Pereaksi Besi III Klorida 1 Pereaksi Molish Pereaksi Timbal II Asetat 0,4 M Pereaksi Liebermann-Burchard Pereaksi Asam Klorida 2 N Pereaksi Asam Sulfat 2 N Pereaksi Natrium Hidroksida 2 N Pemeriksaan Organoleptis dan Makroskopik Pemeriksaan Mikroskopik

Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.

3.3.2 Pereaksi Dragendorff

Sebanyak 0,8 g bismuth II nitrat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam 20 ml asam nitrat pekat. Pada wadah lain ditimbang 27,2 g kalium iodida lalu dilarutkan dalam 50 ml air suling, kemudian campurkan kedua larutan dan didiamkan sampai memisah sempurna. Ambil larutan jernih dan encerkan dengan air suling hingga 100 ml.

3.3.3 Pereaksi Mayer

Sebanyak 1,3595 g raksa II klorida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling hingga 60 ml. Pada wadah lain ditimbang sebanyak 5 g kalium iodida lalu dilarutkan dalam 10 ml air suling. Kemudian keduanya dicampur dan ditambahkan air suling hingga 100 ml.

3.3.4 Pereaksi Besi III Klorida 1

Sebanyak 1 g besi III klorida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air hingga 100 ml.

3.3.5 Pereaksi Molish

Sebanyak 3 g -naftol ditimbang, kemudian dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N hingga 100 ml.

3.3.6 Pereaksi Timbal II Asetat 0,4 M

Sebanyak 15,17 g timbal II asetat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling bebas karbondioksida hingga 100 ml.

3.3.7 Pereaksi Liebermann-Burchard

Sebanyak 20 bagian asam asetat anhidrida dan 1 bagian asam sulfat pekat.

3.3.8 Pereaksi Asam Klorida 2 N

Sebanyak 17 ml asam klorida pekat diencerkan dalam air suling hingga 100 ml. Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.

3.3.9 Pereaksi Asam Sulfat 2 N

Asam sulfat pekat sebanyak 18 ml diencerkan dengan air suling secukupnya hingga volume 100 ml.

3.3.10 Pereaksi Natrium Hidroksida 2 N

Sebanyak 8,002 g kristal natrium hidroksida ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml. 3.4 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan organoleptik, makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut asam, penetapan kadar sari larut dalam air, dan penetapan kadar sari larut dalam etanol Ditjen POM, 1989.

3.4.1 Pemeriksaan Organoleptis dan Makroskopik

Pemeriksaan organoleptis dilakukan terhadap simplisia meliputi pemeriksaan warna, bau, dan rasa. Pemeriksaan makroskopik terhadap simplisia meliputi pemeriksaan bentuk, diameter, ketebalan, dan tekstur. Gambar tumbuhan dapat dilihat pada Gambar 2.1, Lampiran 2, halaman 42 dan gambar simplisia dapat dilihat pada Gambar 2.2, Lampiran 3, halaman 43.

3.4.2 Pemeriksaan Mikroskopik

Pemeriksaan mikroskopik terhadap serbuk simplisia dilakukan dengan cara meneteskan larutan kloral hidrat di atas kaca objek, kemudian di atasnya diletakkan serbuk simplisia, lalu ditutup dengan kaca penutup dan dilihat di bawah mikroskop. Hasil pemeriksaan mikroskopik dapat dilihat pada Gambar 2.3, Lampiran 4, halaman 44. Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.

3.4.3 Penetapan Kadar Air