Program dan Format Siaran Radio

di suatu lokasi siaran. Format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek demografis pendengar seperti umur, jenis kelamin, profesi hingga geografi. Pada stasiun radio terdapat beberapa format, misalnya radio anak-anak, remaja, muda, dewasa dan tua. Berdasarkan profesi, perilaku dan gaya hidup ada radio yang berformat profesional, intelektual, petani, buruh, mahasiswa, nelayan dan sebagainya. Sejalan dengan perkembangan zaman, kata format mempunyai penambahan tiga pengertian di belakangnya, yaitu format program, format produksi dan format siaran. Format program mengacu pada perencanaan penyajian suatu program yang didasari isi materi siarannya. Format produksi adalah bagaimana suatu program disajikan secara tekniknya. Untuk format siaran lebih dikenal dengan format station dimana sebagai bentuk kepribadian suatu stasiun penyiaran radio sebagaimana dapat didengarkan dari program siarannya. 12 Dalam arti yang sempit, format berarti susunan program dalam beberapa jam. Sedangkan, arti luas format berarti keseluruhan program secara keseluruhan. Berdasarkan arti sempit tersebut, format ini dikenal sebagai format clock. Format clock adalah format yang membedakan aktifitas pagi, siang, sore hingga malam hari. 13 12 A. Ius Y. Triartanto, Broadcasting Radio: Panduan Teori dan Praktek, h. 139. 13 Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio Teori dan Praktik, h. 7. Format clock terdiri dari unsur-unsur penyiar, musik, perbincangan ringan, iklan, promo program, promo radio, laporan lalu lintas, laporan cuaca, reportase, dan lain-lain. Format siaran yang membedakan antara program satu dengan yang lainnya akan terlihat dari konsep yang dibuat untuk masing-masing program baik itu dari segi narasi atau sajian materi yang akan disiarkan. Misalnya format penyiaran di pagi hari berbeda dengan format penyiaran di malam hari. Format clock yaitu semacam diagram berupa alokasi waktu, detik demi detik, menit demi menit untuk memutarkan lagu, iklan dan bicara, termasuk terima telepon dan baca SMS. 14 Menurut Pringle-Starr-Mc Cavit, yang dikutip Morissan, seluruh format stasiun radio itu dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yakni, format musik, format informasi, format khusus. 15 Format berita adalah radio yang sajian utamanya didominasi oleh siaran berita berita dan informasi, dimana dalam format ini terdapat format turunan yaitu format all news didominasi oleh berita misalnya terdiri atas berita lokal, regional, nasional dan internasional, laporan feature, editorial, analisis, komentar, dan editorial. Selain itu terdapat format musik dimana radio yang sajian utamanya didominasi oleh siaran lagu serta musik. Sedangkan format khusus adalah radio yang sajian utamanya didominasi oleh siaran pada materi tertentu dan khas, berdasarkan etnis, agama, gender maupun humor. Namun menurut Fred Wibowo, seiring perkembangnya tiga format tersebut dikombinasi menjadi sebuah format yang disebut format gabungan yakni sebuah program yang menyajikan musik, informasi dan juga diskusi ataupun perbincangan dengan materi yang khas sebagai solusi dari perkembangan yang terjadi di media akibat persaingan dengan televisi dan sarana multi media yang lain dan kejenuhan menyusun program atau mata acara siaran tunggal yang dirasa terlalu formal dan konsekuensinya juga membutuhkan banyak presenter. 16 Suatu program radio seringkali dispesifikkan sesuai dengan format stasiunnya. Hal tersebut secara umum terdiri atas dua jenis, yaitu program musik 14 Asep Syamsul M. Romli, Broadcast For Teen: Jadi Penyiar itu Asyik Lho Bandung: Nuansa Cendikia, 2012, h. 81. 15 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 221. 