Nasabah Membentuk Sistem Pengolahan Sampah

potensi masyarakat dengan membangun pola pikir dan prilaku masyarakat dalam mengelola sampah dan manjadikan sampah sebagai barang yang mempunyai nilai ekonomis. Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL juga mengembangkan potensi ekonomis sampah ini melalui pusat industri kreatif yang berkontribusi nyata dalam mengurangi sampah secara praktis, murah, kreatif dan produktif. Dan Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL telah memberdayakan nasabahnya melalui program-program yang diadakan. Semua program tersebut membuat sebuah pola pemikiran di dalam diri masyarakat bahwa sampah dapat bernilai uang bagi mereka dengan memanfaatkan potensi yang ada di sampah tersebut. Dan Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL juga membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi diri para nasabahnya untuk berkarya secara praktis, murah, dan kreatif. Ini terbukti dengan banyaknya hasil kerajinan tangan yang telah dihasilkan oleh Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL untuk dijual dan hasilnya dapat dirasakan oleh nasabah tersebut. Dengan adanya Bank Sampah, masyarakat menjadi sadar bahwa sampah yang selama ini disepelekan keberadaannya, sebenarnya dapat membawa sebuah kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat. Nilai rupiah yang didapat dari sampah tersebut disimpan atau ditabung oleh nasabah t, dan biasanya hasil tabungan sampah tersebut akan diambil oleh nasabahnya pada waktu-waktu tertentu, seperti Hari Raya atau Tahun Pelajaran Baru. 2 Bagi nasabah yang ingin meningkatkan perekonomiannya dengan cara berniaga dan belum mempunyai modal atau kekurangan modal, nasabah dapat melakukan pinjaman kepada Bank Sampah. Dan cara pengembalian pinjaman tersebut, Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL tidak mengharuskan nasabah mengembalikan pinjaman dengan uang, tetapi boleh juga dalam bentuk sampah yang bernilai ekonomis. Dengan demikian, atas dasar indikator-indikator keberhasilan program pemberdayaan ekonomi masyarakat maka bahwasannya program-program yang dijalankan oleh Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL dapat dikatakan berhasil dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Indikator keberhasilan Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL dapat dilihat dari: a. Transparan Transparent Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL melibatkan seluruh nasabah dalam pelaporan keuangan yang sedang berjalan. Masyarakat diajak terlibat dalam pengumpulan sampah dan hasil dari sampah tersebut 2 Hasil wawancara pribadi dengan Direktur Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL, Ibu Sri Wulan Wibiyanti, Tanggal 3 November 2014. dicatat di buku tabungan milik nasabah dan juga di buku besar milik Bank Sampah. Bank Sampah mendapatkan penghasilan dari selisih penjualan karya kerajinan tangan dari sampah dan juga dari selisih penjualan sampah ke pengepul atau pun pabrik-pabrik plastic. b. Bertanggungjawab accountable Dalam pengelolaan Bank Sampah, baik dalam pengelolaan keuangan atau pun yang lainnya, dilakukan oleh orang-orang yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab, yaitu oleh Tokoh Mayarakat dan Ibu- Ibu PKK. c. Menguntungkan profitable Semua pihak yang terlibat dalam Bank Sampah ini mendapatkan keuntungan, baik secara materi atau pun imateri. Masyarakat mendapatkan nilai rupiah dari sampah yang dipilah. Kemudian Bank Sampah mendapatkan keuntungan dari hasil pengolahan sampah yang dijual. Selain keuntungan materi, tentunya lingkungan masyarakat pun menjadi lebih bersih dan asri dengan adanya Bank Sampah ini. d. Keberlanjutan suistanable Apabila pengelola Bank Sampah mampu meningkatkan sumber daya manusia SDM dan mampu melakukan inovasi-inovasi terbaru, maka peluang bagi bank sampah untuk terus berkelanjutan akan tetap ada dan akan terus terbuka, mengingat sangat besarnya nilai-nilai yang ada di dalamnya. e. Dapat Diperluas replicable Karena pola bank sampah ini sangat menarik, yaitu bisa membantu perekonomian masyarakat sekaligus bisa mengurangi volume sampah yang ada. Beberapa pemda telah mencontoh pola bank sampah ini untuk diterapkan di wilayahnya masing-masing, walaupun tidak semua program yang ada di Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL dicontoh di wilayah mereka, tetapi program inti dari pola bank sampah tetap mereka terapkan demi mencapai tujuan inti dari bank sampah tersebut.

