pijakan awal melakukan penelitian, bahkan dalam format induktif tidak tidak mengenal teorisasi sama sekali, artinya teori dan teorisasi bukan hal yang
yang penting untuk dilakukan. Sebaliknya, data adalah segala-galanya untuk memulai sebuah penelitian.
11
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis seperti yang disarankan data.
12
Maka dari itu, penulis akan melakukan klasifikasi data, yaitu usaha menggolongkan data berdasarkan kategori tertentu dari seluruh data yang
penulis peroleh dari wawancara dan kepustakaan yang diseleksi dan disusun. Setelah data-data yang ada diklasifikasikan lalu diadakan analisis data.
Data-data yang terkumpul diperiksa kembali mengenai kelengkapan jawaban yang diterima, kejelasannya, konsistensi jawaban atau informasi yang biasa
disebut editing.
F. Subjek-Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah narasumber yang diberikan kewenangan untuk menjawab pertaanyaan yang diajukan oleh pewawancara penulis.
11
Bungin Burhan, “Penelitian Kualitatif”, Jakarta: Kencana, 2010 cet. ke 4. h. 27
12
Basrowi Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008, h.
91
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL, yang beralamat di di Jl. Makam
No. 96, Kampung Pitara Rt 0113, Pancoran Mas, Kota Depok, 16436. Dan difokuskan pada peran Bank Sampah dalam peningkatan perekonomian
nasabah.
1
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Gambaran Umum Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL
1. Sejarah dan Profil Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL
Bank SampahWarga Peduli LingkunganWPL beralamat di Jl. Makam No. 96, Kampung Pitara Rt 0113, Pancoran Mas, Kota Depok.
Dan Bank Sampah Warga Peduli LingkunganWPL ini telah beraktivitas secara mandiri pada tahun 2009.
Bank Sampah Warga Peduli LingkunganWPL ini salah satu bukti dari kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan pemberdayaan
masyarakat itu sendiri. Diprakarsai oleh seorang warga yang merupakan anggota PKK, yaitu Sri Wulan bersama suaminya, Baron Noorwendo,
yang merupakan salah satu tokoh masyarakat PancoranMas Depok. Pada awalnya, ini hanya sebuah gerakan dari Ibu-Ibu PKK untuk
mengisi waktu luang yang banyak terbuang sia-sia tanpa ada arti bagi kehidupan sehari-hari mereka. Maka di tahun 2009, diadakan sebuah
kegiatan untuk memperkenalkan lubang resapan biopori, yaitu sebuah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan
cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Setelah memperkenalkan lubang resapan biopori kepada masyarakat, selanjutnya masyarakat diajak
kepada sebuah gerakan memilah sampah organik, yaitu memilah sampah
46