Proses terjadinya Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman

Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 5. Pengangkutan ecer pupuk harga satuan Rp. 11.800,- 6. Penyediaan batang kelapa harga satuan Rp. 10.000,- 7. Membuat parit harga satuan Rp. 5500,- 8. Membuat pasar kontrol harga satuan Rp. 48.000,- 9. Penyediaan stek M.Bracerteta harga satuan Rp. 750,- 10. Penyediaan stek M.Bracerteta harga satuan Rp. 48.000,- 11. Menggebal gawangan harga satuan Rp. 120.000,-

B. Proses terjadinya Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman

Kelapa Sawit Antara U.D. Rap Maruli dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Gunung Bayu Persero Sebelum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan tanaman Kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Gunung Bayu Persero disepakati dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak dalam hal ini oleh Manager Unit Kebun Gunung Bayu PT. Perkebunan Nusantara IV sebagai pihak yang memborongkan oleh Direktur UD. Rap Maruli sebagai pihak pemborong maka terlebih dahulu dilalui beberapa fase sebagai pendahuluan sebelum terjadinya perjanjian yang disebut pelelangan. Berhubung PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Gunung bayu Persero sebagai pemberi kerja adalah merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara di bawah bimbingan Menteri Badan Usaha milik Negara, maka dalam setiap proses pengadaan Barang dan Jasa di lingkungannya harus tunduk kepada Keputusan Presiden Nomor : 80 Tahun 2003. sebelum menentukan Pemborong mana yang di pilih untuk mengerjakan proyek-proyek Pemerintah, BUMN, BUMD maka Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 terlebih dahulu dilakukan prakualifikasi terhadap calon-calon pemborong yang ada. Pelaksanaan prakualifikasi perusahaan pemborong pada pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dasar perusahaan baik perusahaan perorangan maupun yang berbentuk badan usaha, baik badan usaha pemerintah maupun badan usaha pemerintah. PT.Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero adalah berbentuk Badan Hukum yaitu Perusahaan Perseroan. Perusahaan Perseroan ini ditujukan pada tanggung jawab atau resiko dari pada persero atau pemegang saham, yang hanya terbatas pada jumlah sero atau saham yang dimiliki persro atau pemegang saham tersebut. Mereka tidak akan menderita rugi andaikata perseroan tersebut menderita kerugian melebihi jimlah uang yang telah dimasukkannya dalam perseroan itu dengan jalan menambil sero atau saham. Disinilah sebenarnya inti dari perusahaan ini yaitu terbatasnya pertanggng jawab dari persero atau pemegang saham. 27 Tentang Perusahaan Perseroan Persero secara tegas dalam pasal 2 3 UU. No. 191969 dinyatakan tunduk dan berlaku sepenuhnya ketentuan- ketentuan dalam W.v.K, khususnya tentang Perseroan Terbatas PT. pada hakekatnya Persero tiada lain merupakan PT, hanya saja dalam Persero adanya unsure pemelikan saham oleh Negara, baik atas seluruh saham yang dimiliki Negara ataupun hanya sebagian dari pada saham dimiliki Negara. Berlakunya ketentuan tentang PT dalam Persero, bukan saja dalam external relatiosnya, tetapipun demikian daam internal relationsnya. Bahkan cara pembentukannya 27 Abdul Muis, Bunga Rampai Hukum Dagang, Fakultas Hukun Uiversitas Medan Area, Medan, 2001, hal 126. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 tida bedanya, harus melalui pembentukan “Akta Pendirian” di depan Notaris yang harus disahkan oleh Menteri Kehakiman sebagaimana lazimnya pada PT umumnya. 28 Setelah perusahaan lulus mengikuti prakualifikasi yang diadakan oleh masing-masing perusahaan, maka kepada perusahaan penyedia jasa borongan dimaksud akan diberikan sertifikat perusahaan penyedia jasa borongan yang PT.Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu adalah sebagai Badan Hukum, tanggung jawabnya terhadap Pekerjaan borongan yang diberikan kepada UD. Rap Maruli adalah melaksanakan seluruh apa yang dibuat dalam Perjanjian pemborongan. Misalnya Pekerjaan pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang harus selesai pada waktunya selam satu 1 bulan dan ini sudah ketentuan yang sudah terjadi dalam Perjanjian Pemborongan. Selama setiap bulannya harus diadakan pembaharuan kontrak atau pembaharuan Perjanjian Pemborongan. Karena Perjanjian Pemborongan tersebut sudah merupakan Kewajiban untuk melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan yang sudah ditentukan dalam perjanjian pemborongan. Terhadap perusahaan penyedia jasa borongan mengikuti prakualifikasi tersebut,maka perusahaan jasa borongan tersebut terlebih dahulu memperoleh sertifikat yang diterbitkan oleh asosiasi perusahaan jasa borongan seperti ARDIN, GAPEKNAS dan lain sebagainya, dimana asosiasi tersebut telah di akreditasi oleh Lembaga Perusahaan Jasa Kontruksi LPJK sesuai yang diamanatkan oleh Keputusan Presiden No. 80 tahun 2003. 