Bagaimana latar belakang program Sindo Pagi? Mengapa dibuat persegmen?

3. Bagaimanakah terbentuknya ide serta latar belakang dari program Sindo Pagi ? Jadi sejak bergantinya nama radio, kita juga mengganti program. Kalau dulu di Trijaya itu trijaya first channel, sekarang ya Sindo Pagi. Awalnya idenya itu mencontek elshinta kan, jadi karena kita ingin full diberita. Sama dengan misalnya kalau TV kan kalau berita itu kayak Metro TV, ada metro pagi, metro siang, metro petang, metro malam misalnya, jadi karena kita bermain di radio berita otomatis jam program kita mengikuti kebiasaan orang. Pagi dia sedang di jalan, siang berada di kantor, malam dia istirahat. Sesimpel itu aja idenya. Kita pikir kita tidak punya program yang bisa ulet gitu, yang bisa membawa orang ke dalam forum siaran pada waktu tertentu. Makanya ada sindo pagi, sindo siang, sindo Prime, malam. Sindo pagi itu ada beberapa segmen ya, pertama itu The Power of Life, itu program memang udah lama ya, kira-kira dari tahun 2005-2006 lah ya Dulu namanya pas di Trijaya Mutiara Pagi The Power Of life, pas ganti Sindo kita ganti namanya jadi The Power Of life aja.. Kita pengen tuh pas orang bangun tidur, mandi yang siap-siap mau kuliah, mau ke kantor itu otomatis harus kita bekali dengan hal-hal yang lebih positif, kayak kuliah subuh lah gitu. Cuma memang di Sindo kita memberikan hal yang lain, kita memberikan garis ke para narasumber acara ini bukan hanya menonjolkan yang agama banget, selain itu kita juga membahas mengenai karir juga, bisnis, kehidupan, tetapi tetap ada unsur agamanya. Background dari narasumber kita itu pun juga ustad, ada yang pengusaha juga. Cuma kita ingin ini acara sebagai acara motivasi aja pagi-pagi, jadi unsur-unsur duniawi yang kita kaitkan dengan keagamaan. Karena mau tidak mau, orang Indonesia tidak lepas dari hal itu. Trus segmen VOA, dulu itu VOA sekitar tahun 2009 kita sudah bekerja sama dengan VOA yaitu Voice Of America, karena mereka merupakan radio media propaganda di Amerika. Dulu siarannya malam, karena dulu temanya lebih ngepop. Dulu namanya VOA executive launch karena dulu radio Trijaya segmentasinya profesional muda, maka kita ingin membandingan profesional muda di Indonesia sama di luar itu seperti apa. Tapi bukan orang Amerika, melainkan orang Indonesia yang bekerja disana. Temanya lebih ke arah features. Nah saat kita pindah ke Sindo, kita pikir bahwa konten tersebut sudah tidak cocok, karena Sindo itu radio berita. Bukan lagi mengangkat tema dari sisi features. Jadi kita usul untuk ganti konten dengan apa saja yang terjadi di Amerika, peristiwa apa, karena orang Indonesia juga ingin tahu apa yang terjadi disana. Akhirnya kita ngobrol dengan orang VOA, mereka juga setuju dan kami juga minta jam pagi, karena orang juga mau denger informasi itu. Dulu tuh di ElShinta punya BBC, kita pengen head to head jadi mereka denger di ElShinta itu BBC, nah di Sindo Trijaya itu VOA. Karena pindah menjadi Sindo jadi konsepnya juga jadi lebih news. Start Your Day with VOA itu beritanya dari VOA nya sendiri udah sepaket gitu, jadi mereka kirim e-mail yang sudah berisi rekaman berita mereka, jadi kita tinggal download aja trus masukin folder, trus play gitu aja sih. E-mail biasanya dateng sejam sebelum siaran lah ya, sekitar setengah limaan. Trus lanjut ya, nah setelah VOA, mulai jam enam pagi itu masih masuk ke payung Sindo Pagi ya, mereka rata-rata sudah pada di jalan, nah itu kita kasih info macem-macem, ada info lalu lintas, cuaca, headline koran sampai sindosiana yang mana ingin memberitahu kalau kita juga punya jaringan yang kuat, tidak hanya stasiun relay