Konsekwensi Perjanjian TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 kemungkinan yang tak akan terjadi. Karena perjanjian itu sendiri dilihat dari isinya. Demikianlah syarat-syarat yang harus dipenuhi sahnya suatu perjanjian sebagaimana yang dikehendaki pasal 1320 KUHPerdata.

D. Konsekwensi Perjanjian

Pada pembahasan di atas telah diuraikan, agar suatu perjanjian oleh hukum dianggap sah sehingga mengikat kedua belah pihak, maka “ perjanjian tersebut haruslah memenuhi syarat-syarat tertentu, yakni syarat sah yang umu dan syarat sah yang khusus.” 13 3. Syarat sah khusus terdiri dari : Syarat sah yang umum, terdiri dari : 1. Syarat sah umum berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata yang terdiri dari : a. adanya kesepakatan kehendak; b. adanya kewenangan berbuat; c. adanya perihal tertentu ; dan d. oleh sesuatu sebabkausa yang halal legal. 2. Syarat sah umum berdasarkan pasal 1338 dan 1339 KUHPerdata, terdiri dari : a. syarat itikad baik; b. syarat sesuai dengan kebiasaan; c. syarat sesuai dengan kepatutan; d. syarat sesuai dengan kepentingan umum. 13 Munir Fuady, Hukum Kontrak Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, hal. 33. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 a. syarat tertulis ubtuk perjanjian-perjanjian tertentu; b. akta notaries untuk perjanjian –perjanjian tertentu; c. syarat Akta Pejabat tertentu yang bukan notaris untuk perjanjian- perjanjian tertentu; d. syarat ijin yang berwenang. Yang merupakan Konsekwensi hukum dari perjanjian kontrak yang tidak memenuhi salah satu atau lebih dari syarat-syarat sahnya perjanjian tersebut adalah bervariasi mengikuti syarat mana yang dilanggar. Konsekwensi hukum tersebut adalah sebagai berikut : 1. Batal demi hukum nietig yang dilanggar adalah syarat objektif dari Pasal 1320 KUHPerdata. Syarat objektif tersebut adalah : a. adanya perihal tertentu; dan b. oleh sebabkausa yang halal legal. 2. Dapat dibatalkan Vernietigbaar, misalnya dalam hal tidak terpenuhinya syarat subjektif tersebut dalam Pasal 1320 KUHPerdata. a. adanya kesepakatan kehendak; dan b. adanya kecakapan kewenangan berbuat. 3. Perjanjian tidak dapat dilaksanakan unforceable Perjanjian yang tidak dapat dilaksanakan adalah perjanjian yang tidak begitu saja batal, tetapi tidak dapat dilaksanakan melainkan masih mempunyai status hukum tertentu. Bedanya dengan perjanjian yang batal demi hukum adalah bahwa perjanjian yang tidak dapat dilaksnakan masih mungkin dikonversi menjadi perjanjian yang sah. Sedangkan bedanya dengan perjanjian yang Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 dapat dibatalkan, perjanjian tersebut sudah sah mengikat dan sudah dapat dilaksanakan sampai dengan dibatalkannya perjanjian tersebut. Sementara perjanjian yang tidak dapat dilaksanakan tidak mempunyai kekuatan hukum sebeum dikonversi menjadi perjanjain yang sah. Contoh perjanjian yang tidak dapat dilaksanakan adalah perjanjian yang seharusnya dibuat dengan secara tertulis, tetapi dibuat secara lisan tetapi kemudian kontrak tersebut ditulis oleh para pihak. 4. Sanksi Administrasi Ada juga syarat perjanjian yang apabila tidak terpenuhi hanya mengakibatkan sanksi administrasi saja terhadap salah satu pihak atau kedua belah pihak dalam perjanjian tersebut. Misalnya apabila terhadap suatu perjanjian memerlukan izin atau pelaporan epada instansi tertentu atau setiap perjanjian tertulis harus dibubuhi materai. Apabila kewajiban ini dilanggar maka konsekwensi hukumnya adalah dikenakan sanksi administrasi baik kepada satu pihak maupun kedua belah pihak.

E. Wanprestasi dalam Suatu Perjanjian