28 Abdul Muis, Hukum Perseroan dan Persekutuan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 2006, hal 26.s Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 selanjutnya dapat dipergunakan sebagai salah satu syarat mengikuti prakualifikasi atau tender pada suatu instansi Pemerintah, BUMN maupun BUMD. Setelah Perusahaan penyedia jasa borongan mendaftarkanmengajukan permohonan kepada instansi yang bersangkutan maka apabila perusahaan penyedia jasa borongan dimaksud memenuhi kriteria rekanan yang dibutuhkan oleh Instansi, BUMN, maupun BUMD maka perusahaan dimaksud akan dimasukkan kedalam Daftar Rekanan Mampu DRM instansi yang bersangkutan. Selain Daftar Rekan Mampu tersebut terdapat juga apa yang dimaksu dengan “Daftar Rekanan Terseleksi” yang disingkat dengan DRT. “Daftar Rekanan Terseleksi” adalah daftar rekanan bidang pemborongan pekerjaan yang tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu yang memiliki Sisa Kemampuan Nyata SKN dan perusahaan yang memenuhi kualifikasi. 29 29 Munir Fuady, Kontrak Pemborongan Mega Proyek, OP. Cit., hal. 170. Pada umumnya dalam suatu instansi Pemerintah, BUMN maupun BUMD, Daftar Rekanan Mampu terdiri dari 3 tiga golongan, yaitu : 1. Daftar Rekanan Mampu Golongan K kecil. Untuk jasa pemborongan dengan nilai sampai Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah. 2. Daftar Rekanan Mampu Golongan M Menengah. Untuk jasa pemborongan dengan nilai antara Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah sampai dengan Rp. 10.000.000.000,- sepuluh miliar rupiah. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 3. Daftar Rekanan Mampu golongan B Besar Untuk jasa pemborongan dengan nilai diatas Rp.10.000.000.00,- sepuluh miliar rupiah. Kegiatan –kegiatan yang dilakuakan dalam proses prakualifikasi adalah : 1. Registrasi Yaitu suatu proses pencatatan sekaligus pendaftaran data perusahaan yang meliputi data administrasi, keuangan , personalia, peralatan, perlengkapan dan pengalaman dalam malaksanakan pekerjaan. 2. Klasifikasi Yaitu penggolongan perusahaan menurut bidang, sub bidang, dan lingkup pekerjaan. 3. Kualifikasi Yaitu suatu proses penilaian dan penggolongan perusahaan menurut tingkat kemampuan dasar pada masing-masing bidang,sub bidang, dan lingkungan pekerjaannya. Kualifikasi penyedia jasa pemborongan menurut pasal 11 Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 disebutkan perusahaan pemborongan harus memenuhi persyaratan, antara lain : a. memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan usahakegiatan sebagai penyedia barang dan jasa; b. memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manejerial untuk penyedia barang dan jasa; Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 c. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, danatau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana; d. secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak; e. sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpjkan tahun terakhir, dibuktikan denan melampirkan fotokopi bukti tanda terima penyampaian Surat Pajak Tahunan SPT Pajak Peghasilan PPh tahun terakhir, dan fotokopi Surat Setoran Pajak SSP PPh Pasal 29; f. dalam kurun waktu 4 empat tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan menyediakan barangjasa baik dilingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia barangjasa yang baru berdiri 3 tiga tahun ; g. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas ain yang diperlukan dalam pengadaan barangjasa; h. tidak masuk dalam daftar hitam; i. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos; j. khusus untuk penyedia barangjasa orang perseorangan persyaratannya sama dengan diatas kecuali huruf f. UD. Rap Maruli yang beralamat di Dusun V Perlanaan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun telah tedaftar dalam Daftar Rekanan mampu DRM PT. Perkebunan.Nusantar IV Unit Kebun Gunung Bayu Persero sejak tahun 2004. Menurut lampiran 1: Keppres Nomor 80 Tahun 2003, tentang ketentuan Pengadaan Barang dan Jasa, Daftar Rekanan Mampu DRM adalah Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 suatu daftar memuat rekanan yang telah lulus dalam prakualifikasi, sebagai persyaratan peserta rekanan dalam Pengadaan Barang dan Jasa. UD. Rap Maruli didirikan pada tanggal 28 Februari 1997 dengan Akte Pendirian Nomor : 25, di hadapan Notaris Robert Tampubolon, SH. Di Pematang Siantar dan didaftarkan pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Simalungun, dengan Nomor Pendaftaran : 11 UD NOT 1997 PN- SIM. UD. Rap Maruli sebagai Perusahaan Perseorangan yang bukan Badan Hukum. Sehingga Tanggung Jawabnya terhadap Pekerjaan yang di borongkan adalah kewajibannya menyelesaikan kntrak yang ditunjuk oleh PT.Perkebunan Unit Kebun Gunung Bayu Persero kepada UD. Rap Maruli. Kemudian tanggung jawab UD. Rap Maruli adalah membayarkan gaji kepada karyawan-karyawan yang diperkerjakannya.untuk membayarkan gaji tersebut, sebelumnya UD. Rap Maruli sudah meminta gajinya dari PT.Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero. Dari gaji tersebut UD. Rap Maruli bisa membayar gaji karyawan-karyawan yang diperkerjakannya. Sebagai salah satu perusahaan yang terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu di PT.Perkebunan.Nusantara IV Unit Kebun Gunung Bayu Persero, untuk bidang jasa pemborongan pekerjaan, dimana salah satu sub bidang lainnya adalah “Bahan Bangunan, Mekanikal, Elektrikal, Alat Tulis Kantor,Meubelir, Sarana Pertanian”, maka dalam pelelangan pekerjaan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit di PT.Perkebunan.Nusantara IV unit Kebun Gunung bayu Persero, maka U.D Rap Maruli diundang untuk mengajukan penawaran harga. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 Adapun cara atau proses memborongkan proyek, menurut Keppres No. 80 tahun 2003 adalah :

