Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan
PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009
Disamping itu khusus untuk proyek-proyek pemerintah harus berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003,
dan ketentuan tersebut bersifat memaksa atau dengan kata lain tidak boleh dilanggar.
B. Latar Belakang Timbulnya Perjanjian Pemborongan
Timbulnya Perjanjian Pemborongan dilatar belakangi oleh pesatnya kegiatan pembangunan disegala bidang yang tujuannya untuk memenuhi
kebutuhan hidup dan kesejahteraan hidup manusia. Pada awalnya manusia dalam memenuhi kebutuhannya dalam hal pembangunan yang memerlukan tenaga kerja
yang cukup besar adalah melalui kerjasama, yaitu suatu kerjasama yang ada didalam masyarakat untuk saling membantu dalam hal menyelesaikan suatu
pekerjaan seseorang, dimana orang yang dibantu tersebut melakukan hal yang sama pada orang yang telah membantu menyelesaikan pekerjaan. Dan seiring
dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, maka cara kerjasama tersebut ditinggalkan masyarakat dalam hal untuk menyelesaikan pekerjaannnya.
Kita mengetahui bahwa masing-masing orang mempunyai kelemahan dan kelebihan, dan suatu hal yang pasti bahwa setiap orang mempunyai keterbatasan.
Oleh sebab itu orang yang berusaha memposisikan dirinya pada spesialisasi dan tertentu, misalnya keahlian penguasaan dibidang teknologi dan kemampuan
menyediakan tenaga kerja. Dengan perkembangan kehidupan masyarakat dalam hal pembangunan, maka berkembang jugalah bidang-bidang yang salah satunya
bidang usaha perjanjian pemborongan yaitu usaha yang memanfaatkan
Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan
PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009
keahliannya, kemampuan menyediakan tenaga kerja untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan orang yang membutuhkan dengan mengharapkan balas
dan jasa berupa sejumlah harga borongan tertentu untuk memenuhi ketentuan- ketentuan yang diharapkan masing-masing pihak dalam perjanjian pemborongan
ini maka dibutuhkan suatu kesepakatan masing-masing yang dituangkan dalam suatu perjanjian atau kontrak. Perjanjian kontrak yang mengatur kesepakatan-
kesepakatan para pihak dalam hal, pihak yang mengerjakan disebut pemborong dengan pihak yang memborongakan pekerjaan disebut pemberi kerja inilah yang
disebut pemborong pekerjaaan.
C. Bentuk dan Isi Perjanjian Pemborongan