Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010.
konsentrasi 0,1 mcgml sampai 0,5 mcgml, persamaan regresi adalah Y = 0,048085 – 0,000238 dengan faktor korelasi r sebesar 0,9997
Berdasarkan kurva tersebut diperoleh nilai koefisien korelasi r yang menunjukkan adanya hubungan yang linear antara konsentrasi dengan serapan.
Koefisien korelasi r yang diperoleh dari ketiga logam dapat diterima karena memenuhi persyaratan untuk koefisien korelasi yaitu tidak boleh lebih kecil dari 0,995 Badan
POM, 2003
4.3 Analisa Kadar Logam Pb, Cr dan Cd Dalam Sampel
Konsentrasi logam Pb, Cr, dan Cd dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan regresi linear kurva kalibrasi larutan standar masing-masing. Setelah
konsentrasi dan kadar ketiga logam diketahui dilanjutkan dengan uji statistika. Perhitungan uji statistik yang dilakukan untuk memperoleh kadar rata-rata dari masing-
masing sampel. Uji Statistik dilakukan dengan distribusi t pada taraf kepercayaan 95 dan dk = 5. Berdasarkan data hasil perhitungan kadar tersebut diperoleh kesimpulan
bahwa kadar rata-rata logam timbal, kromium dan kadmium pada kerang sebelum perebusan lebih tinggi daripada setelah perebusan dengan asam gelugur. Semakin berat
asam gelugur yang ditambahkan maka, kadar logam Pb, Cr, dan Cd semakin menurun. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi adalah konsentrasi sehingga
semakin besar konsentrasi asam gelugur makin banyak logam-logam bereaksi maka akan semakin besar penurunan logam pada kerang bulu Anonim, 2000. Data
penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd dalam sampel daging kerang bulu sebelum dan sesudah perebusan dengan asam gelugur dalam berbagai variasi waktu dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut :
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010.
Tabel 1. Data Penurunan Kadar Logam Pb, Cr, dan Cd Dalam Sampel Daging Kerang Sebelum dan Sesudah Perebusan Dengan Asam Gelugur Dalam
Berbagai Variasi Berat
Logam Sampel
Kadar mcggram
Penurunan Kadar
Pb K
KA KB
KC KD
1,4378 ± 0,0423 1,1592 ± 0,0287
0,9298 ± 0,0433 0,6411 ± 0,0798
0,4592 ± 0,0807 19,84
35,37 55,43
68,08
Cr K
KA KB
KC KD
1,1764 ± 0,0305 1,0431 ± 0,0496
0,8122 ± 0,0572 0,6529 ± 0,0287
0,4575 ± 0,0451 11,33
30,95 44,50
59,56
Cd K
KA KB
KC KD
1,0519 ± 0,0048 0,8851 ± 0,0044
0,71008 ± 0,0813 0,5528 ± 0,0047
0,3970 ± 0,0087 15, 86
32, 49 47, 44
62, 26
Ket : Data kadar logam di atas merupakan hasil rata-rata dari 6 kali perlakuan pada masing-masing sampel.
K : Kerang tanpa perebusan Pre test KA : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 25 gram
KB : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 50 gram KC : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 75 gram
KD : Kerang sesudah perebusan dengan asam gelugur 100 gram
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010.