C. Pola Kerjasama Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL dan

masyarakat Hadirnya Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL merupakan salah satu bukti akan kepedulian masyarakat akan lingkungannya. Berawal dari inisiatif sepasang suami dan istri, Baron Noorwendo dan Sri Wulan Wibiyanti, yang mempunyai niat tulus untuk memberdayakan masyarakat yang berada di sekitarnya. Bank sampah adalah tempat menabung sampah. Maksudnya adalah tempat menabung bagi para nasabahnya dengan cara menyetorkan sampah di bank tersebut. Tentunya hanya sampah yang sudah dipilah yang boleh ditabung di bank sampah ini. Setelah nasabah menyetorkan sampah pilahannya tersebut di bank sampah, nasabah mendapatkan “upah” yang ditulis di buku tabungannya, dan bisa ditarik dalam bentuk rupiah. Program dan kegiatan yang ada di Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL sangat melibatkan masyarakat di dalamnya. Karena memang tujuan awal dari didirakannya bank sampah ini adalah ingin memberdayakan masyarakat, khususnya bagi para ibu-ibu rumah tangga. Maka dari itu kegiatan yang dilakukan oleh Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL melibatkan masyarakat mulai dari pemilahan sampah, pengumpulan sampah, perhitungan nilai rupiah sampah, pengolahan sampah menjadi sebuah kerajinan tangan dan menjual hasil kerajinan tangan tersebut. Lalu hasil dari penjualan kerajinan tersebut dikembalikan ke nasabahnya. Untuk memenuhi permintaan terhadap hasil kerajinan tangan, dibutuhkan bahan baku sampah yang banyak. Maka dari itu, Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL bekerja sama dengan masyarakat dalam mengumpulkan sampah. Masyarakat sebagai produsen sampah, sudah terlebih dahulu menyortir atau memilah sampah di rumahnya masing-masing. Setelah sampah dipilah oleh masyarakat, barulah sampah pilahan tersebut disetorkan ke bank sampah. Dalam proses pengumpulan ini, sampah ditimbang dihadapan nasabah, kemudian petugas menuliskan sejumlah nilai rupiah sampah menurut klasifikasinya di buku tabungan nasabah. Berikut nilai sampah berdasarkan klasifikasinya: Tabel 4.4 Daftar Kurs Tabungan Sampah KERTAS 1 Koran Rp. 900 Kg 2 Kardus Rp. 800 Kg 3 Kertas Putih Putihan HVS Rp. 1000 Kg 4 Burem CD LKS Rp. 800 Kg 5 Dupleks Kardus Tipis Rp. 200 Kg 6 Kantong Semen Rp. 800 Kg 7 Kemasan Rokok Rp. 200 Kg 8 Majalah Buku Rp. 800 Kg LOGAM 1 Kaleng Rp. 1500 Kg 2 Besi Rp. 2500 Kg 3 Tembaga Rp. 45000 Kg 4 Kuningan Rp. 2500 Kg 5 Alumunium Rp. 9000 Kg 6 Kabin Besi Tipis Rp. 2000 Kg 7 Besi Travo Rp. 3000 Kg BELING 1 Beling Pecah-Pecah Rp. 100 Kg 2 Beling Satuan Bening Rp. 100 Buah Warna Rp. 200 Buah 4 Beling 1-12 liter Rp. 200 Buah PLASTIK 1 Gelas Bening Bekas airmineral, bening tanpa merek Bersih 4500 Kg Kotor 2500 Kg 2 Gelas Warna Bekas the, kopi, jus bening bermerek, dll Bersih 2000 Kg Kotor 900 Kg 3 Botol Bening Bodong Bersih 2000 Kg Bekas air minum, coca cola, dll Kotor 900 Kg 4 Botol Warna Bersih 1500 Kg Kotor 800 Kg 5 Kristal Bekas toples bening 1500 Kg 6 Emberan Bekas ember, mainan, dll 1200 Kg 7 Shampoo Bekas shampoo, bedak, kosmetik, dll 1500 Kg 8 Sandal Sepatu Plastik 500 Kg 9 Kaset CD 2500 Kg 10 Selang 1200 Kg 11 Karpet plastic 500 Kg 12 Kemassan Recycle Tipis 1000 Kg Tebal 500 Kg LAIN-LAIN 1 Kabel Lidi 10000 Kg Serabut 5000 Kg Nilai kurs tabungan ini dapat berubah setiap saat. Sampah yang sudah terkumpul di Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan WPL, kemudian diolah menjadi beberapa kerajinan tangan atau pun pupuk kompos. Dan sampah-sampah yang tidak bisa dijadikan kerajinan