UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b TCD Thermal Conductivity Detector
c MS Mass spectrophotometer
d ECD Electron Capture Detector
e FPD Flame Photomeric Detector
2.8.6 Rekorder
Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detector menjadi bentuk kromatogram. Dari kromatogram yang diperoleh dapat dilakukan
analisis kualitatif dan kuantitatif.
2.9 Validasi Metode Analisis
Validasi metode analisis adalah proses dimana suatu metode ditetapkan melalui serangkaian uji laboratorium untuk menjelaskan bahwa
karakter penampilan metode tersebut memenuhi persyaratan untuk penerapan metode yang dimaksud. Gandjar dan Rohman., 2007.
Validasi metode menurut United states Pharmacopoeia USP, 2004 dilakukan untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik,
reprodusibel, dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis. Suatu metode analisis harus divalidasi untuk melakukan verifikasi bahwa
parameter-parameter kinerjanya cukup mampu untuk mengatasi problem analisis.
2.9.1 Liniearitas
Linieritas merupakan kemampuan suatu metode untuk memperoleh hasil uji secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada
kisaran yang diberikan gandjar dkk., 2007. Linieritas yang dapat diterima harus memenuhi persyaratan regresi linier yaitu pada nilai ≥ 0.98.
2.9.2 Batas Deteksi Limit Of Detection, LOD
Batas deteksi didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi dan masih memberikan respon
yang cukup bermakna, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi. LOD merupakan batas uji yang secara spesifik menyatakan apakah analit diatas
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
atau di bawah nilai tertentu. Nilai LOD dapat dihitung berdasarkan Rumus 1. Gandjar dkk., 2007.
Rumus 1 : Cara menghitung nilai batas deteksi LOD = 3 ×
sb b
Dimana: Sb
: Simpangan baku b
: SlopeKemiringan Garis linier dari kurva kalibrasi
2.9.3 Batas Kuantifikasi Limit Of Quantification, LOQ
Batas kuantifikasi didefiniskan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat
diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan. LOQ diekspresikan sebagai konsentrasi yang dapat memberikan respon
memenuhi kriteria cermat dan seksama. LOQ dapat dihitung berdasarkan Rumus 2. Gandjar dan Rohman 2007
Rumus 2 : Cara menghitung nilai batas kuantifikasi LOQ = 10 ×
sb b
Dimana: Sb
: Simpangan baku b
: SlopeKemiringan Garis linier dari kurva kalibrasi
2.9.4 Akurasi ketetapan
Akurasi merupakan ketelitian metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur dengan nilai yang diterima baik nilai konvensi, nilai
sebenarnya atau nilai rujukan. Akurasi diukur sebagai banyaknya pestisida yang diperoleh kembali pada suatu pengukuran dengan melakukan spiking
pada suatu sampel. Kriteria cermat diberikan jika hasil analisis memberikan rasio antara 80-120. Nilai akurasi dapat diperoleh
berdasarkan perhitungan pada Rumus 3. Gandjar, dkk.,2007 Rumus 3 : Cara menghitung nilai perolehan kembali
Perolehan Kembali = Kadar Hasil Analisis
Kadar Sesungguhnya ×100
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9.5 Presisi