Wanprestasi dalam Suatu Perjanjian

Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 dapat dibatalkan, perjanjian tersebut sudah sah mengikat dan sudah dapat dilaksanakan sampai dengan dibatalkannya perjanjian tersebut. Sementara perjanjian yang tidak dapat dilaksanakan tidak mempunyai kekuatan hukum sebeum dikonversi menjadi perjanjain yang sah. Contoh perjanjian yang tidak dapat dilaksanakan adalah perjanjian yang seharusnya dibuat dengan secara tertulis, tetapi dibuat secara lisan tetapi kemudian kontrak tersebut ditulis oleh para pihak. 4. Sanksi Administrasi Ada juga syarat perjanjian yang apabila tidak terpenuhi hanya mengakibatkan sanksi administrasi saja terhadap salah satu pihak atau kedua belah pihak dalam perjanjian tersebut. Misalnya apabila terhadap suatu perjanjian memerlukan izin atau pelaporan epada instansi tertentu atau setiap perjanjian tertulis harus dibubuhi materai. Apabila kewajiban ini dilanggar maka konsekwensi hukumnya adalah dikenakan sanksi administrasi baik kepada satu pihak maupun kedua belah pihak.

E. Wanprestasi dalam Suatu Perjanjian

Yang dimaksud dengan wanprestasi adalah jika salah satu pihak dalam perjanjian tidak memenuhi prestasi karena kesalahannya kesengajaan atau kelalaian. Adapun bentuk-bentuk wanprestasi adalah sebagai berikut : 1. Tidak memenuhi prestasi sama sekali; 2. Memenuhi prestasi sama sekali; Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 3. Terlambat memenuhi prestasi. Akibat adannya wanprestasi maka kreditur yang berhak menuntut prestasi dapat menuntut kepada debitur yang wajib memenuhi prestasi : 1. pemenuhan prestasi; 2. pemuhan prestasi dengan ganti rugi; 3. ganti rugi; 4. pembatalan perjanjian; 5. pembatalan perjanjian dengan ganti rugi. Di dalam praktek apabila terjadi wanprestasi dalam perjanjian pemborongan maka yang memborongkan terlebih dahulu memberi teguran agar pemborong memenuhi kewajibannya sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam jangka waktu yang layak. Jika setelah ada teguran diperjanjikan tetap mengabaiakn peringatan tersebut maka pemborong dianggap telah melakukan prestasi. Akibat dari wanprestasi tersebut biasanya sebagai berikut : 1. Apabila pemborong terlambat menyerahkan pekerjaannya, maka pemborong dapat dikenai denda 1 atau 2 setiap hari keterlambatan dengan jumlah denda setingi-tingginya 5 dari harga borongan kontrak. 2. Apabila pemborong menyerahkan pekerjaannya pada pihak lain, atau tidak dapat melaksanakan pekerjaannya atau batas maksimum denda dilampaui, Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 maka perjanjian pemborongan dapat dibatalkan oleh pihak yang memborongkan. 14 Yang dimaksud dengan “semua“ seperti yang disebut diatas adalah bukan hanya perjanjian bernama tetapi juga perjanjian tidak bernama, yang mana pengertian itu mengandung asas yang dikenal dengan istilah asas partij autonomie atau asas kebendaan berkontrak dan juga dengan istilah “secara sah“ yang dimaksud oleh pembentuk Undang-undang adalah pembuatan perjanjian itu harus menurut hukum karena semua perjanjian yang dibuat secara sah salah mengikat bagi kedua belah pihak dan juga yang dimaksud dengan secara sah adalah harus mengikuti syarat-syarat yang disebut dalam Pasal 1320 KUHPerdata, jadi dengan demikian akibat dari perjanjian itu adalah mengikat bagi kedua belah pihak yang membuat perjanjanjian tersebut dan juga akibat dari perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali kesepakatan kedua belah pihak.”

F. Berakhirnya Perjanjian