Koefisien Determinasi R Analisis Statistik .1 Uji Asumsi Klasik

1. Variabel proporsi dewan komisaris independen memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi proporsi dewan komisaris independen sebesar 0,273 0,05 dan nilai t hitung t tabel 1,113 2,021. 2. Variabel proporsi dewan komisaris dan direksi wanita memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi proporsi dewan komisaris dan direksi wanita sebesar 0,005 0,05 dan nilai thitung 3,009 ttabel 2,021. 3. Variabel kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi kepemilikan manajerial sebesar 0,003 0,05 dan nilai t hitung 3,206 t tabel 2,021. 4. Variabel kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC. Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi kepemilikan manajerial sebesar 0,000 0,05 dan nilai t hitung 4,023 t tabel 2,021.

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variable dependen yang dipengaruhi oleh variasi variabel independen. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square digunakan untuk melihat Universitas Sumatera Utara berapa besar pengaruh faktor- faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Tabel 4.8 Variables EnteredRemoved b Model Variables Entered Variables Removed Method 1 INST, INDPNT, MNGRIAL, FEMALE a . Enter a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: VAIC Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 2014 Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel proporsi dewan komisaris independen, proporsi dewan komisaris dan direksi wanita, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan oleh kolom Variables Removed yang kosong. Metode yang dipilih adalah metode Enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian hipotesis koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Tabel 4.9 Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .641 a .411 .344 .5331226 a. Predictors: Constant, INST, INDPNT, MNGRIAL, FEMALE Sumber: Hasil olahan SPSS 16.00, 2014 Tabel 4.9 menunjukkan nilai R square sebesar 0,411 yang berarti 41,4 variasi dari Value Added Intellectual Coefficient VAIC dapat dijelaskan oleh Universitas Sumatera Utara variabel proporsi dewan komisaris independen, proporsi dewan komisaris dan direksi wanita, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Sedangkan sisanya 58,9 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini seperti tingkat pendidikan dewan komisaris dan direksi, remunerasi dewan direksi, jumlah rapat dewan direksi, komite audit, auditor eksternal dan sebagainya. Standard Error of Estimated disebut juga standar deviasi. Standard Error of Estimated dalam penilitian ini adalah sebesar 0 . 5331226. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Value Added Intellectual Coefficient VAIC. Hasil pengujian statistik menunjukkan tingkat signifikansi proporsi dewan komisaris independen sebesar 0,273 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga tidak dapat membuktikan bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap VAIC. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap VAIC. Hal ini menunjukkan bahwa dewan komisaris independen belum sepenuhnya mendukung peningkatan kinerja intellectual capital Bank Umum Swasta Nasional. Ada indikasi bahwa Universitas Sumatera Utara