Berdasarkan hasil perhitungan kadar ketiga logam terhadap sampel kerang bulu tanpa perebusan menunjukkan kerang bulu yang berasal dari perairan Belawan
mengandung logam timbal sebesar 1,4378 ± 0,0423, logam Cr 1,1764 ± 0,0305 dan logam Cd 1,0519 ± 0,0048. Batas maksimum cemaran logam Pb, Cr, dan Cd dalam
produk pangan ikan dan hasil olahannya adalah 2 mcgg untuk logam timbal, 0,05 mcgg untuk logam kromium, dan 0,2 mcgg untuk logam kadmium SNI-01-3548-
1994. Hal ini berarti kadar logam Pb dalam kerang bulu tidak melebihi batas kadar maksimum yang diperbolehkan, tetapi untuk logam Cr dan logam Cd telah melebihi
batas maksimum dari persyaratan yang diperbolehkan. Setelah perebusan kerang bulu dengan variasi berat asam gelugur terjadi penurunan ketiga logam tetapi untuk logam Cd
dan Cr sampai berat 100 gram asam gelugur masih melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu logam Cr sebesar 0,4575 ± 0,0451 mcgg dan untuk logam Cd
0,3970 ± 0,0087 mcgg, maka dalam hal ini berat asam gelugur yang direbus dengan kerang bulu sebaiknya melebihi 100 gram.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa asam gelugur dengan berbagai variasi berat memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar logam Pb, Cr, dan Cd
dalam kerang bulu. Penurunan kadar logam setelah perebusan dengan asam gelugur disebabkan oleh pengikatan logam oleh asam-asam organik yang terkandung didalam
asam gelugur yaitu asam sitrat, asam malat, asam tartrat dan asam askorbat. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat
mengikat ion-ion logam dengan pengkhelatan, sehingga dapat menghilangkan ion-ion logam yang terakumulasi sebagai kompleks sitrat Anonim, 2008.
Penurunan kadar logam Pb lebih besar daripada logam Cd dan Cr, hal ini disebabkan karena logam Pb mempunyai nilai tetapan kemantapan kompleks terhadap
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010.
Perlakuan
Perebusan dengan Asam Gelugur 100
gram Perebusan dengan
Asam Gelugur 75 gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 50
gram Perebusan dengan
Asam Gelugur 25 gram
Pretest
Mean of
K adar
Logam P
b
1.5000 1.2500
1.0000 0.7500
0.5000 0.2500
0.0000
asam sitrat dan asam tartrat lebih besar daripada logam Cd yaitu masing-masing sebesar 12,3 dan 3,8, sementara untuk logam Cd sebesar 11,3 dan 2,8 sedangkan untuk logam
Cr nilai kemantapan kompleksnya belum didapatkan dalam literatur. Tetapan kemantapan kompleks menyatakan ukuran besarnya reaksi pembentukan kompleks,
Semakin besar nilai tetapan kemantapan kompleks maka makin mantap pembentukan senyawa kompleks Rivai, 1994.
4.4 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kadar Timbal, Kromium dan Kadmium Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan
Dari uji statistika secara One Way Anova dapat kita ketahui apakah penurunan kadar logam timbal, kromium dan kadmium terjadi secara signifikan atau tidak.
1. Logam Timbal
Untuk melihat penurunan kadar Pb yang signifikan maka mean kadar diplotkan terhadap perlakuan. Penurunan kadar logam Pb dapat dilihat pada kurva dibawah ini :
Gambar 4. Kurva Penurunan Kadar Logam Timbal Pada Kerang Bulu Dengan Berbagai Perlakuan
Berdasarkan kurva di atas terlihat penurunan kadar logam Pb, sebelum perebusan dengan asam gelugur kadar logam Pb sebesar 1,4387 ± 0,0423 mcgg. Setelah
perebusan dengan 25 gram asam gelugur terjadi penurunan sebesar 0,2792 mcgml dan untuk perebusan dengan 50 gram asam gelugur penurunannya sebesar 0,5089 mcgg.
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010.
Mean of
K adar
Logam C
r
1.2000 1.0000
0.8000 0.6000
Selanjutnya, perebusan dengan 75 gram asam gelugur penurunan bertambah yaitu sebesar 0,7976 mcgg dan dengan perebusan 100 gram penurunan bertambah lagi
sebesar 0,9795 mcgg. Berdasarkan hasil dapat kita lihat bahwa penurunan jumlah kadar logam Pb pada setiap perlakuan hampir sama dan setelah dilakukan uji statistika One
Way Anova diperoleh tingkat signifikansi 0,000 0,05 yang menunjukkan bahwa pengaruh variasi berat asam gelugur adalah signifikan terhadap penurunan kadar ketiga
logam dan dapat dilihat pada uji Anova kadar Pb dibawah ini :
ANOVA
Kadar Logam Pb
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 3.652
4 .913
238.956 .000
Within Groups .096
25 .004
Total 3.748
29
2. Logam Kromium
Untuk melihat penurunan kadar Cr yang signifikan maka mean kadar diplotkan terhadap perlakuan. Penurunan kadar logam Cr dapat dilihat pada kurva
dibawah ini :
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010.
