20 ini perlu merujuk kembali pada matrik internal dan eksternal  yang menghasilkan
posisi  perusahaan  sehingga  dapat  diketahui  kombinasi  strategi  yang  tepat  bagi perusahaan untuk digunakan Rangkuti, 2004.
2.3 Kerangka Pemikiran
Komoditas  yang  saat  ini  sudah  mulai  banyak  diusahakan  oleh  kalangan masyarakat  adalah  jenis  komoditas  hortikultura.  Salah  satu  hasil  dari  komoditas
hortikultura  yaitu  jamur.  Dari  belasan  ribu  jamur,  ternyata  baru  beberapa  jenis saja yang sudah dibudidayakan, antara lain jamur padi, jamur tiram, jamur kuping,
jamur shiitake, jamur maitake. Salah satu jenis jamur yang saat ini dibudidayakan yaitu  jamur  tiram.  Jamur  tiram  Pleurotus  ostreatus  adalah  jamur  pangan  yang
memiliki  berbagai  manfaat  yaitu  sebagai  makanan,  menurunkan  kolesterol, sebagai  anti  bakterial  dan  anti  tumor,  serta  dapat  menghasilkan  enzim  hidrolisis
dan enzim oksidasi. Pada  awalnya  budidaya  jamur  tiram  hanya  difokuskan  di  provinsi  jawa
barat  mengingat  cuaca  dan  iklimnya  yang  cocok  untuk  budidaya  jamur  tiram. Namun  permintaan  jamur  tiram  segar  tidak  hanya  terjadi  di  jawa  barat  dan
sekitarnya,  kini  permintaan  jamur  tiram  telah  meluas  ke  provinsi  lainnya  seperti Jawa  Timur  dan  Bali.  Untuk  memenuhi  permintaan  masyarakat  akan  kebutuhan
jamur tiram  di  Jawa Timur dan Bali, saat  ini budidaya jamur  tiram  telah banyak dilakukan di Kabupaten Malang dan mulai menyebar ke Kabupaten Jember.
UD.  Mitra  Jamur  merupakan  salah  satu  perusahaan  yang  bergerak  dalam bidang budidaya tanaman jamur tiram  yang beralamat di JL Merak No 64  Desa
Slawu  Kecamatan  Patrang  Kabupaten  Jember.  Pendirian  UD.  Mitra  Jamur dilatarbelakangi  karena  pada  saat  itu  masih  jarang  orang  yang  mau
membudidayakan  tanaman  jamur  tiram. Dalam  kegiatan  budidaya  jamur  tiram
UD.  Mitra  Jamur  telah  menggunakan  teknologi  yang  berupa  Press  Baglog  alat pemadat,  Mixer  Baglog  alat  pencampur,  Mesin  Pengayak,  Steamer  dan  Auto
clave yang membedakan dengan tempat budidaya yang lainnya. Usaha pembuatan baglog  media  tanam  jamur  tiram  putih  siap  panen  inilah  yang  menjadi  fokus
utama usaha budidaya jamur tiram di UD. Mitra Jamur, dalam perjalanannya juga
21 melakukan  pembibitan  jamur  tiram,  membudidayakan  dan  memasarkan  jamur
tiram putih. Analisis  biaya  usaha  budidaya  jamur  tiram  merupakan  semua  masukan
yang terpakai atau dikeluarkan dalam produksi usaha jamur tiram yang berbentuk biaya tunai dan biaya yang tidak diperhitungkan. Analisis pendapatan usaha jamur
tiram  selalu diikuti dengan pengukuran agar dapat  diketahui  apakah usaha jamur tiram  menguntungkan  atau  merugikan.  Dalam  penelitiannya  yang  berjudul
Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Jamur Tiram  Putih Model  Pusat  Pelatihan Pertanian  Pedesaan  Swadaya  P4S  Nusa  Indah  menunjukkan  biaya  total  yang
dikeluarkan  sebesar  Rp  254.  852.240,-  dan  memperoleh  pendapatan  sebesar  Rp 38.168.  010,-.  Ukuran  laba  diperoleh  berdasarkan  selisih  antara  penerimaan
dengan  biaya.  Nilai  positif  yang  diperoleh  dari  selisih  tersebut  merupakan indikator  bahwa  usaha  tersebut  mampu  menutup  keseluruhan  pengeluaran  serta
dapat memberikan keuntungan. Kelayakan  usaha  budidaya  jamur  tiram  pada  UD.  Mitra  Jamur  dapat
diketahui  dengan  melakukan  penelitian  secara  mendalam  dengan  menggunakan analisis finansial. Analisis finansial merupakan alat analisis yang menitikberatkan
segi cashflow. Terdapat enam indikator yang digunakan dalam analisis ini adalah NPV,  IRR,  Net  BC,  Gross  BC,  PR  dan  PP.  Menurut  hasil  penelitian  yang
berjudul  “Analisis  Kelayakan  Finansial  Budidaya  Jamur  Tiram  Pleurotus  sp Pada  Usaha  Agribisnis  Supa  Tiram  Mandiri,  Bogor”  menunjukkan  bahwa
pengusaha  budidaya  jamur  tiram  Usaha  Agribisnis  Supa  Tiram  Mandiri  layak untuk  dilaksanakan.  Pada  tingkat  suku  bunga  12  persen  NPV  yang  diperoleh
positif  sebesar  Rp  355.412.843,2,  nilai  IRR  adalah  layak  untuk  semua  tingkat diskonto,  nilai  BC  ratio  adalah  sebesar  1,8.  Ini  berarti  bahwa  pada  tingkat  suku
bunga 12 persen masih dapat dilakukan investasi di bidang pertanian. Analisis  kepekaan  sensitivitas  juga  diperlukan  dalam  kelayakan  usaha.