16 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Radio Siaran Sleman: Grasia Book Publisher, 2012, h. 104. dan informasi. Kedua jenis ini pada intinya dikemas dalam berbagai bentuk yang dapat memenuhi kebutuhan pendengar dalam hal musik dan juga informasi. Namun dengan berkembanganya sejarah radio, berkembangnya format dengan turunan format selanjutnya, turut memunculkan beberapa program radio. Berikut program siaran radio yang akan dipaparkan, antara lain adalah : 1. Berita radio 2. Perbincangan talkshow 3. Infotainment radio 4. Musik 5. Drama 6. Variety7. Dakwah, dan 8. Jinggle. 1. Berita Radio Berita radio merupakan laporan atas suatu peristiwa yang terjadi dan memiliki nilai berita yaitu penting dan menarik. Siaran berita dibedakan dengan siaran informasi. Siaran berita adalah sajian fakta yang diolah kembali menurut kaidah jurnalistik radio dan mencakup 5W+1H. Sedangkan siaran informasi tidak selalu bersumber dari fakta lapangan namun tetap dikerjakan menurut kaidah jurnalistik. Bentuk dari siaran informasi yaitu seperti informasi aktual yang dikutip dari surat kabar ataupun Internet. Karakteristik berita radio antara lain harus segera dan cepat, aktual dan faktual, penting bagi masyarakat luas, dan relevan dan berdampak luas. Selain itu karena sifat auditifnya berita radio harus memiliki syarat seperti berikut: a. Lokal emosional Efektivitas berita tergantung pada aspek kedekatan atau lokalitasnya dengan pendengar secara geografis dan psikologis serta keterlibatan aktif mereka secara emosional dan interaktif. b. Personal Komunikasi dalam berita radio berlangsung seperti orang yang sedang bercerita atau membicarakan sesuatu dengan temannya. Prosesnya memberikan kesan bahwa penyiar sedang berbicara dengan pendengar, sehingga akrab ditelinga dan tidak terkesan membacakan sesuatu. 17 c. Selintas Radio dengan mobilitas pendengar yang tinggi, terkadang ditangkap dengan indera pendengaran kita secara selintas dan sekali saja. Hal itu karena disimak bersamaan dengan aktivitas lain. Untuk itu dalam menarik perhatian pendengar, sejak awal berita radio perlu menggunakan lead menarik yang disusun dengan piramida terbalik. d. Fokus dan antidetail Radio harus meringkas data dan menghindari tuturan kalimat yang bermakna ganda. Selain itu di dalam berita radio dikenal istilah pengulangan untuk memberikan kejelasan, apalagi jika ada perkembangan berita lanjutannya yang harus disampaikan dalam rentang waktu tertentu. e. Imajinasi Berita yang disajikan harus dapat mengembangkan imajinasi pendengar secara tepat atas peristiwa yang terjadi. f. Fleksibel Cara penyampaian berita radio ditentukan oleh kreativitas dan gaya penyiar yang membacakannya. Seluruh pengertian dan makna teks yang 17 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru Ciputat: Kalam Indonesia, 2005, h. 87. disampaikan tercermin pada artikulasi kata dengan nada tinggi, rendah, datar kekuatan suara penyiar tersebut. Lalu, format-format yang terdapat dalam pemberitaan di radio adalah; a. Berita tulis writing news, yaitu berita pendek yang bersumber dari media lain atau yang ditulis ulang. Berita tulis juga dapat berupa liputan reporter yang teksnya diolah kembali di studio. Dalam berita tulis terdapat jenis berita seperti spot news yaitu merupakan berita pendek yang memberikan informasi secara cepat. Stop press atau news break yaitu berita yang disajikan setiap jam, bahkan tiap 15 menit. b. Berita sisipan news with insert, yaitu berita yang dilengkapi dengan sisipan suara narasumber. c. News feature, yaitu berita atau laporan jurnalistik panjang yang lebih bersifat human interest. d. Phone in news, yaitu berita yang disajikan melalui laporan langsung reporter via telepon. e. Buletin berita news bulletin, yaitu gabungan beberapa berita pendek yang disajikan dalam satu blok waktu. f. Jurnalistik interaktif news interview, yaitu berita yang bersumber pada keterlibatan khalayak, misalnya wawancara masyarakat lewat pesawat telepon, vox-pops atau berita yang menempatkan masyarakat sebagai pelapor reporter dadakan, baik mereka sebagai pelaku atau sekedar saksi mata kejadian. Siaran berita radio juga dapat dilakukan dengan siaran langsung dan siaran tunda. Pada siaran langsung, reporter melaporkan naskah berita secara langsung dari lapangan tanpa melalui proses penyuntingan dengan menggunakan sarana komunikasi. Sedangkan siaran tunda adalah setelah melakukan peliputan di lapangan reporter kembali ke studio menurut tenggat waktu deadline. 