Residu Pestisida dalam Tanaman Metode QuEChERS

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b. Nama Umum : Deltametrin c. Nama Kimia : S-Cyano3-phenoxyphenylmethyl 1R,3R-3-2,2- dibromovinyl-2,2-dimethylcyclopropanecarboxylate d. Nama Dagang : Decis e. Pemerian : cairan kuning dengan bau aromatik f. Rumus Molekul : C 22 H 19 Br 2 NO 3 g. Berat Molekul relative : 505,2 gmol h. Titik Didih : 98-101°C i. Massa Jenis: 1,5 gcm3 j. Kelarutan : larut dalam aseton, etanol dan dioxan. k. BMR : 0,3 mgkg Deltametrin dilaporkan dapat menimbulkan kejang, ataksia, dermatitis, diare, tremor, dan muntah. Reaksi alergi terhadap senyawa ini melalui eksposur kulit juga umum di antara pekerja pertanian. Keracunan oral terjadi pada manusia pada dosis 2-250 mgkg, sedangkan konsumsi 100-250 mgkg dapat menginduksi koma selain itu menimbulkan efek genotoksik pada studi villarini et al. menggunakan leukosit darah perifer manusia, menurunkan sebagian besar organ genital dan motilitas sperma pada tikus dengan dosis 1 dan 2 mgkg BB Abd el - Aziz et al., 1994, menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, hipoplasia paru-paru, dan dilatasi pelvis ginjal pada janin pada tikus betina yang diberikan deltametrin dengan dosis 1, 2,5 atau 5 mg kg BB Abdel-Khalik et al., 1993.

2.6 Residu Pestisida dalam Tanaman

Residu adalah bahan kimia pestisida yang terdapat di atas atau di dalam benda dengan implikasi waktu atau penuaan aging, perubahan kimia alteration atau kedua-duanya Tarumingkeng, 1992. Menurut Mc Ewen dan Stephenson 1979, residu pestisida dalam bahan makanan khususnya sayuran, selain dari pestisida yang langsung diaplikasikan pada tanaman dapat juga karena terkontaminasi atau karena ditanam pada tanah yang mengandung residu pestisida yang persisten. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menurut Sutamihardja et al., 1982 tidak hanya gulma yang dipengaruhi oleh pestisida, tetapi juga beberapa jenis tumbuhan seperti tanaman sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman makanan lainnnya. Hal ini disebabkan pada waktu aplikasi pestisida terhadap hama dan penyakit tanaman, terjadi deposit pestisida dan akhirnya menjadi residu pada tanaman terseut. Residu pestisida adalah sisa pestisida, termasuk hasil perubahannya yang terdapat pada atau dalam jaringan manusia, hewan, tumbuhan, air, udara atau tanah Deptan, 2007. Beberapa yang mengindikasikan batas residu, digunakan untuk memprediksi pemasukan residu pestisida. Batas maksimum residu BMR adalah salah satu indeks konsentrasi maksimum dari residu pestisida ditetapkan dalam mgkg yang direkomendasikan sebagai batasan yang diijinkan secara legal pada komoditas makanan dan daging hewan.

2.7 Metode QuEChERS

QuEChERS berasal dari kata Quick Cepat; Easy Mudah; Cheap Murah; Effective EFektif; Rugged stabil; Safe aman. Metode ini merupakan metode yang diperkenalkan untuk menganalisis berbagai macam residu pestisida dalam makanan dengan menghancurkan sampel buah-buahan, sayuran, daging, dan jenis makanan lainnya dalam blender. Metode QuEChERS memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode tradisional, diantaranya sebagai berikut: a Recovery tinggi 85, dicapai untuk polaritas yang luas dan volatilitas berbagai pestisida, termasuk analit yang sulit b Sangat akurat benar dan tepat hasil yang dicapai c Throughput kualitas pengerjaan sampel tinggi, sekitar 10 sampel dimungkinkan selesai sekitar 30-40 menit d Penggunanan hanya sedikit pelarut e Dapat melakukannya tanpa banyak pelatihan atau keterampilan teknis f Metodenya sangat baik karena pembersihan ekstrak dilakukan utnuk menghilangkan asam organik g Biaya reagen dalam metode sangat murah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta h Hanya sedikit perangkat yang diperlukan untuk persiapan sampel

2.8 Kromatografi Gas