Analisis  kepekaan  sensitivitas  digunakan  untuk  menguji  secara  sistematik apabila  terjadi  perubahan  pada  perkiraan  biaya  atau  benefit  yang  telah  disusun,
seperti  adanya  harga  bahan  baku  naik,  harga  output  turun.  Menurut  penelitian yang  berjudul  Analisis  Finansial  Usahatani  Jamur  Tiram  Putih  pleurotus
22 ostreatus  Studi  Kasus  Kecamatan  Pamijahan  Kabupaten  Bogor  Provinsi  Jawa
Barat  menyatakan  bahwa  dari  hasil  perhitungan  menunjukkan  kelayakan finansial  usahatani  jamur  tiram  apabila  terjadi  penurunan  produksi  sebesar  8,33
persen  adalah  tidak  peka  terhadap  perubahan  penurunan  produksi  jamur  tiram. Apabila  terjadi  kenaikan  biaya  upah  tenaga  kerja  sebesar  20,55  persen  adalah
tidak  peka  terhadap  perubahan  kenaikan  biaya  upah  tenaga  kerja,  sehingga usahatani jamur tiram putih dapat terus menjalankan usahanya.
Menurut  hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Nuri  2013  yang  berjudul “Strategi  Pengembangan  Usahatani  Jamur  Merang  di  Kabupaten  Jember”
menunjukan  bahwa  usahatani  jamur  merang  di  Kabupaten  Jember  berada  pada posisi kuat-berpeluang White Area, maka usaha tersebut memiliki peluang pasar
yang  prospektif  danm  memiliki  kompetensi  untuk  mengerjakannya  dan  strategi yang  tepat  dilakukan  untuk  saai  ini  adalah  strategi  S-O  yang  memaksimalkan
kekuatan  untuk  memanfaatkan  peluang  yang  ada  dan  bersifat  growthor  oriented strategy.  Kekuatan  yang  dimiliki  usahatani  jamur  merang,  yaitu  kualitas  produk
baik sesuai standat kualitas di pasaran. Teknik usahatani mudah dan relatif singkat dibandingkan dengan usahatani sawah. Posisi tawar yang masih tinggi di pasaran
sehingga  menguntungkan.  Peluang  untuk  usahatani  jamur  merang  adalah kepercayaan  konsumen  pada  produk  sehingga  produk  pasti  laku.  Adanya
dukungan kelompok dalam semua proses usahatani jamur merang. Keadaan iklim tropis  Kabupaten  Jember  dapat  menjadi  satu  peluang  bagi  usahatani  ini  untuk
terus  berjalan.  Permintaan  pasar  yang  masih  tinggi  dapat  menjadi  peluang  besar untuk terus mengembangkan usahatani jamur merang.
23
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran
UD. Mitra Jamur di Desa Slawu Kecamatan Patrang Kabupaten Jember
Analisis Strategi SWOT
 Kekuatan
Strenght 
Kelemahan Weakness
 Peluang
Opportunity 
Ancaman Threat
Analisis Kelayakan 
Kriteria-kriteria investasi :
1. NPV
2. Net BC
3. IRR
4. Gross BC
5. PR
6. PP
Layak Tidak
Layak 
Analisis Biaya -
Biaya tetap -
Biaya variabel 
Analisis Pendapatan -
Pd = TR - TC
Strategi Pengembangan UD. Mitra Jamur
Sensitivitas Budidaya Jamur Tiram
Permasalahan UD. Mitra Jamur   Bagaimana biaya dan pendapatan usaha budidaya jamur tiram pada UD. Mitra Jamur
  Bagaimana kelayakan finansial usaha budidaya jamur tiram pada UD. Mitra Jamur   Bagaimana sensitivitas usaha budidaya jamur tiram pada UD. Mitra Jamur jika harga
bahan baku naik, dan harga output turun   Bagaimana strategi pengembangan usaha budidaya jamur tiram pada UD. Mitra Jamur
24
2.4 Hipotesis