18 Dalam berita radio, topik menjadi suatu faktor dalam pemberitaan radio. Segala sesuatu dapat saja terjadi di sekitar kita, dan hal itu dapat dijadikan sebagai topik berita. Namun, sebuah topik harus memiliki nilai berita yang dapat menarik pendengar. Boyd merinci sejumlah topik yang kerap diangkat dalam pemberitaan radio. Pekerjaan di studio di mulai dengan menulis naskah berita, kemudian melakukan penggabungan di studio produksi, lalu setelah itu naskah berita dibacakan. 19 2. Perbincangan radio atau talkshow Jenis-jenis topik tersebut mengenai; kejadian gawat darurat seperti kecelakaan, tragedi, musibah dan upaya penyelamatan sandera. Topik kriminalitas, pemerintahan lokal dan nasional, perencanaan dan pembangunan, konflik dan kontroversi, pressure group, industri dan ketenagakerjaan, kesehatan, human interest, personalities, sport, seasonal news, cuaca, special local interest, lalu lintas, hewan dan sebagainya. Perbincangan radio atau yang sering dikenal dengan talkshow adalah kombinasi antara seni berbicara dan seni wawancara. Program perbincangan biasanya dipandu oleh seorang penyiar bersama narasumber untuk membahas sebuah topik yang sudah direncanakan sebelumnya. Ada tiga bentuk program perbincangan yang seringkali disiarakan stasiun radio yaitu sebagai berikut: 20 18 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, h. 94. 19 Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio Teori dan Praktik, h. 62. 20 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, h. 80. a. One-on-one-show, yaitu bentuk perbincangan saat penyiar dan narasumber mendiskusikan suatu topik dengan dua posisi mikrofon terpisah diruang studio yang sama. b. Panel discussion, yaitu pewawancara sebagai moderator hadir bersama sejumlah narasumber. c. Call in show, program perbincangan yang hanya melibatkan telepon dari pendengar. Topik yang ditentukan lebih dahulu oleh penyiar di studio, diberikan contoh berdasarkan pengalaman penyiar, kemudian pendengar diminta untuk memberikan tanggapan berdasarkan pengalaman masing-masing ke stasiun radio. 3. Infotaiment Radio Infotaiment berarti information and entertaiment, dimana suatu kombinasi antara sajian informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur. Infotaiment kerap disebut majalah udara atau air magazine. 21 a. Info-entertainment : penyampaian informasi dari dunia hiburan dengan diselingi pemutaran lagu. Porsi durasi pemutaran lagu sama dengan porsi pembacaan narasi informasi. Sasaran program infotaiment ini bersifat heterogen yang mencakup khalayak luas. Infotaiment dikemas lebih ringan karena mayoritas materinya berisi materi musik dan informasi ringan. Ada tiga bentuk infotaiment radio yang populer di Indonesia yaitu; b. Infotaiment : penyampaian informasi, promosi, dan sejenisnya dari dunia hiburan yang topiknya menyatu dengan musik yang disiarkan. 21 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, h. 84. c. Information dan entertainment : sajian informasi khususnya berisi berita aktual dilengkapi dengan perbincangan yang tidak selalu dari khazanah dunia hiburan, diselingi pemutaran lagu, iklan dan sebagainya. 4. Musik Musik merupakan bagian terbesar dalam program radio. Pada umumnya, stasiun radio menyajikan musik dalam siarannya dari berbagai sumber rekaman musik seperti tape, CD, turnable, maupun komputer. 22 5. Drama Stasiun radio kerap mengandalkan musik dalam tatanan program siarannya dan menjadikan musik itu dalam program tersendiri. Dalam program musik biasanya mengutamakan aspek yang berkaitan dengan musik dan lagu sebagai materi siarannya yang sedangmarak dikalangan masyarakat. Hal itu mencakup juga lagu-lagu yang sudah populer di telinga masyarakat. Program musik juga terkadang diliputi dengan pembahasan tentang artis atau penyanyi mengenai lagu atau albumnya. Siaran drama adalah komposisi yang diciptakan untuk menceritakan kisah melalui aksi dan dialog. 