a. Pelelangan Umum dengan Prakualifikasi:

1 Ketentuan alokasi dalam penyusunan jadwal adalah sebagai berikut : a Penanyangan pengumuman prakualifikasi sekurang-kurangnya dilaksanakan selama 7 tujuh hari kerja daam hal pengumuman dilakuakan di papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan internet. Penanyangan pengumuman prakualifikasi yang dilaksanakan melalui media cetak, radio atau televisi minimal dilakukan 1 satu kali, diawal masa pengumuman ; b Pengambilan dokumen prakualifikasi dimulai sejak tanggal pengumuman sampai dengan satu hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen prakualifkasi; c Batas akhir pemasukan dokumen prakualifikasi sekurang-kurangnya 3 tiga hari kerja setelah berakhirnya penanyangan pengumuman prakualifikasi; d Tenggang waktu antara hari pengumuman dengan batas akhir hari pengambilan dokomen prakualifikasi sekurang-kurangnya 7 tujuh hari kerja; e Pengambilan dokumen penawaran dilakukan satu hari setelah dikeluarkannya undangan lelang sampai dengan satu hari sebelum masuk dokumen penawaran; Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 f Penjelasan aanwijzinga dilaksanakan paling cepat 7 tujuh hari kerja setelah tanggal pengumuman; g Pemasukan dokumen penawaran dimulai satu hari setelah penjelasan aanwijzing. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang- kurangnya 7 tujuh hari setelah penjelasan. k Pengalokasian waktu di luar proses butir a sampai dengan butir g di atas , diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa.

b. Pelelangan Umum dengan Pasca Kualifikasi :

