Hasil Analisis Isolat DNA dengan Elektroforesis Agarosa Hasil Analisis Isolat DNA dengan Spektrofotometri UV

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan perbandingan metode SYBR Green dan metode Hydrolysis Probe dalam analisis DNA gelatin sapi dan DNA gelatin babi dengan menggunakan Real Time PCR. Perbandingan metode SYBR Green dan metode Hydrolysis Probe dilihat melalui hasil kurva amplifikasi apakah metode tersebut dapat mengamplifikasi DNA gelatin sapi dan DNA gelatin babi secara spesifik.

4.1. Hasil Analisis Isolat DNA

Isolat DNA didapatkan dari proses ekstraksi dan isolasi DNA dengan menggunakan kit komersial High Pure PCR Template Preparation. Prinsip kit ini yaitu DNA diabsorpsi oleh Silikon Dioksida SiO 2 sehingga DNA mudah dipisahkan dari protein dan sel debris hasil pelisisisan sel dengan cara sentrifugasi Roche b , 2012. Reagen yang ditambahkan pada proses ekstraksi dan isolasi DNA meliputi: Tissue lysis buffer sebagai pelisis membran sel, proteinase K sebagai enzim pemecah makromolekul protein menjadi molekul lebih kecil, Binding buffer sebagai chaotropic agent agar DNA dapat terabsorbsi kuat dengan silikon dioksida yang terdapat pada filter, Inhibitor Removal Buffer sebagai buffer yang dapat menghilangkan zat pengotor yang mengganggu proses PCR, Washing buffer sebagai pencuci garam chaotropic dan pengotor lainya, dan Elution Buffer sebagai pengelusi DNA dari silikon dioksida Roche b , 2012. Isolat DNA yang didapatkan dianalisis dengan Elektroforesis Agarosa dan Spektrofotometer UV.

4.1.1. Hasil Analisis Isolat DNA dengan Elektroforesis Agarosa

Isolat DNA divisualisasi keberadaannya dengan elektroforesis gel agarosa 1 seperti gambar sebagai berikut: 36 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.1 Hasil elektroforesis isolat DNA Keterangan: 1 Daging Babi; 2 Daging Sapi; 3 Gelatin Babi; 4 Gelatin Sapi Melalui elektroforesis agarosa, DNA dapat tervisualisasi karena larutan Etidium Bromida yang ditambahkan ter-interkalasi dengan untai ganda DNA, sehingga pita fragmen DNA dapat terlihat di bawah lampu UV Gaffar, 2007. Pada Gambar 4.1 menunjukkan pita yang jelas pada isolat DNA sapi dibandingkan pada isolat DNA babi. Kedua pita tersebut merupakan pita yang smear. Hasil pita yang smear pada gel elektroforesis dapat disebabkan tidak utuhnya DNA yang terisolasi dimana fragmen- fragmen DNA dengan ukuran yang berbeda tertahan pada gel sesuai dengan ukuran pasang basa DNA Lewis, 2001. Terjadinya fragmentasi DNA daging dikarenakan DNA yang terisolasi mengalami degradasi saat proses pencincangan atau selama proses isolasi berlangsung. Hasil elektroforesis pada isolat DNA gelatin babi dan DNA gelatin sapi menunjukkan tidak adanya pita. Tidak adanya pita pada gel agarosa, bukanlah berarti DNA gelatin tidak berhasil diisolasi. Hal ini dapat dikarenakan jumlah DNA hasil isolasi pada gelatin terlalu kecil dan banyak yang terdegradasi akibat pengolahann sehingga tidak tervisualisasi pada gel agarosa. Batas minimal konsentrasi DNA yang dapat terdeteksi pada elektroforesis agarosa dengan pewarna etidium bromida adalah 25 ng Lewis, 2001. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.1.2 Hasil Analisis Isolat DNA dengan Spektrofotometri UV