23 22 Harley Prayuda, Radio: It’s Just Not Talk Surabaya: IKAPI, 2006, h. 35. 23 Ibid., h. 34. Sebuah drama dalam bentuk siaran mencakup alur cerita awal, tengah dan akhir. Selain itu komponen lain yaitu dialog sangat penting dalam drama radio agar dapat menggambarkan pesan yang ingin disampaikan dalam tuturan kata-kata. Bahasa yang digunakan dalam drama radio sebaiknya menggunakan bahasa yang digunakan dalam komunikasi masyarakat agar mudah dipahami dan menciptakan imajinasi pendengar. Kata-kata menentukan informasi dan simbol dalam sebuah adegan dan menjelaskan tindakan dalam drama radio tersebut. 6. Variety Suatu program yang sajianya terdiri dari sejumlah kombinasi atau gabungan dari beragam format acara yang dikemas secara dinamis. Program varietyterdiri dari beberapa segmen berupa info aktual, tips dan trik, perbincangan atau diskusi , kuis, permintaan lagu, gosip, ramalan cuaca, dan lain-lain. Sejak memasuki 1990-an hingga sekarang program ini menjadi format program unggulan siarannya pada pagi hari prime time. 24 Program gabungan semacam ini merupakan tuntutan pendengar yang menjadi semakin personal yang juga melahirkan cara penyajian program dengan format yang berbeda. Sebagai program gabungan memasukan pola sandwich yang mana menggabungkan beberapa mata acara dengan ikatan musik yang diatur dengan suasana pendengar dalam menentukan isi format acara tersebut. Hal itu juga disesuaikan dengan kebiasaan pendengar di suatu lingkungan sehingga dapat disusun tema-tema tertentu untuk waktu tertentu pula. 25 7. Dakwah Sebagai contoh untuk siaran pagi, maka programnya Nuansa Pagi durasi tiga jam yang isinya nonstop musik dan diselingi berita, wawancara dll. Program dakwah adalah program yang bermuatan atau bernuansa syiar Islam. Dalam program dakwah ini, stasiun radio mengemas pesan-pesan yang mengandung upaya positif untuk meningkatkan taraf hidup manusia dan nilainya sesuai dengan tuntutan hidupnya yang mengacu pada konsep kehidupan yang ditetapkan Tuhan atas mereka. Pesan-pesan spiritual ataupun motivasi yang disampaikan diharapkan dapat menggerakan pikiran dan perbuatan manusia untuk 24 A. Ius Triartanto, Broadcasting Radio: Teori dan Praktek, h. 147. 25 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Radio Siaran Sleman: Grasia Book Publisher, 2012, h. 108. menjadi yang lebih baik. Biasanya program dakwah diisi oleh seorang Ustad ataupun orang-orang yang ahli dibidangnya. Adapun program dakwah di radio berbentuk dalam acara perbincangan yang membahas mengenai problematika kehidupan. 8. Jinggle radio Jinggle adalah gabungan musik dan kata yang mengidentifikasikan keberadaan sebuah stasiun radio. Jinggle disebut juga sebagai air promo atau paket berbentuk spot yang mempromosikan radio dan yang disiarkan radio. 26 26 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Radio Siaran, h. 77. Tujuan adanya jinggle radio adalah untuk mempromosikan keberadaan radio tersebut ditengah masyarakat, memberikan informasi akan identitas radio tersebut, membentuk citra tertentu di benak pendengar agar selalu diingat pendengar pada saat penyiaran berlangsung dan meninggalkan kesan akan radio tersebut. Penyiaran jinggle dapat berfungsi sebagai jeda, selingan dan sejenisnya. Jinggle disiarkan berulang-ulang saat jeda, pergantian acara maupun sebagai selingan. Elemen dalam jinggle adalah musik dan kata. Elemen musik berupa smash yaitu ditempatkan antara slogan dengan informasi nama dan frekuensi radio, backsound yaitu ditempatkan saat pengucapan narasi oleh narator, dan musik tema yaitu musik khusus yang dirancang untuk mengidentifikasian citra radio yang diputar pada awal atau akhir jinggle.

