Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bunga Mawar
Dalam sistematika tumbuhan taksonomi, mawar diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdo m : Plantae Divisi
: Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Spesies : Rosa hybrida Bappenas, 2000
Nama umum : mawar
Nama daerah : mawar
Deskripsi: Habitus
: Semak, tinggi ± 2 m. Batang
: Tegak, bulat, berkayu, berduri, hijau keabu-abuan. Daun
: Majemuk, lonjong, berseling, panjang 5-10 cm, lebar 1,5-2,5 cm, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal
meruncing, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang ± 0,5 cm, hijau keabu-abuan.
Bunga : Majemuk, bulat, diujung cabang atau batang, tangkai silindris, panjang ± 2,5 cm, abu-abu, kelopak bentuk
Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.
lonceng, benang sari bertangkai, panjang ± 0,7 cm, kepala sari, kuning, putik bulat, panjang ± 0,5 cm,
mahkota halus, berbau harum, merah. Buah
: Lonjong, hijau kemerahan. Biji
: Bulat, coklat. Akar
: Tunggang, putih kotor. Kandungan kimia:
bunga mengandung flavonoid dan polifenol Ditjen POM, 1999.
Bunga mawar merupakan tanaman bunga hias dengan batang berduri, banyak ditanam di taman dan paling banyak dijual di toko bunga sebagai bunga potong
ataupun bunga tabur. Bunga ini berharga karena keindahan dan aromanya, serta bermanfaat dan memiliki banyak khasiat. Minyak maupun ekstraknya sudah sejak
dulu digunakan dalam produk sabun mandi, parfum, lotion kulit, dan obat-obatan. Mawar bisa ditemukan hampir di semua negara di seluruh dunia, sehingga ia dijuluki
sebagai “Ratu Segala Bunga Queen of Flower” Suryowinoto, 1997.
2.2 Antosianin
Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan. Pigmen yang berwarna kuat dan larut dalam air ini adalah penyebab
hampir semua warna merah jambu, merah marak, merah, merah senduduk, ungu, dan biru dalam daun bunga, daun, dan buah pada tumbuhan tinggi. Secara kimia semua
antosianin merupakan turunan suatu struktur aromatik tunggal, yaitu sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin ini dengan penambahan atau pengurangan
gugus hidroksil atau dengan metilasi atau glikosilasi Harborne, 1987. Pigmen antosianin yang merupakan kelompok flavonoid merupakan pigmen
yang paling luas dan penting karena banyak tersebar pada berbagai organ tanaman,
Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.
terutama pada bagian bunga ditemukan hampir 30 terkandung dalam berat keringnya. Pelarut yang sering digunakan untuk mengekstraksi antosianin adalah
alkohol: etanol dan metanol, isopropanol, aseton, atau dengan air akuades, asam asetat, asam format, atau asam askorbat.
Tabel 1. Beberapa contoh hasil identifikasi pigmen antosianin dari bahan alami No.
Bahan Jenis Antosianin
Keterangan 1.
Buah Anggur Sianindin, Malvidin
Bisa untuk makanan 2.
Buah Strawberry Sianidin, Pelargonidin
Bisa untuk makanan 3.
Bunga mawar Sianidin, Pelargonidin
Bisa untuk makanan 4.
Bunga Kana Pelargonidin
Masih diteliti, bisa untuk kosmetik
5. Bunga Rosella
Pelargonidin Bisa untuk makanan
6. Kulit Manggis
Antosianin Masih diteliti
7. Kulit Rambutan
Sianidin Masih diteliti
8. Bunga Pacar Air
Pelargonidin, Malvidin Masih diteliti, bisa untuk
kosmetik 9.
Daun Bayam Merah Pelargonidin, Sianidin
Bisa untuk makanan 10.
Kayu Secang Antosianin
Bisa untuk makanan
Hidayat, N. dan Saati, E.A., 2006 2.3 Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Dengan
diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat. Simplisia yang lunak seperti rimpang dan daun
mudah diserap oleh pelarut, karena itu pada proses ekstraksi tidak perlu diserbuk
Devi Farima : Karakterisasi Dan Ekstraksi Simplisia Tumbuhan Bunga Mawar Rosa hybrida L. Serta Formulasinya Dalam Sediaan Pewarna Bibir, 2009.
sampai halus. Simplisia yang keras seperti biji, kulit kayu dan kulit akar susah diserap oleh pelarut, karena itu perlu diserbuk sampai halus.
Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan.
Cairan pelarut dalam proses pembuatan ekstrak adalah pelarut yang baik optimal untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif, dengan
demikian senyawa tersebut dapat terpisahkan dari bahan dan dari senyawa kandungan lainnya, serta ekstrak hanya mengandung sebagian besar senyawa kandungan yang
diinginkan Depkes, 2000. Ekstraksi antosianin dari tumbuhan adalah dengan menggunakan pelarut yang
mengandung asam asetat atau asam hidroklorida dan larutannya harus disimpan ditempat gelap serta sebaiknya didinginkan. Cara yang dianjurkan untuk
mengekstraksi antosianin dari tumbuhan adalah: jaringan tumbuhan yang jumlahnya banyak dapat dimaserasi dalam pelarut yang mengandung asam, lalu maserat disaring.
Ekstrak kemudian dipekatkan pada tekanan rendah dan suhu 35
o
-40
o
C sampai volumenya kira-kira seperlima ekstrak asal Harborne, 1987.
2.4 Kosmetik