Uji Iritasi Uji Kesukaan Hedonic Test

Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.

3.9 Uji Iritasi dan Uji Kesukaan Hedonic Test

Setelah dilakukan pengujian kestabilan fisik terhadap sediaan, kemudian dilanjutkan dengan uji iritasi dan uji kesukaan Hedonic Test terhadap sediaan yang dibuat.

3.9.1 Uji Iritasi

Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan pewarna bibir yang dibuat dari ekstrak bunga mawar dengan maksud untuk mengetahui sediaan pewarna bibir yang dibuat dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Iritasi dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu iritasi primer yang akan segera timbul sesaat setelah terjadi pelekatan atau penyentuhan pada kulit, dan iritasi sekunder yang reaksinya baru timbul beberapa jam setelah penyentuhan atau pelekatan pada kulit Ditjen POM, 1985. Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka Patch Test pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang panelis. Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan yang dibuat pada lokasi lekatan dengan luas tertentu 2,5 x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama tiga hari berturut-turut untuk sediaan yang paling tinggi konsentrasi ekstrak bunga mawarnya yaitu konsentrasi 40 dari kedua formula, reaksi yang terjadi diamati. Reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit lengan bawah bagian dalam yang diberi perlakuan. Adanya kulit merah diberi tanda +, gatal-gatal ++, bengkak +++, dan yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa diberi tanda -. Hasil uji iritasi sediaan dapat dilihat pada Tabel 7, Lampiran 13, halaman 56.

3.9.2 Uji Kesukaan Hedonic Test

Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009. Uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap pewarna bibir yang dibuat. Uji kesukaan ini dilakukan secara visual terhadap 30 orang panelis. Setiap panelis diminta untuk mengoleskan pewarna bibir yang dibuat dengan berbagai konsentrasi ekstrak bunga mawar dari kedua formula pada kulit punggung tangannya. Kemudian panelis memilih warna pewarna bibir mana yang paling disukainya dengan cara mengisi kuisioner. Panelis menuliskan S bila suka dan TS bila tidak suka. Kemudian dihitung persentase kesukaan terhadap masing- masing sediaan. Hasil uji kesukaan dapat dilihat pada Tabel 8, Lampiran 14, halaman 57, dan contoh perhitungan persentase kasukaan dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 58. Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil identifikasi tumbuhan menunjukkan bahwa tanaman yang digunakan adalah Rosa hybrida L. suku Rosaceae dengan nama Indonesia mawar. Hasil pemeriksaan organoleptik dan makroskopik dari simplisia bunga mawar diketahui bahwa simplisia berwarna merah kecoklatan, bau khas, tidak berasa, tekstur halus, dan ukuran diameternya 1-2 cm. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia terlihat epidermis atas berupa papila berwarna merah spesifik dan terlihat pula berkas pengangkut. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia diperoleh kadar air 4,65. Persyaratan kadar air untuk simplisia dari bunga yaitu tidak lebih dari 5 Ditjen POM, 1985. Kadar sari yang larut dalam air 25,38, kadar sari yang larut dalam etanol 25,26, kadar abu total 3,34, dan kadar abu tidak larut dalam asam 0,12. Persyaratan untuk kadar tersebut tidak terdapat di Materia Medika Indonesia. Hasil skrining fitokimia terhadap serbuk simplisia bunga mawar menunjukkan adanya beberapa golongan senyawa yang memberikan hasil positif yaitu tanin dan flavonoida. Hasil uji kestabilan fisik sediaan pewarna bibir menunjukkan bahwa seluruh sediaan yang dibuat memiliki bentuk atau konsistensi yang baik. Warna yang dihasilkan juga cukup baik, dimana sediaan dengan konsentrasi ekstrak bunga mawar 20 memberikan warna merah muda, konsentrasi ekstrak bunga mawar 30 memberikan warna merah maron, sedangkan konsentrasi ekstrak bunga mawar 40