Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

mengidentifikasikan kemampuan intelektual organisasi yang dapat juga dianggap sebagai BPI Business Performance Indicator. Menurut Kamath 2007 dalam Ulum, 2009:92 kinerja bank dikelompokkan dalam 4 empat kategori, yaitu: a. “Top performers” – untuk bank dengan nilai VAIC di atas 5; b. “Good performers” – untuk bank dengan nilai VAIC antara 4 dan 5; c. “Common performers” – untuk bank dengan nilai VAIC antara 2,5 dan 4; dan d. “Bad performers” – untuk bank dengan nilai VAIC di bawah 2,5. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata kinerja intellectual capital perusahaan sampel selama tahun pengamatan 2008 hingga 2012 adalah sebesar 2,78. Hal ini berarti bahwa secara umum kinerja intellectual capital perusahaan sampel yang diukur dengan metode VAIC berada pada kategori common performers. Nilai VAIC terendah diperoleh sebesar 1,69 yang berarti berada dalam kategori bad performers, sedangkan nilai VAIC tertinggi mencapai 4,05 yang termasuk dalam kategori good performers. 4.2.2 Analisis Statistik 4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dimiliki oleh analisis regresi linier berganda.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau Universitas Sumatera Utara mendekati normal. Normalitas data dapat dideteksi dengan melihat bentuk kurva histogram dengan kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan dan berbentuk seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan searah mengikuti garis diagonal dari gambar normal P-Plot. Gambar 4.1 ini menunjukkan kurva histogram yang memiliki kemiringan seimbang kekiri dan kekanan, atau tidak condong ke kiri maupun ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng. Hal ini memenuhi salah satu syarat uji normalitas data bahwa data berdistribusi normal. Gambar 4.1 Histogram Variabel Dependen VAIC Gambar 4.2 ini merupakan kurva P-Plot yang menunjukkan penyebaran titik-titik data di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti data pada variabel yang digunakan, yaitu variabel Value Added Intellectual Coefficient VAIC, berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 2014 Gambar 4.2 Normal P-Plot of Regresion Standarized Residual Penelitian ini juga menggunakan Uji Statistik non-parametrik One sample Kolmogorov-Smirnov untuk mendapatkan tingkat uji normalitas yang lebih signifikan. Pada Tabel 4.2 berikut ini, diperoleh nilai Asymp. Sig 2-tailed taraf nyata α, yaitu 0.623 0.05. Hal ini berarti bahwa H diterima, yang berarti data residual berasal dari distribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .50504357 Most Extreme Differences Absolute .119 Positive .119 Negative -.051 Kolmogorov-Smirnov Z .752 Asymp. Sig. 2-tailed .623 Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 2014 Universitas Sumatera Utara

2. Uji Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot. Pada Gambar 4.3 terlihat penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat beberapa plot yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 2014 Gambar 4.3 Scatterplot Standardized Predicted Value Universitas Sumatera Utara Hasil tampilan output SPSS dalam Tabel 4.3 dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen nilai Absolut Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas 0,05. Jadi, dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heterokedastisitas. Tabel 4.3 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.135 .447 -.303 .764 INDPNT .008 .007 .202 1.237 .224 FEMALE .005 .008 .156 .633 .531 MNGRIAL .091 .095 .164 .961 .343 INST .000 .004 -.018 -.070 .945 a. Dependent Variable: AbsUt Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 2014

3. Uji Autokorelasi