Sebab-Sebab Terjadi Perceraian TEORI TENTANG PERCERAIAN ISTRI NUSYUZ

20 4. Haram thalaq itu dilakukan tanpa alasan, sedangkan istri dalam keadaan haid atau suci yang dalam masa itu ia telah digauli.

C. Sebab-Sebab Terjadi Perceraian

Didalam Kompilasi Hukum Islam, pasal 2 dinyatakakan bahwa perkawianan dalam islam adalah :“pernikahan yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqan gholozhan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah, dengan memahami keterangan pasal tersebut bahwa, sebenarnya Islam mendorong terwujudnya perkawinan yang bahagia dan kekal tampak dan menghindari terjadinya perceraian talak. Dapat dikatakan, pada prisipnya Islam tidak memberi peluang untuk tejadinya perceraian kecuali pada hal-hal darurat, meskipun didalam Hadis Rasul dikatakan, Ínna abghad al- mubahat „inda Allah al- talak” “Sesungguhnya perbuatan mubah tapi dibenci Allah adalah talak” kecuali pada hal-hal yang darurat. 14 Setidaknya ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam kehidupan rumah tangga yang dapat memicu terjadi penyebab perceraian; nusyuz istri, nusyuz suami, syiqaq, salah satu berbuat zina 15 dan sebab-sebab perceraian akan dijelaskan sebagai : 1. Nusyuz dari pihak istri Nusyuz dipihak istri yaitu : istri mendurhakai, angkuh, sombong, dan ingkar terhadap suami mereka serta tidak melaksanakan tanggungjawab sebagaimana 14 Amiur Nuruddin,dan Azhari Akmal Tarigan. Hukum Perdata Islam di Indonesia,Jakarta Kencana 2004 cet.1 h.208 15 Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia Jakarta : Rajawali Pers, 1998,h.269-272 21 yang telah diperintahkan oleh Allah SWT kepada suami mereka. Seseorang istri boleh dikategorikan sebagai Nusyuz, apabila istri menolak ajakan suaminya untuk melakukan persetubuhan tanpa ada keuzuran syar‟I, keluar rumah tanpa izin suami, tidak taat kepada suami dan sebagainya. 16 2. Nusyuz suami terhadap Istri Kemungkinan nusyuz ternyata tidak datang pada pihak istri tetapi dapat juga datang dari pihak suami. Seperti, seorang suami tidak menjalankan kewajiban yang menjadi hak-hak istri, seperti tidak memberikan nafkah dan lain sebagainya. Didalam surat an- nisa ayat 128 Allah Ta‟ala berfirman, yang artinya, “Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik bagi mereka walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir, dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu dari nusyuz dan sikap tak acuh, maka sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. an-Nisa`: 128 Kekhawatiran adalah dugaan terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan dengan terlihatnya sebagian tanda-tandanya atau indikasi-insikasinya. Dalam kondisi semacam ini, maka ayat di atas mengarahkan kepada suami isteri untuk melakukan islah kesepakatan damai sekalipun salah satu pihak harus mundur 16 Mohd Ghazali, Wan Abdul Fatah Wan ismail.Nusyuz syiqaq dan Hakam menurut Al- quran, sunnah dan Undang-undang keluarga Islam. KUIM 2007Cet.1 h.5 22 dari haknya dan pihak lain mendapatkan lebih, hal ini demi keutuhan rumah tangga. 17 3. Terjadinya Syiqaq Jika dua kemungkinan yang telah disebutkan dimuka menggambarkan satu pihak yang melakukan nusyuz sedang pihak yang lain dalam kondisi normal, maka kemungkinan penyebab ketiga ini karena kedua-duanya terlibat dalam Syiqaq percekcokan, syiqaq menurut bahasa berarti perselisihan, percekcokan, dan permusuhan. Sedangkan menurut istilah berarti perselisihan yang berkepanjangan dan meruncing antara suami-istri, syiqaq merupakan perselisihan yang biasanya terjadi dan berawal pada kedua belah pihak suami- istri secara bersama-sama.misalnya disebabkan kesulitan ekonomi, sehingga keduanya sering bertengkar. 18 4. Salah Satu pihak melakukan Perbuatan Zina Fahisyah, yang menimbulkan saling tuduh-menuduh antara keduan ya. Li‟an yang dimaksud, sumpah yang diucapkan suami ketika ia menuduh istrinya berbuat zina dengan empat kali kesaksian bahwa ia termasuk orang yang benar dalam tuduhannya, kemudian pada kesaksian kelaima disertai persyaratan bahwa ia bersedia menerima laksat Allah jika ia berdusta dalam tuduhannya. 19 Li‟an sesungguhnya telah 17 http: masjidalmukarramah nusyuz-isteri-derhaka-atau-suami-zalim. Diakses pada tanggal 16 februari 2011 18 K.H. Miftah Faridl, 150 Masalah Nikah Keluarga, Jakakarta Gema Insani Press, 1999 Cet.1 h.158 19 Al-Imam Muhammad Abu Zahrah, Al-ahwal SyakhsiyahDarul Fikri Al- a’robi 2005, h.346 23 memasuki “gerbang putusnya” perkawinan, dan bahkan untuk selama- lamanya. Karena akibat lian adalah terjadinya talak ba‟in kubra. 20

D. Macam-Macam Perceraian