Definisi Insektisida Penggolongan Insektisida berdasarkan Susunan Kimia

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dapat membunuh hama yang menghisap gas yang berasal dari pestisida. c. Berdasarkan sasaran yang akan dikendalikan, yaitu : 1 Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang bisa mematikan semua jenis serangga. Golongan insektisida antara lain : organofosfat, organoklorin, piretroid dan karbamat. 2 Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan digunakan untuk memberantas dan mencegah fungi. 3 Bakterisida, disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif beracun yang bisa membunuh bakteri. 4 Nematisida, digunakan untuk mengendalikan nematodacacing 5 Akarisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk membunuh laba-laba. 6 Rodentisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis hewan pengerat misalnya tikus. 7 Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska yaitu siput, bekicot, serta trispan yang banyak terdapat di tambak. 8 Herbisida adalah bahan senyawa beracun yang dapat dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.

2.3 Insektisida

2.3.1 Definisi Insektisida

Menurut Djojosumarto, 2008. kata insektisida secara harfiah berarti pembunuh serangga yang berasal dari kata insekta yang berarti serangga dan cida yang berarti pembunuh. Insektisida adalah alat yang ampuh yang tersedia untuk penggolongan hama, apabila hama sudah mendekati atau melewati kerusakan ekonomi maka insektisida adalah salah satu pengendali yang dapat diandalkan untuk menghadapi keadaan darurat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.3.2 Penggolongan Insektisida berdasarkan Susunan Kimia

Banyak penggolonganjenis pestisida yang beredar di pasaran, baik yang ditujukan pada hewan, tumbuhan maupun jasad renik. Untuk mengendalikan jenis serangga maupun hewan yang berpotensi sebagai organisme pengganggu tanaman adalah insektisida. Penggolongan insektisida berdasarkan susunan kimia dibedakan menjadi : a. Insektisida inorganik adalah senyawa insektisida yang tidak mengandung unsur karbon, contoh : arsenikum, merkurium, boron, tembaga, sulfur, asam borat, kalsium sianida, arsen, timbal dan lain- lain. b. Insektisida organik alamiah adalah senyawa insektisida yang mengandung unsur karbon, insektisida organik alamiah merupakan insektisida yang terbuat dari tanaman botani dan bahan alami lainnya. c. Insektisida organik sintetik: 1 Organoklorin, insektisida ini sedikit digunakan di Negara berkembang karena insektisida organoklor adalah senyawa yang tidak reaktif, memiliki sifat yang sangat tahan, baik dalam tubuh maupun dalam lingkungan. Memiliki kelarutan sangat tinggi dalam lemak dan memiliki kemampuan tergradasi yang lambat. 2 Organofosfat ditemukan pada tahun 1945. Struktur kimia dan cara kerjanya berhubungan dengan gas syaraf. Organofosfat dapat menurunkan populasi serangga dengan cepat, persistensinya di lingkungan sedang sehingga organofosfat secara bertahap menggantikan organoklorin. Sampai saat ini, organofosfat masih merupakan insektisida yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Golongan organofosfat bekerja dengan cara menghambat aktivitas enzim kolinesterase, sehingga asetilkolin tidak terhidrolisa. Oleh karena itu, keracunan pestisida golongan organofosfat disebabkan oleh asetilkolin yang berlebihan, mengakibatkan perangsangan secara terus-menerus pada saraf. Keracunan ini dapat terjadi melalui mulut, inhalasi dan kulit. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3 Karbamat dikenalkan pada tahun 1951 oleh Geology Chemical Company di Switzerland dan dipasarkan pada tahun 1965. Cara kerjanya sama seperti golongan organofosfat, yaitu menghambat aktivitas enzim kolinesterase. 4 Piretroid digunakan sejak tahun 1970-an. Keunggulannya karena memiliki pengaruh knock down atau menjatuhkan serangga dengan cepat, dan tingkat toksisitasnya rendah bagi manusia. Tetapi perkembangan hama yang baru dapat tahan terhadap insektisida piretroid. 5 Fumigan, contoh : metilbromida, etilen dibromida, karbon disulfide, fosfin dan naftalin. 6 Minyak-minyak mineral adalah minyak parafin yang dihaluskan dan dibuat emulsi yang diaplikasikan secara ringan pada tanaman untuk mengendalikan tungau dan kutu tanaman. Contoh : dinitrokresol. 7 Zat –zat pengatur tumbuh serangga. 8 Senyawa-senyawa mikroba contoh : bacillus thuringiensis. Senyawa tersebut banyak dipergunakan untuk mengendalikan hama Lepidoptera, bacilus piliae dan bacillus lentimorphus untuk mengendalikan kumbang jepang.

2.4 Organofosfat