Cara Kerja AAS Instrumentasi

Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010. Prinsip dari pada spektrofotometer serapan adalah atom-atom pada keadaan dasar mampu menyerap energi cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang pada umumnya adalah panjang gelombang radiasi yang akan dipancarkan atom-atom itu bila tereksitasi dari keadaan dasar. Jika pada cahaya dengan panjang gelombang tertentu dilewatkan nyala yang mengandung atom-atom yang bersangkutan maka sebagian cahaya itu akan diserap dan banyaknya penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan dasar yang berada dalam nyala. Vogel, 1994 Metode Spektrofotometer serapan atom sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Tehnik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan metode spektroskopi emisi nyala. Pada spektrofotometri serapan atom dengan nyala, eksitasi unsur-unsur dengan tingkat energi eksitasi rendah dapat terjadi, namun perbandingan banyaknya atom yang tereksitasi terhadap atom yang berada pada tingkat dasar harus cukup besar, karena metode serapan atom hanya tergantung pada perbandingan ini dan tidak tergantung pada temperatur ini. Khopar, 1990

2.5.1 Cara Kerja AAS

Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen berikut: a. Unit atomisasi b. Sumber radiasi c. Sistem pengukur fotometrik Atomisasi dapat dilakukan baik dengan nyala maupun dengan tungu. Untuk mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energi panas. Temperatur harus benar-benar terkendali dengan sangat hati-hati agar proses atomisasi sempurna. Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010. Seperangkat sumber yang dapat memberikan garis emisi yang tajam dari suatu unsur spesifik tertentu dikenal sebagai lampu pijar hollow cathode. Lampu ini memiliki dua elektroda, satu diantaranya berbentuk silinder dan terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang dianalisa. Lampu ini diisi dengan gas mulia bertekanan rendah. Dengan pemberian tekanan pada arus tertentu, logam mulai memijar dan atom-atom logam katodanya akan teruapkan dengan pemercikan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada panjang gelombang-panjang gelombang tertentu. Suatu garis yang diinginkan dapat diisolasi dengan suatu monokromator. Tinggi puncak diukur pada saat garis absorbsi dan garis emisi mempunyai lebar yang sama. Khopar, 1990

2.5.2 Instrumentasi

Gambar dibawah ini menunjukkan bentuk bagan komponen penting dari spekrtofotometer serapan atom Harris, 1982. Gambar 1. Komponen Spektrofotometri Serapan Atom Haris, 1982 Komponen penting penting dari spektrofotometri serapan atom adalah : a. Sumber Sinar Sumber sinar yang lazim dipakai adalah lampu katoda berongga. Lampu ini terdiri atas tabung kaca tertutup yang mengandung suatu katoda dan anoda. Katoda sendiri berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam atau dilapisi logam tertentu. Layani Pransiska Nainggolan : Pengaruh Variasi Berat Asam Gelugur Garcinia Atroviridis, Griff Terhadap Penurunan Kadar Logam Pb, Cr Dan Cd pada perebusan kerang bulu anadara antiquata dari perairan belawan, 2010. b. Tempat Sampel Dalam analisis dengan spektrofotometri serapan atom, sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan asas. Ada berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk mengubah suatu sampel menjadi uap atom-atom yaitu : dengan nyala dan dengan tanpa nyala. c. Monokromator Pada SSA, monokromator dimaksudkan untuk memisahkan dan memilih panjang gelombang yang digunakan dalam analisis. Disamping sistem optik, dalam monokromator juga terdapat suatu alat yang digunakan untuk memisahkan radiasi dan kontinyu yang disebut chopper. d. Detektor Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman. Biasanya digunakan tabung pengandaan foton yang mempunyai kepekaan spektral yang lebih tinggi. Rohman, 2007

2.5.3 Penguraian Senyawa di Dalam Nyawa