seorang profesional yang mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan pada berbagai
jenjang pelayanan keperawatan. Perawat merupakan suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi
yang dikatakan sebagai fungsi profesional keperawatan. Fungsi tersebut untuk membantu mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat segera. Ini
merupakan tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan pasien dan membantu memenuhinya Suwignyo, 2007.
2.2.2. Peran perawat anak
Peran merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran perawat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi keperawatan dan bersifat konstan Kustanto, 2004.
Menurut Hidayat 2008 mendefinisikan peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan
kedudukan dalam sistem, dimana dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan 1989 dibagi menjadi beberapa peran yaitu :
1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dilakukan oleh perawat dengan cara memperhatikan keadaan kebutuhan dasar klien melalui
pemberian pelayanan keperawatan.Pemberian pelayanan keperawatan ini
Universitas Sumatera Utara
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa merencanakan dan melaksanakan tindakan yang tepat
sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar klien, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Perawat memberikan
asuhan keperawatan
dengan memfokuskan kebutuhan kesehatan klien secara holistik yang meliputi
mengembalikan kesehatan fisik, perkembangan, emosi, spiritual, dan sosial Potter Perry, 2005.
2. Peran sebagai advokat klien
Peran sebagai advokat dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien. Selain itu juga, berperan
untuk mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
Potter and Perry 2005 menjelaskan bahwa sebagai pelindung perawat harus membantu untuk mempertahankan lingkungan yang aman bagi
klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi pasien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu
tindakan diagnostik atau pengobatan. Sebagai pelindung, perawat juga harus memastikan bahwa pasien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan
Universitas Sumatera Utara
imunisasi melawan penyakit di komunitas merupakan contoh peran perawat sebagai advokat atau pelindung.
3. Peran sebagai edukator
Peran sebagai edukator ini dilakukan oleh perawat dengan menjelaskan tentang status kesehatan dan penyakit yang diderita oleh klien.
Sehingga dapat membantu klien untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, agar klien dapat memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan status kesehatan. Selain itu juga, agar dapat membantu klien untuk memillih apakah melanjutkan proses perawatan atau
memeberhentikannya. The Joint Commission on Accreditation of Healthcare
Organization JCAHO Potter and Perry, 2005 di Amerika Serikat menerapkan standar untuk pendidikan atau pengajaran bagi pasien dan keluarga yaitu
1. Pasien dan keluarga diberi pendidikan atau pengajaran yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, keterampilan yang diperlukan dalam menunjang rencana asuhan keperawatan.
2. Organisasi merencanakan sumber yang mendukung untuk memberikan
pendidikan atau pengajaran bagi pasien dan keluarga 3.
Pasien dan keluarga mengetahui kebutuhan dan kesiapan untuk belajar 4.
Proses pendidikan atau pengajaran bagi pasien dan keluarga bersifat interdisiplin sesuai dengan recana asuhan
5. Pasien dan keluarga mendapakan pendidikan atau pengajaran yang spesifik
sesuai dengan hasil pengkajian, kemampuan, dan kesiapan
Universitas Sumatera Utara
6. Informasi mengenai instruksi untuk pulang diberikan oleh orang yang
bertanggungjawab terhadap kesinambungan perawatan pasien 4.
Peran sebagai koordinator Peran sebagai koordinator ini dilaksanakan dengan cara
mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai
dengan kebutuhan klien. Selain itu juga dapat memberikan rasa nyaman kepada klien selama mendapakan perawatan di rumah sakit. Menurut Promtape 2004,
advokasi bukan hanya untuk pasien yang kurang mampu melindungi diri sendiri, tetapi juga ditujukan kepada pasien yang membutuhkan advokasi dalam hal
penyediaan data yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan tentang pengobatan dan proses terapi.
5. Peran sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator ini dilakukan karena perawat bekerja tidak hanya sendiri melainkan melalui tim kesehatan yang dimana terdiri
dari dokter, fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain agar dapat mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan kesehatan selanjutnya. 6.
Peran sebagai konsultan Peran sebagai konsultan di sini adalah sebagai tempat konsultasi
keluarga dan klien terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang akan dilakukan kepada klien. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Undang-Undang
Universitas Sumatera Utara
No 38 tahun 2014 pasal 31 ayat 1 menjelaskan wewenang perawat dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh dan konselor yang dimana isi yaitu
melakukan pengkajian keperawatan secara holistic di tingkat individu dan keluarga serta di tingkat kelompok masyarakat, melakukan pemberdayaan
masyarakat, melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat, menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat, dan melakukan
penyuluhan kesehatan dan konseling. 7.
Peran pembaharu Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Dalam Undang-Undang No 38 tahun
2014 pasal 31 ayat 3 yang menjelaskan wewenang perawat dalam menjalankan tugaskan sebagai peneliti atau pembaru yaitu melakukan penelitian sesuai dengan
standard an etika, menggunakan sumber daya pada fasilitas pelayanan kesehatan atas izin pimpinan, dan menggunakan pasien sebagai subjek penelitian sesuai
dengan etika profesi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Universitas Sumatera Utara
Skema 2.1. Peran Perawat Menurut CHS tahun 1989
2.3. Asuhan Keperawatan 2.3.1. Pengertian Asuhan Keperawatan