Gambar 5. Kurva Penurunan Kadar Logam Kromium Pada Kerang Bulu Dengan
Berbagai Perlakuan Berdasarkan kurva di atas terlihat penurunan kadar logam Cr, sebelum perebusan
dengan asam gelugur kadar logam Cr sebesar 1,1764 ± 0,0305 mcgg. Setelah perebusan dengan 25 gram asam gelugur terjadi penurunan sebesar 0,1333 mcgml. Selanjutnya,
perebusan dengan 50 gram asam gelugur penurunannya sebesar 0,3642 mcgg dan untuk perebusan dengan 75 gram asam gelugur penurunan bertambah yaitu sebesar 0,5165
mcgg dan dengan perebusan 100 gram penurunan bertambah lagi sebesar 0,7007 mcgg. Berdasarkan hasil dapat kita lihat bahwa penurunan jumlah kadar logam Cr pada
setiap perlakuan hampir sama dan setelah dilakukan uji statistika One Way Anova diperoleh tingkat signifikansi 0,000 0,05 yang menunjukkan bahwa pengaruh variasi
berat asam gelugur adalah signifikan terhadap penurunan kadar ketiga logam dan dapat dilihat pada uji Anova kadar Cr sebagai berikut :
ANOVA
Kadar Logam Cr
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 2.009
4 .502
273.316 .000
Within Groups .046
25 .002
Total 2.055
29
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010.
Perlakuan
Perebusan dengan Asam Gelugur 100
gram Perebusan dengan
Asam Gelugur 75 gram
Perebusan dengan Asam Gelugur 50
gram Perebusan dengan
Asam Gelugur 25 gram
Pretest
Mean of
K adar
Logam C
d
1.20000 1.10000
1.00000 0.90000
0.80000 0.70000
0.60000 0.50000
0.40000 0.30000
0.20000 0.10000
0.00000
3. Logam Kadmium
Untuk melihat penurunan kadar Cd yang signifikan maka mean kadar diplotkan terhadap perlakuan. Penurunan kadar logam Cd dapat dilihat pada kurva dibawah ini :
Gambar 6. Kurva Penurunan Kadar Logam Kadmium Pada Kerang Bulu Dengan
Berbagai Perlakuan Berdasarkan kurva di atas terlihat penurunan kadar logam Cd, sebelum
perebusan dengan asam gelugur kadr logam Cd sebesar 1,05197 ± 0,004807 mcgg. Setelah perebusan dengan 25 gram asam gelugur terjadi penurunan sebesar 0,16687
mcgml. Selanjutnya, perebusan dengan 50 gram asam gelugur penurunannya sebesar 0,34189 mcgg dan dengan perebusan dengan 75 gram asam gelugur penurunan
bertambah yaitu sebesar 0,49912 mcgg dan untuk perebusan 100 gram penurunan bertambah lagi sebesar 0,65496 mcgg. Berdasarkan hasil dapat kita lihat bahwa
penurunan jumlah kadar logam Cd pada setiap perlakuan hampir sama dan setelah dilakukan uji statistika One Way Anova diperoleh tingkat signifikansi 0,000 0,05
yang menunjukkan bahwa pengaruh variasi berat asam gelugur adalah signifikan terhadap penurunan kadar ketiga logam dan dapat dilihat pada uji Anova kadar Cd
dibawah ini :
Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010.
ANOVA
Kadar Logam Cr
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups 1.619
4 .405
10732.143 .000
Within Groups .001
25 .000
Total 1.620
29
4.5 Uji Ketepatan Recovery test