1 Ketentuan alokasi waktu dalam penyusunan jadwa adalah sebagai berikut : 1 Penanyangan pengumuman lelang dengan sekurang-kurangnya dilaksanakan selama 7 tujuh hari kerja dalam hal pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan internet. Penanyangan pengumuman lelang yang dilaksankan melaui media cetak, radio atau televisi minimal 1 satu kali, diawal masa pengumuman. b Pengambilan dokumen penawaran dialkuakn satu hari setelah pengumuman sampai dengan satu hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran. c Penjelasan aanwijing dilaksanakan paling cepat 7 tujuh hari kerja sejak tanggal pengumuman. d Pemasukan dokumen penawaran dimulai satu hari setelah penjelasan aanwijzing. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran sekurang-kurangnya 7 tujuh hari setelah penjelasan. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 2 Pengalokasian waktu di luar proses butir a sampai dengan butir d di atas, diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa.

c. Pelelangan Terbatas

1 Ketentuan alokasi waktu dalam penyusunan jadwal adalah sebagai berikut: a Penayangan pengumuman lelang terbatas sekurang-kurangnya dilaksanakan selama 7 tujuh hari kerja dalam hal pengumuman dilaukuan di papan pengumuman resmi untuk penerangan umum, dan internet. Penanyangan pengumuman lelang yang dilaksankan melalui media cetak, radio atau televisi minimal dilakukan 1 satu kali, diawal masa pengumuman; b Pengambilan dokumen penawaran dilakukan satu hari setelah pengumuman sampai dengan satu hari sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran; c Penjelasan aanwijzing dilaksanakan paling cepat 7 tujuh hari kerja sejak tanggal pengumuman; d Pemasukan dokumen penawaran dimulai satu hari setelah penjeasan aanwijzing. Batas akhir emasukan dokumen penawaran sekurang- kurangnya 7 tujuh hari setelah penjelasan; 2 Pengalokasian waktu diluar proses butir a sampai dengan butir d di atas, diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009

d. Pemilihan Langsung

1 Dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pengasaan dengan pemilihan langsung harus mengalokasikan waktu untuk proses : pengumuman pemilihan langsugg di papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan internet sekurang-kurangnya selama 3 tiga hari kerja; pengambilan dokumen prakualifikasi dan pengambilan dokumen pengadaan, penetapan hasil prakualifikasi dan penjelasan, pemasukan penawaran, pembukaan penawaran, evaluasi penawaran, penetapan pemenang, pemberitahuan penetapan pemenang, masa sanggah, penunjukan pemenang, penandatangan kontrak; 2 Pengalokasian waktu dalam proses pemilihan langsung diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa.

e. Penunjukan Langsung

1 Dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pengadaan dengan penunjukan langsung yang melalui prakualifikasi harus mengalokasikan waktu untuk proses: undangan kepada peserta terpilih dilampiri dokumen prakualifikasi and dokumen pengadaan , pemasukan dokumen prakualifikasi, penilaian kuakifikasi dan penjelasan, pemasukan penawaran, evaluasi penawaran, negosiasi baik teknis maupun harga penetapnpenunjukan penyedia barangjasa, penandatanganan kontrak; 2 Pengalokasian waktu dalam proses pemilihan langsung diserahkan sepenuhnya kepada pengguna barangjasa. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009

