Prinsip–prinsip Lembaga Amil Zakat Infaq Sadaqah LAZIS

1 Setiap muslim atau badan milik muslim yang mampu wajib menunaikan zakat. 10 2 Pengertian mampu adalah sesuai ketentuan agama 3 Tidak ada pasal yang mengatur masalah sanksi d. Tujuan pengelolaan zakat 1 Meningkatnya pelayanan bagi masyarakat 2 Meningkatnya fungsi dan peranan pranata keagamaan 3 Meningkatnya hasil guna dan daya guna zakat 11 e. Jenis organisasi pengelolaan zakat Ada dua jenis organisasi pengelolaan zakat : 1 Badan Amil Zakat BAZ 2 Lembaga Amil Zakat LAZ

3. Prinsip–prinsip

a. Prinsip-prinsip operasional organisasi pengelola zakat. 12 10 UU Nomor 38 tahun 1999, pasal 2. 11 UU Nomor 38 tahun 1999, pasal 5. 1 Aspek Kelembagaan : a Visi dan misi b Kedudukan c Sifat d Legalitas e Struktur f Aliansi Strategi 2 Aspek Sumber Daya Manusia : a Perubahan Paradigma. BAZ LAZ harus profesional dalam arti amil zakat sebagai profesi, amil zakat bukan pekerjaan sampingan, amil zakat mendapatkan gaji. b Kualifikasi Sumber Daya Manusia yaitu muslim, amanah dan paham tentang kebijakan pengelolaan zakat 3 Sistem Pengelolaan : a Prosedur dan aturan yang jelas 12 Nusrizar, “ Seminar Pengelolaan Zakat.” Dalam Undang-Undang No.38 th 1999 yang diselenggarakan Mesjid Raya Habiburrahman PT.DI Bandung bekerjasama dengan Institut Manajemen Zakat IMZ, 01 Desember 2001. b Manajemen terbuka c Punya rencana kerja d Punya komite penyaluran e Punya sistem akuntansi dan manajemen keuangan f Publikasi g Perbaikan terus menerus 4 Serentetan Masalah : a Lemahnya sosialisasi undang-undang 38 tahun 1999 b Belum ada PPSKB c Standarisasi mutu sumber daya manusia amil zakat d Standarisasi lembaga OPZ b. Prinsip-prinsip pelaksanaan pengelolaan zakat. 13 1 Prinsip syariah dan moral keagamaan. Artinya, pengelolaan zakat, infaq, shadaqah berlandaskan pada syariah dan moral agama Islam. 13 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha Jakarta : Centre for Entrepreneurship Development, 2005, h.83. 2 Prinsip kesadaran umum. Artinya, pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah hendaknya mempunyai dampak positif dalam menumbuh- kembangkan kesadaran bagi muzzaki untuk melaksanakan kewajibannya. 3 Prinsip manfaat. Artinya, pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemaslahatan umat. 4 Prinsip koordinasi. Artinya, dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah hendaknya terjalin koordinasi secara harmonis antar berbagai intansilembaga terkait, agar tercipta efisiensi dan efektifitas yang optimal. 5 Prinsip keterpaduan. Artinya, dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah secara menyeluruh diperlukan adanya keterpaduan antar berbagai instansilembaga terkait, dan keterpaduan antar ulam dan umara. 6 Prinsip produktif rasional. Artinya, dalam pendayagunaan dana zakat, infaq dan shadaqah hendaknya diarahkan secara produktif dan rasional.

C. Kelompok Swadaya Masyarakat KSM