Kolom Column Detektor Detector Perekam Recorder

24

2.3.4.4 Kolom Column

Kolom merupakan jantung dari instrumen HPLC karena proses pemisahan terjadi di sini. Kolom umumnya terbuat dari 316-grade stainless steel yang relatif tahan karat dan dikemas dengan fase diam tertentu. Ukuran kolom untuk tujuan analitik berkisar antara panjang 10 hingga 25 cm dan diameter dalam 3 hingga 9 mm Brown dan DeAntonis, 1997.

2.3.4.5 Detektor Detector

Detektor dapat dibagi ke dalam dua kategori yakni bulk property detector detektor universal dan solute property detector detektor spesifik. Jika detektor mampu mengukur sifat baik dari solut maupun fase gerak, detektor demikian merupakan bulk property detector. Sedangkan detektor yang hanya mampu mengukur sifat solut dinamakan solute property detector Brown dan DeAntonis, 1997. Karakteristik detektor yang baik adalah sensitif, batas deteksi rendah, respon yang linier, mampu mendeteksi solut secara universal, tidak destruktif, mudah dioperasikan, memiliki dead volume yang kecil dan tidak sensitif terhadap perubahan suhu serta kecepatan fase gerak Hamilton dan Sewell, 1977. Beberapa detektor yang paling sering digunakan dalam KCKT adalah detektor spektrofotometri UV-Vis, photodiode-array PDA, fluoresensi, indeks bias dan detektor elektrokimia Rohman, 2007.

2.3.4.6 Perekam Recorder

Alat pengumpul data seperti komputer, integrator dan rekorder dihubungkan ke detektor. Alat ini akan menangkap sinyal elektronik dari detektor dan memplotkannya ke dalam kromatogram sehingga dapat dievaluasi oleh analis Brown dan DeAntonis, 1997. Limiyanto Tanseri : Pengaruh Suhu Terhadap Kadar Akrilamida Dalam Kentang Goreng Simulasi Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Fase Balik, 2010. 25

2.4 Validasi Metode

Organisasi standarisasi internasional ISOThe International Organization for Standarization mendefinisikan validasi sebagai suatu perngesahan dengan cara pemeriksaan dan penetapan bukti-bukti objektif bahwa persyaratan tertentu untuk tujuan spesifik yang diinginkan telah dipenuhi MacNeil, et.al., 2000. FDA Food and Drugs Administration dalam publikasinya yang terbaru, Guidance for Industry on Analytical Procedures and Methods Validation, menyatakan bahwa validasi metode adalah suatu proses yang menunjukkan bahwa prosedur analitik telah sesuai dengan penggunaan yang dikehendaki. Proses validasi metode untuk prosedur analitik dimulai dengan pengumpulan data validasi oleh pelaksana guna mendukung prosedur analitiknya Bliesner, 2006. Validasi merupakan persyaratan mendasar yang diperlukan untuk menjamin kualitas dan reabilitas hasil dari semua aplikasi analitik Ermer, 2005. Hasil validasi metode dapat digunakan untuk memutuskan kualitas, reabilitas dan konsistensi dari hasil analitik. Hal ini merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu praktik analitik yang bagus Huber, 2007. Menurut Farmakope Amerika Serikat USPUnited States Pharmacopeia Edisi Ketigapuluh, ada 8 karakteristik utama yang digunakan dalam validasi metode, yakni akurasikecermatan, presisikeseksamaan, spesifisitas, batas deteksi, batas kuantitasi, linieritas, rentang dan kekuatanketahanan. Semua karakteristik itu diringkas dalam tabel 1. Limiyanto Tanseri : Pengaruh Suhu Terhadap Kadar Akrilamida Dalam Kentang Goreng Simulasi Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Fase Balik, 2010.