f. Swakelola

Adapun pelaksanaan pekerjaan yang direncanaan, dikerjakan dan diawasi sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri atau upah borongan tenaga. Demikian juga dalam hal sistem penyampain Dokumen Penawaran Jasa pemborong diatur dalam Keppres No. 80 tahun 2003 sebagai berikut : “ Panitia pengadaan dalam hal ini pihak yang memborongkan pekerjaan, dapat memilih salah 1 satu dari 3 tiga sistem penyampaian dumen penawaran yang harus ditetapkan dalam dokumen lelang”, yaitu : 1. Sistem satu sampul Yaitu seluruh dokumen penawaran yang terdiri dari persyaratan administrasi, teknis dan perhitungan harga dimasukkan ke dalam 1 satu sampul tertutup dan disampaikan kepada panitia pengadaan pada tanggal yang telah ditetapkan. 2. Sistem dua sampul Yaitu persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan dalam sampul tetutup II, selanjutnya sampul I dan sampul II dimasukkan ke dalam 1 satu sampul sampul penutup dan disampaikan kepada Panitia pengadaan pad tanggal yng ditetapkan. 3. Sistem Dua Tahap Yaitu persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukan dalam sampul tertutup II,yang Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 penyampainnya dilakukan daam 2 dua tahap secara terpsah dalam waktu yang berbeda. Setelah dokumen lelang disampaikan, maka panitia Pengadaan mengevakuasi penawaran yang masuk, dan menggunakan sistem Evaluasi Penawaran Jasa Pemborongan dengan memilih salah 1 satu dari 3 tiga sistem evaluasi penawaran, yan harusditetapkan dalam dokumen lelang, yaitu: 1. Sistem Gugur 2. Sistem Nilai 3. sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis. Ad. 1. Sistem Gugur adalah sistem penilaian dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetrapan daam dokumen pengadaan dan urutan proses penilaian dilakukan dengan mengevaluasi persyratan administrasi, persyratan teknis dan evaluasi penawaran harga. Ad. 2. Sistem Nilai adalah sistem penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasrkan criteria dan nilai yang telah ditetakan dalam dikomen pengadaan kemudian membandingkan jumlah nilai dari stiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya. Ad. 3. Biaya Selama Umur Sistem Penilaian Ekonomis adalah sistem penilaian dengan cara memberikan nilai pada umur-umur teknis dan harga yang dinilai menurut umur ekonomis barang yang ditawarkan berdasarkan kriteria dan nilai yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan, kemudian nilai unsur-unsur Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 tersebut dikonversikan kedalam satuan mata uang tertentu, dan dibandingakan dengan jumlah nilai dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya. Adapun tahap-tahap yang dilalui oleh UD. Rap Maruli dalam mengikuti pelelangan pemborongan pemeliharaan tanaman kelapa sawit di PT. Perkebinan Nusantara IV. Unit Gunung Bayu adalah sebagai berikut : 1. Tahap Registrasi Perusahaan 2. Tahap Penjelasan Ruang Lingkup Pekerjaan 3. Tahap Pemasukan Dokumen Pelelangan 4. Tahap Pengumuman calon Pemenang 5. Tahap Pengumuman Pemenang 6. Tahap Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak Ad.1. Registrasi Perusahaan Registrasi Perusahaan adalah tahap awal yang dilakukan oleh UD. Rap Maruli setelah menerima undangan untuk mengikuti pelelangan dan membaca pengumuman prakualifiasi pelelangan tersebut melalui media cetak atau radio. Registrasi Perusahaan adalah kegiatan mendaftarkan perusahaan oleh rekanana untuk mengikuti suatu pelelangan pemborongan. Dalam meregistrasi perusahaan ini, UD.Rap Maruli membayar uang penggantian Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 dokumen pelelangan sebesar Rp. 150.000,-seratus lima puluh ribu rupiah. Dimana dokumen pelangan tersebut berisi contoh surat penawaran, syarat-syarat administrasi dan syarat-syarat teknis yang harus dipenuhi oleh peserta pelelangan yang disebut Rencana Kerja dan syarat- syarat RKS. Dalam dokumen pelelangan juga ditentukan waktu dan tanggal pemberian penjelasan aanwijing dari pemberi kerja, tanggal pemasukan sussat penawaran, dan tanggal pengumuman pemenang. Ad.2. Penjelasan Ruang Lingkup Pekerjaan Aanwijing Setelah registrasi perusahaan, maka pada tanggal yang ditentukan dalam dokumen pelelangan, dilakukan penjelasan tentang ruang lingkup pekerjaan Aanwijing sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat RKS. Penjelasan tersebut dilakuakn langsung di lokasi kerja yaitu di PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero. Dimana setelah diberikan penjelasan kantor dilanjutkan dengan penjelasan lapangan. Dalam penjelasan