Konsentrasi dan kemurnian isolat DNA dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri UV. Hasil analisis terlihat pada tabel 6. Tabel 5. Konsentrasi dan kemurnian DNA hasil ekstraksi dan isolasi No. Sampel Konsentrasi Kemurnian A280A260 1. Daging Sapi 85,99 ngμl 1,804 2. Daging Babi 80,08 ngμl 1,824 3. Gelatin Sapi 19, 38 ngμl 1,566 4. Gelatin Babi 13, 63 ngμl 1,573 Analisis konsentrasi dan kemurnian isolat DNA menggunakan spektrofotometri UV dilakukan pada panjang gelombang 260 nm dan 280 nm. Konsentrasi DNA yang didapatkan pada daging berkisar antara 80 ngμl – 85 ngμl dengan kemurnian kisaran 1,8. Sedangkan konsentrasi DNA yang didapatkan pada gelatin berkisar antara 13 ngμl – 19 ngμl dengan kemurnian kisaran 1,5. DNA dapat dikatakan murni dari protein apabila nilai rasio A260A280 yaitu berkisar antara 1,8 sampai 2,0 Sambrook et al., 2001. Konsentrasi isolat DNA daging yang didapatkan jauh lebih besar dibandingkan DNA gelatin. Hal ini dikarenakan pada daging memiliki jumlah sel yang banyak, sedangkan gelatin merupakan produk hasil olahan dari kolagen sehingga isolat DNA gelatin yang didapatkan sedikit. Nilai kemurnian hasil isolasi pada gelatin dengan nilai dibawah 1,8 menunjukkan bahwa masih bayak pengotor protein pada hasil isolat DNA gelatin Sambrook et al., 2001. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Glasel 1995, nilai kemurnian 1,5 memiliki perbandingan persentase teoritis protein dan asam nukleat yaitu sekitar 80 dan 20. Hal ini menunjukkan bahwa kit komersial ekstraksi dan isolasi DNA yang digunakan belum mampu memisahkan DNA gelatin dari pengotor protein dengan baik.

4.2 Hasil Uji Spesifisitas Primer dan Probe dengan Database NCBI

Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Kit Komersial dan SDS untuk Isolasi DNA Babi dan DNA Sapi dari Simulasi Cangkang Kapsul Keras untuk Deteksi Kehalalan Menggunakan Real-Time PCR (Polymerase Chain reaction)

2 12 82

Analisis Cemaran Daging Babi Pada Kornet Sapi di Wilayah Ciputat dengan Menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR)

3 16 72

Deteksi DNA Babi dan DNA Sapi dengan Menggunakan Metode Insulated Isothermal Polymerase Chain Reaction (ii-PCR)

1 9 66

Deteksi DNA Gelatin Sapi Dan Gelatin Babi Pada Simulasi Gummy Vitamin C Menggunakan Real -Time PCR Untuk Analisis Kehalalan

1 11 70

Analisis Cemaran Daging Babi pada Produk Bakso Sapi yang Beredar di Wilayah Ciputat Menggunakan Real- Time Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan Metode Hydrolysis Probe.

1 51 86

Perbandingan antara metode SYBR green dan metode hydrolysis probe dalam analisis DNA gelatin sapi dan DNA gelatin babi dengan menggunakan real time PCR

1 33 90

Amplifikasi DNA Leptospira dengan menggunakan metode Insulated Isothermal Polymerase Chain Reaction (ii-PCR)

2 24 64

Analisis Kandungan Gelatin Babi dan Gelatin Sapi pada Cangkang Kapsul Keras yang Mengandung Vitamin A Menggunakan Real-Time Polymerase Chain Reaction

0 13 80

Perbandingan metode KIT komersial dan SDS untuk isolasi DNA babi dan DNA sapi pada simulasi cangkang kapsul keras untuk deteksi kehalalan menggunakan real-time PCR (polymerase chain reaction)

0 12 82

Perbandingan Metode SYBR Green dan Hydrolysis Probe dalam Analisis DNA Gelatin Sapi dan Babi Menggunakan Real Time PCR

0 0 8