C. Proses Produksi Siaran Radio

1. Pra produksi siaran radio

Tahap praproduksi adalah semua kegiatan mulai dari pembahasan ide atau gagasan awal sampai dengan pelaksanaan program. 27 a. Penemuan ide siaran radio Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, maka sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan akan terlaksana dengan sempurna. Tahap pra produksi meliputi tiga bagian, yakni; Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau g agasan dalam membuat suatu program. Ide tersebut merupakan rancangan pesan yang akan disampaikan melalui media radio dengan tujuan tertentu. Untuk itu, saat menuangkan idenya dalam bentuk naskah program siaran, produser harus memperhatikan faktor pendengar agar apa yang akan disajikan dapat memenuhi harapan mereka. Faktor pendengar tersebut difokuskan pada pemilihan format siaran dan program siaran yang dapat menarik dan memuaskan kebutuhan demografi tertentu. 28 b. Perencanaan siaran radio Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan siaran secara umum melahirkan kebijakan umum tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari, seminggu hingga setahun. Namun disisi lain,perencanaan juga terpusat 27 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 270. 28 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 249. pada bagaimana mengolah sebuah materi siaran menjadi sajian acara yang memikat di udara. Tahap ini meliputi penetapan keputusan mengenai nama, waktu dan tempat penyiaran,para pekerja yang terlibat, target pendengar, sumber danpenyiapan materi, musik, biaya, dan promosi serta rencana lainnya secara keseluruhan. c. Persiapan siaran radio Tahap ini meliputi penyempurnaan semua hal dalam perencanaan, meneliti kembali dan melengkapi semua sumber daya maupun peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini sebaiknya diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan. 29

2. Produksi siaran radio

Produksi siaran adalah keterampilan dalam memadukan wawasan, kreatifitas dan kemampuan mengoperasikan peralatan produksi. 30 29 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007, h. 39. 30 Ibid., h. 69. Produksi merupakan kunci dalam aktivitas di radio siaran. Tahap pelaksanaan produksi dilakukan berdasarkan semua kegiatan materi siaran yang telah disiapkan, pelaksanaannya dari awal siaran hingga akhir siaran. Proses produksi juga terbagi menjadi on air atau yang disiarkan secara langsung dan off air atau rekaman suara siaran. Pada umumnya stasiun radio sendiri memproduksi program siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan sehingga menghasilkan program yang menarik didengar. Pada saat sebelum berjalannya produksi akan ada yang namanya vocal recording, yaituperekaman suara penyiar yang membacakan materi siaran di ruang rekaman. Mixing, penggabungan materi vokal penyiar dengan berbagai jenis musik pendukung dan lagu oleh operator atau mixerman dengan perangkat teknologi sehingga menghasilkan paket acara yang siap siar. Proses ini dilakukan dengan memperhatikan standar kemasan setiap acara yang penayangannya sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Namun biasanya pada produksi acara on air yaitu secara langsung livetidak perlu vocal recording terlebih dahulu. Proses itu dilakukan bersamaan dengan mixing saat on air oleh penyiar bekerja sama dengan operator. Dalam pembacaan materi siaran, terdapat dua macam teknik siaran tersebut. Pertama adalah teknik ad libitum dan kedua teknik script reading. 31 Sedangkan, pada teknik script reading yaitu siaran dengan bantuan naskah dimana dengan cara membaca naskah yang sudah disiapkan, baik oleh penyiar sendiri maupun oleh orang lain scriptwriter. Dengan kata lain, dalam teknik ini penyiar melakukan siaran dengan cara membacakan naskah siaran yang sudah disusunnya sendiri dengan bantuan script writer. Teknik Ad libitum yaitu siaran tanpa menggunakan naskah. Jadi, penyiar berbicara santai, enjoy, tanpa beban atau tanpa tekanan, sesuai dengan seleranya. Rumusnya yaitu berbicara dengan senang hati, sesukanya, sesuai keinginannya dan tentu bukan berbicara seenaknya, akan tetapi ada rambu-rambu atau kaidah siaran yang harus dipatuhi. 32 31 Asep Syamsul M. Romli, Broadcast For Teen: Jadi Penyiar itu Asyik Lho, h. 70-74. 32 Ibid.

3. Pasca produksi siaran radio

Pascaproduksi adalah proses evaluasi setelah sebuah program selesai disiarkan kepada pendengar bersama tim produksi untuk pengembangan lebih lanjut meliputi apa saja yang menyangkut dari materi, teknis, koordinasi tim dan sebagainya. Pada tahapan ini juga menentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan sudah dapat dicapai oleh stasiun penyiaran. 33 Terdapat jenjang-jenjang pada proses evaluasi yaitu sebagai berikut; Proses dalam evaluasi terdiri dari pertama, menganalisa isi acara yaitu meliputi apa saja yang kelemahan materi dan teknis, koordinasi tim, kecakapan penyiar, respon pendengar, dll. Kedua, menganalisa isi kemasan acara, yaitu meliputi operator, kualitas audio serta durasi. Ketiga, pembenahan dan rencana yaitu pengembangan acara yang diharapkan agar acara tersebut menjadi lebih baik. 34 1 Per acara Hal ini dilakukan secara langsung usai disiarkan, melibatkan penyiar, pengisi acara, operator dan pihak yang berhubungan dengan pembuatan program. 2 Per divisi Hal ini dilakukan oleh divisi program, musik, berita, maupun talkshow dilakukan mingguan atau bulanan, melibatkan kepala divisi dan para pelaksana program. 3 Antar divisi Evaluasi yang menyeluruh, dilakukan bulanan atau tahunan yang melibatkan seluruh pekerja di stasiun radio. 33 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, h. 314. 34 www.kombinasi.net, diakses pada 20 Januari 2013 pukul 14.00 WIB.