ini para peserta pelelangan diberi kesempatan sebebas-bebasnya untuk menanyakan hal-hal yang menurut pendapatnya belum jelas, baik yang menyangkut syarat administrasi, syarat teknis serta ruang lingkup pekerjaan dilapangan. Ad.3. Pemasukan Surat Penawaran Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 Dalam hal pemasukan surat penawaran, Panitia Pelelangan menentukan bahwa sistem penyampaian dokumen penawaran yang dipergunakan adalah sistem 2 dua sampul, dan tanggal pemasukan dokumen penawaran adalah 14 empat belas hari sejak tanggal penjelasan aanwijing, maksudnya agar peserta lelang mempunyai waktu yang cukup untuk memenuhi syarat-syarat administrasi, syarat teknis dan syarat-syarat lainnya yang ditentukan oleh panitia. Dengan sistem pemasukan dokumen penawaran dengan 2 dua sampul maka sampul 1 satu sampul berisi syarat-syarat perusahaan yang meliputi data-data perusahaan, antara lain : 1. Akte Pendirian. 2. Surat Keterangan Izin Tempat Usaha SKITU. 3. Surat Izin Usaha Kontruksi SIUJK. 4. Tanda Daftar Perusahaan TDP. 5. Tanda Daftar Rekanan TDR atau Sertifikat Registrasi Penyedia Jasa dan Asosiasi. 6. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. 7. Daftar Peralatan Perusahaan. 8. Daftar Pengalaman Kerja Refrensi Kerja. 9. Daftar Susunan Personalia Tenaga Ahli dan Tenaga Teknis 10. Susunan Pemilik modal. 11. Neraca Perusahaan. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 12. Surat Pernyataan Tunduk Kepada Ketentuan-ketentuan panitia pelelangan 13. Garansi Bank Jaminan Penawaran. Sampul-sampul penawaran tersebut dimasukkan kedalam kotak yang disediakan oleh panitia, dan sebelum kotak terseut dikunci maka terlebih dahulu diperlihatkan bagian dalamnya epada peserta untuk memastikan bahwa tidak ada dokumen lain didalam kotak tersebut. Semua peserta yang mengikuti pelelangan harus menandatangani Daftar Hadir Peserta. Setelah semua peserta memasukan dokumen penawaran, maka tepat pada jam yang ditentukan, maka dokumen tersebut dibuka untuk mengevaluasi calon pemenang dengan disaksikan oleh peserta lelang. Ad.4. Pengumuman Calon Pemenang Pada saat pembukaan masing-masing sampul dokumen penawaran yang masuk, maka evaluasi yang dipergunakan oleh panitia adalah sistem gugur, artinya apabila sampul I yang memuat syarat administrasi tidak dipenuhi, maka perusahaan dimaksud langsung gugur dan disampul II yang berisi surat penawaran harga tidak perlu dibuka atau dipertimbangkan. Setelah proses pembukaan dokumen penawaran,maka ada sebanyak 7 tujuh perusahaan yang memenuhi syarat sehingga pelaksanaan lelang telah memenuhi Keppres No.80 Tahun 2003 dan Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 dinyatakan sah,dan peserta pelelangan yang menawar dengan harga terendah adalah UD RAP.MARULI. Selanjutnya Panitia Pelelangan menyusun 3 tiga perusahaan sebagai calon pemenang, dimana UD RAP.MARULI sebagai perusahaan pada urutan pertama. Atas berita acara calon pemenang ini, panitia membuat acara yang ditanda tangani oleh Ketua Panitia, para calon pemenang dan dua saksi dari peserta yang kalah. Ad.5. Pengumuman Pemenang Setelah dibuat urutan-urutan calon pemenang sebanyak 3 tiga perusahaan yang dilengkapi oleh Berita Acara,maka dokumen ini diserahkan Panitia Pelelangan kepada Manager PT. Perkebunan Nusantara IV unit Kebun Gunung Bayu Persero, untuk dipertimbangkan guna mengambil keputusan pemenang pelelangan yang selanjutnya setelah diperoleh keputusan dari Manager maka keputusan pemenang pelelangan tersebut diumumkan melalui papan pengumuman resmi di Kantor PT. Perkebunan Nusantara IV unit Kebun Gunung Bayu Persero, dan tembusannya dikirimkan kepada perusahaaan pemenang. Ad.6. Penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak Pemborongan Setelah diputuskan bahwa U.D.Rap Maruli sebagai pemenang pelelangan pemborongan pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit di PT. Ayu Andanaly : Aspek Hukum Perjanjian Pemborongan Pemeliharaan Tanaman Kelapa Sawit Antara UD. Rap Maruli Dengan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero Studi: UD. Rap Maruli Dan PT. Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Bayu Persero, 2008. USU Repository © 2009 Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Gunung Bayu Persero, maka tahap selanjutnya adalah penandatanganan Surat Perjanjian oleh kedua belah pihak, dimana pihak pertama adalah Manager PT.Perkebunan Nusantara IV. Unit Kebun Gunung Bayu Persero, sebagai pemberi kerja, dan pihak Kedua adalah Direktur UD. Rap.Maruli sebagai penerima kerja.

C. Hak dan Kewajiban Para Pihak