi berjalannya waktu, Institut Kemandirian itu ada regenerasi, segala macem. Jadi kita sudah tidak aktif tapi Insya Allah masih in touch sesekali disana untuk memberikan pelatihan, motivasi gitu ya. Institut Kemandirian itu lembaga dompet dhuafa yang memberikan pelatihan gratis, skill nya juga, motivasionalnya juga. Nah, kita ini bagian motivasinya juga, saya sama bang Jay itu bagian motivasinya. Tetapi sudah tidak lagi, tetapi sekarang saya di The Best Management namanya. The Best Management itu bisnis training dan consulting, itu khusus saya sendiri ya yang adalah bisnis training, pelatihan ke perusahaan atau masyarakat. Ada publik seminar, itu juga tidak hanya pada tema motivasi tetapi juga bisa tema menulis, reportase, fotografi, saya juga ada teman- teman di kompas garamedia ya. Kalau di perusahaan ada namanya in house training, kita yang dibayar oleh perusahaan untuk latihan motivasi, termasuk juga konsultasi yang basicnya hipnoterapy. Seperti personal coach gitu, bimbingan secara personal. The best management adalah lembaga yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan motivasi yang diselenggarakan untuk memberikan pencerahan. 3. Sudah berapa lama anda menjadi Narasumber? Kalau tidak salah semenjak dari tahun 2007 ya, soalnya kemaren pendengar saya kirim status ke Facebook kalau dia sudah mendengarkan saya sekitar 2007 gitu, kalau 2006 kayaknya belum deh. 4. Siapakah yang menentukan jadwal siaran? Yang menentukan itu dari Sindo sendiri ya, tetapi saya mintanya hari Rabu karena kan siarnya Senin sampai Jumat ya ada yang lain juga. 5. Menekankan pada hal-hal apa saja materi yang anda sampaikan? Apakah dengan pendekatan agama? Happinnes for succsess ya, yang dibicarain ya tentang happinness, karena ada banyak orang yang sulit mendapatkan kebahagiaan dikarenakan memakai syarat tertentu. Nah saya mau orang bahagia itu tidak memakai syarat. Kalau untuk pendekatan agama sedikit dengan pendekatan agama, mungkin banyak tetapi covernya bukan agamis tidak yang spiritual banget, tidak memakai ayat- ayat, tetapi memang yang praktis menyentuh, misalnya kejadian sehari-hari ya, saya menggunakan bahasa gini, ketika kita ingin dimudahkan, kita mesti berbagi, berbagi itu konsep agama ya, jadi yang saya maksud itu sedekah kan dalam agama. Saya menyebutnya berbagi. Jadi pendekatan spiritualnya menggunakan bahasa yang universal. 6. Apa yang anda ingin konstruksikan pada The Power of Life? Khusus untuk hari Rabu saya menginginkan konsep pencerahan yang berbeda, malahan saya ingin membuat insert, walaupun belum terlaksana sih hehe. Jadi begitu hehe, kalau visinya itu membangun kesuksesan bermula dari kebahagiaan, kan kalau kita selama ini gini, sukses dulu baru bahagia, tetapi saya akan balik bahagia dulu baru kemudian kita akan sukses. Artinya, kita tidak perlu susah-susah mencari modal banyak, tetapi kita bisa sukses dengan bermodal bahagia. 7. Apakah setiap tema yang disampaikan sesuai dengan pengalaman anda? Iya pastinya, kan saya merasakan gini, misalnya gini, dulu saya belum berhasil di bisnis saya merasa kalau saya berhasil pasti bahagia, tetapi ternyata saya dapat banyak hal tetap saja saya bahagia, ternyata bukan itu yang membuat saya bahagia,bukan harta itu yang buat saya bahagia, kemudian saya formulasikan itu kepada orang lain, bahwa semua orang itu punya hal untuk bahagia. Pengalaman yang diambil dari pengalaman sendiri, orang lain, baca buku, banyak belajar dll. 8. Bagaimanakah proses perencanaan materi atau tema yang ingin disampaikan? Kalau saya dipersiapkan dahulu ya, jadi misalnya gini, saya itu sudah punya apa namanya judul untuk kurang lebih dua bulan. Tetapi nanti plus minus ada hal-hal yang diluar dugaan yang harus disesuaikan dengan tema itu paling agak berganti atau bergeser sedikit. Saya jarang berkoordinasi dengan penyiar, paling sekedar ditanya, hari ini temanya apa mba? Gitu saja karena penyiarnya juga cerdas ya, jadi tektok aja. 9. Apakah ada penyesuaian dalam merencanakan tema yang ingin disampaikan dengan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi? Oh iya, saya menyesuaikan dengan kondisi ya, apa yang terjadi di saat itu. Trus kemudian peristiwa-peristiwa apa yang bisa mendukung saat itu. Nah itu disesuaikan disitu. Penyesuaiannya disini bisa juga saya selingin di tema yang sudah direncanakan. Kondisi misalnya tentang kenaikan BBM, dapat memicu stres, jadi yang kaitannya dengan penyakit mental, tentang stres, gimana caranya keluar dari masalah itu, walaupun kondisi ekonomi lagu carut marut, Tetapi kadang juga ngga, karena memang saya punya tema sendiri, punya