saja, tetapi kita juga punya orang-orang disana yang bisa berkontribusi untuk kasih berita. Makanya setiap hari kita schedule misalnya hari ini Bandung, besok Semarang apa Jambi, Manado dsb. Jadi reporter, koordinator disana atau penyiar disana akan ngobrol dengan Dennis tentang isu-isu lokal dan terutama tentang isu yang dimuat dalam koran lokal. Hal ini untuk melengkapi info lalu lintas, cuaca, dan juga baca headline koran. Jadi itu juga untuk penyeimbang, tidak hanya berita di Jakarta yang menjadi prioritas, tetapi berita di koran lokal juga. Selain itu di Sindo Pagi juga ada Sindo Round Up sama Tiga berita, jadi dulu saat masih Trijaya kita punya info atau lintas informasi, dulu formatnya juga sama menit 00 dan menit 30. Tetapi dulu beritanya ada enam, jadi panjang bisa lima menit. Namun berjalannya waktu beritanya cuma di menit 00, menit 30nya kita hapus. Yang dulunya enam berita, terus jadi empat, sekarang jadi tiga. Intinya Sindo Round Up itu kita ingin menyampaikan berita-berita yang penting, berita- berita yang utama, yang headline lah ya. Yang terjadi di sekitar kita, peristiwa- peristiwa penting yang ada, disampaikan pada durasi yang singkat dengan kata- kata yang padat juga. Lalu yang tiga berita itu awalnya karena kita pikir begini, orang itu tidak hanya ingin mendengar berita yang bersifat hard news saja, tetapi ingin juga berita yang soft, berita yang ringan lah ya. Dinamakan tiga berita itu karena kita ingin mensasarkan pada pengiklan kan awalnya seperti three apa tiga roda hehe. Pada intinya Sindo Round Up menekankan pada berita hard, kalau tiga berita menekankan pada berita ringan atau soft news. Konsep berita dalam tiga berita dan Round Up itu didapatkan dari portal, di edit dikit. Terkadang di mix dengan laporan reporter, jadi ada yahoo grup gitu, nah reporter menulis tentang berita apa, lalu di mix dengan yang ada di portal. Untuk pembuatan naskahnya, karena kalimatnya pendek, jadi kita tuliskan yang inti-intinya aja, maksimal 100 kata kan ya, kecuali peristiwa apa gitu misalnya kebakaran baru kita detail ya dengan konsep 5W+1H. Kebakaran terjadi dimana, kapan, apa penyebabnya ya gitu-gitu lah. Terus kita ada pitstop ya bersama Jamil Azzani karena kita itu berteman sama beliau. Dulu dia punya acara sekitar tahun 2007-2009 namanya life excellent bersama Jamil Azzaini. Pada saat itu dia belum terkenal namanya. Lalu sejak itu dia bergabung di Trijaya saat itu, dia punya twitter, dia ngetwit dalam sekejap dia langsung terkenal, banyak orang yang suka sama dia. Dengerin dia, ngikutin dia. Sejak saat itu namanya melambung, hampir tiap hari dipanggil seminar, acara ini itu, bukan hanya di Jakarta tetapi juga ke kampung-kampung. Dan sejak itu dia mulai sibuk dan susah waktu. Dia mulai susah untuk siaran di Studio, kalau by phone kan tidak bagus ya, putus-putus, tidak maksimal. Akhirnya, kita kasih opsi, kita ingin kalau acara ini, motivasi ini sampai ke pendengar. Jadi kita ambil insert yang diputar sekitar tiga sampai lima menit. Sehari misalnya dua kali. Jadinya dia datang kira-kira sebulan atau dua bulan sekali untuk tapping beberapa episode. Intinya itu sama ya, memotivasi orang. Kalau mas Jamil ini lebih kepada hubungan personal, apa itu dengan Tuhan, dengan alam, dengan manusia. Bedanya dengan The power Of life, dia lebih ke pembentukan karakter diri, lebih lama juga durasinya dan ditambah dengan unsur- unsur keagamaan. Kalau mas Jamil ini lebih ke arah umum, bagaimana kita memperbaiki hubungan kita dengan orang lain, anak, istri, orang tua, dll. Namanya pitstop itu karena ide dari mas Jamil, terinspirasi dari F1, tempat