Logam Kadmium Toksisitas Logam pada jenis Kerang

Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010. dimanfaatkan secara luas dalam kehidupan manusia. Logam ini banyak digunakan sebagai bahan pelapis plating pada bermacam-macam peralatan, mulai dari peralatan rumah tangga sampai ke mobil. Palar, H.1994 Sumber utama dari masuknya Cr ke lapisan udara dari suatu strata lingkungan yaitu dari pembakaran dan mobilisasi batubara dan minyak bumi.Seperti halnya logam- logam berat lainnya kromium didalam strata udara ditemukan dalam bentuk debu dan atau partikulat-partikulat. Debu atau partikulat-partikulat Cr yang ada di dalam strata lapisan udara tersebut, akan dapat masuk kedalam tubuh hewan dan manusia ketika berlangsungnya kegiatan respirasi. Partikel-partikel atau debu-debu Cr yang terhirup manusia lewat rongga hidung, mengikuti jalur-jalur respirasi sampai ke paru-paru dan berikatan dengan darah kemudian dibawa keseluruh tubuh . Palar, H.1994

2.2.3 Logam Kadmium

Kadmium adalah logam putih keperakan, yang dapat ditempa dan liat, melarut dengan lambat dalam asam encer dengan melepaskan hidrogen disebabkan potensial elektrodanya yang negatif. Vogel, 1990 Prinsip dasar atau prinsip utama dalam penggunaan kadmium adalah sebagai bahan stabilisasi, bahan pewarna dalam industri plastik. Namun sebagian dari substansi logam kadmium ini juga digunakan untuk solder dan baterai.Logam Cd dan bermacam- macam bentuk persenyawaannya dapat masuk ke lingkungan, terutama sekali merupakan efek samping dari aktivitas yang dilakukan manusia. Semua bidang industri yang melibatkan Cd dalamproses operasional industrinya menjadi sumber pencemaran Cd Palar, 1994. Kadmium masuk ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Untuk mengukur kadmium yang masuk ke dalam tubuh manusia Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010. perlu dilakukan pengukuran kadar Cd dalam makanan yang dimakan atau kandungan Cd dalam faeses. Darmono, 2001 Sebagian besar Cd masuk dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan, tetapi keluar lagi melalui faeses sekitar 3-4 minggu kemudian sebagian kecil dikeluarkan melalui urine. Kadmium dalam tubuh terakumulasi dalam hati dan ginjal terutama terikat sebagai metalotionein. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas Cd disebabkan oleh interaksi antara Cd dan protein tersebut, sehingga menimbulkan hambatan terhadap aktivitas kerja enzim dalam tubuh. Plasma enzim yang diketahui dihambat Cd ialah aktivitas dari enzim alfa-antitripsin.Darmono, 2001

2.2.4 Toksisitas Logam pada jenis Kerang

Jenis kerang baik yang hidup di air tawar maupun di air laut banyak digunakan sebagai indikator pencemaran logam. Hal ini disebabkan karena habitat hidupnya yang menetap atau sifat bioakumulatifnya terhadap logam berat. Karena kerang banyak dikonsumsi oleh manusia maka maka sifat bioakumulatif inilah yang menyebabkan kerang harus diwaspadai bila dikonsumsi terus-menerus. Darmono, 2001 Seperti pada hewan air lainnya logam berat dapat juga terakumulasi pada jaringan kerang. Perbedaannya hewan air jenis kerang dapat mengakumulasi logam lebih besar dari hewan air lainnya karena sifatnya yang menetap, lambat untuk dapat menghindarkan diri dari pengaruh polusi, dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap konsentrasi logam tertentu. Karena itu jenis kerang ini merupakan indikator yang sangat baik untuk memonitor suatu pencemaran lingkungan perairan.Darmono, 2001.

2.2.5 Toksisitas Logam Pada Manusia