Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.6

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Tabel 4.5 berikut menunjukkan semua variabel independen memiliki angka VIF lebih kecil dari 10, sedangkan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Hal ini menunjukkan tidak ada masalah multikolinieritas dalam model regresi. Hal ini berarti bahwa semua variabel bebas tersebut layak digunakan sebagai prediktor.

4.2.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.6

Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.471 .812 4.274 .000 INDPNT .013 .012 .147 1.113 .273 FEMALE .044 .015 .601 3.009 .005 MNGRIAL .554 .173 .442 3.206 .003 INST -.031 .008 -.829 -4.023 .000 a. Dependent Variable: VAIC Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 2014 Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 3,471 + 0,013X 1 + 0,044 X 2 + 0,554 X 3 – 0,031X 4 + e Keterangan: Y = Value Added Intellectual Coefficient VAIC a = Konstanta X 1 = Proporsi dewan komisaris independen Universitas Sumatera Utara X 2 = Proporsi dewan komisaris dan direksi wanita X 3 = Kepemilikan manajerial X 4 = Kepemilkan institusional e = Standard error Interpretasi: a. Konstanta sebesar 3,471 menunjukkan bahwa apabila variabel independen proporsi dewan komisaris independen, proporsi dewan komisaris dan direksi wanita, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional bernilai nol, maka Value Added Intellectual Coefficient VAIC Bank Umum Swasta Nasional sebesar 3,471. b. Koefisien regresi proporsi dewan komisaris independen sebesar 0,013 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan proporsi dewan komisaris independen sebesar 1, dengan asumsi variabel proporsi dewan komisaris dan direksi wanita, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional dianggap konstan, maka akan meningkatkan Value Added Intellectual Coefficient VAIC Bank Umum Swasta Nasional sebesar 0,013. c. Koefisien regresi proporsi dewan komisaris dan direksi wanita sebesar 0,044 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan proporsi dewan komisaris dan direksi sebesar 1, dengan asumsi variabel proporsi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional dianggap konstan, maka akan meningkatkan Value Added Intellectual Coefficient VAIC Bank Umum Swasta Nasional sebesar 0,044. Universitas Sumatera Utara d. Koefisien regresi kepemilikan manajerial sebesar 0,554 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan persentase kepemilikan manajerial sebesar 1, dengan asumsi variabel proporsi dewan komisaris independen, proporsi dewan komisaris dan direksi wanita serta kepemilikan institusional dianggap konstan, maka akan meningkatkan Value Added Intellectual Coefficient VAIC Bank Umum Swasta Nasional sebesar 0,554. e. Koefisien regresi kepemilikan institusional sebesar -0,031 menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan persentase kepemilikan institusional sebesar 1, dengan asumsi variabel proporsi dewan komisaris independen, proporsi dewan komisaris dan direksi wanita serta kepemilikan manajerial dianggap konstan, maka akan menurunkan Value Added Intellectual Coefficient VAIC Bank Umum Swasta Nasional sebesar 0,031.

4.2.2.3 Pengujian Hipotesis 1.