Dasar Hukum Nusyuz Pengertian dan Dasar Hukum Nusyuz

32 bertentangan dengan hukum agama. Apabila kehendak suami bertentangan atau tidak dapat dibenarkan oleh agama, maka istri berhak menolaknya. Dan penolakan tersebut bukanlah sifat nusyuz durhaka . 4 Adapun beberapa perbuatan yang dilakukan istri, yang termasuk nusyuz, antara lain : a. Suami telah menyediakan rumah yang sesuai dengan keadaan suami, tetapi istri tidak mau pindah kerumah itu, atau istri meninggalkan rumah tangga tanpa izin suami . b. Apabila suami istri tinggal dirumah kepunyaan istri dengan izin istri, kemudian pada suatu waktu istri mengusir melarang suami masuk rumah itu, dan bukan karena minta pindah kerumah yang disediakan oleh suami. c. Istri menolak ajakan suaminya untuk menetap dirumah yang disediakannya, tetapi istri berkeberatan dengan tidak ada alasan yang pantas. d. Apabila istri bepergian dengan tidak beserta suami atau mahramnya, walaupun perjalanan itu wajib, seperti pergi haji, karena perjalanan perempuan yang tidak beserta suami atau mahram terhitung maksiat. 5

2. Dasar Hukum Nusyuz

Dalam firman Allah.Q.s An-Nissa : 34 34 4 Syamsul Rijal Hamid. Buku pintar agama islam. Jakarta : Cahaya salam 1997 h.250 5 Slamet Abidin dan H. Aminuddin, Fiqih Munakahat, Bandung : CV. Pustaka Setia, 1999 Cet.1 h.185 33 Artinya: “wanita-wanita yang khawatirkan kedurhakaanya nusyuz, maka nasihatilah mereka, dan pisahkan diri dari tempat tidur mereka danpukullah mereka dengan pukulan yang tidak membahayakan. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari jalan untuk memisahkan mereka. Sesungguhnya Allah Swt Maha Tinggi lagi Maha Besar .” 6 Kemudian ayat selanjutnya Allah berfirman dalam surat An-nisa ayat 128 yang berbunyi :                                 128 Artinya : dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, Maka tidak mengapa bagi keduanya Mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak acuh, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Didalam sebuah Hadis disebutkan : Artinya: “dari Hakim bin Mu’awiyah Al-qusyairy, dari ayahnya, ia berkata,”saya bertanya, Wahai Rasulullahapakah hak seorang istri pada suaminya?” Beliaubersabda. “Hendaklah kamu member makan 6 Hasbi Ash-Sidqi dkk,Al-quran dan Terjemahnya; Proyek Pengadaan Kitab suci Al- qurani.Depag RI, Jakarta1989 h.123 34 dia jika engkau makan, berilah pakaian kepadanya seperti cara engkau berpakaian. Jangan pukul mukanya, jangan engkau menjelekkannya, dan jangan engkau meninggalkannya kecuali masih dalam serumah. 7 Berdasarkan kepada nash-nas al-quran dan sunnah, jlas menunjukkan bahwa Nusyuz berkemungkinan kepada pihak anatar suami atau istri atau kedua- duanya secara sekaligus. Sebagaimahluk yang diciptikan oleh allah SWT, diamaha mengetahui setipa kelebihan dan kelenahan yang ada pada manusia. Allah SWT telah meggariskan panduan yang perlu diikuti oleh setiap insane bagi menghadapi pasangan nusyuz supaya tindakan yang diambil adalah tindankan yang bijaksana dan tidak melampaui batasan- batasan yang ditetapkan oleh syara‟ 8 Didalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 80 pada ayat ke-7 dijelaskan tentang beberapa pasal yang berkenaan dengan Nusyuz yaitu : Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat 5 gugur apabila isteri nusyuz. 9 Dan juga pada pasal 149 point b dijelaskan bahwa Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib: memberi nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam iddah, kecuali bekas isteri telahdi jatuhi talak ba1in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil. Lalu KHI juga menyebutkan 7 Makatabah Syamilah.Sunan abu daud, bab fi haqqil marah ala‟zaujiha juz 6. h.45 8 Norzulaili Mohd Ghazali, nusyuz, syiqaq dan Hakam menurut Al-quran, sunnah dan Undang-undang Keluarga islam, h.5 9 Abdurrahman,Kompilasi Hukum Islam Jakarata: Pressindo,1992 cet-2 nh.133 35 pada Pasal 152 Yang berbunyi : Bekas isteri berhak mendapatkan nafkah iddah dari bekas suaminya kecuali ia nusyuz. 10

B. Akibat Nusyuz