Definisi Peran LANDASAN TEORI
mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial”.
24
Kemudian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “pembimbing adalah orang yang membimbing, pemimpin, dan penuntun”.
25
Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah suatu proses usaha pemberian
bantuan atau pertolongan kepada orang lain, siapa saja dalam segala usia yang dilakukan secara terus-menerus agar mereka mengembangkan potensi-potensi
yang dimilikinya sendiri dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan, sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung
jawab tanpa harus bergantung kepada orang lain, dan bantuan itu dilakukan secara terus-menerus.
Selanjutnya definisi kata rohani, Azhari Aziz mengemukakan “istilah ruh merupakan kata dasar dari rohani, Sedangkan kata rohani menunjuk
kepada bendanya yaitu tubuh roh itu sendiri”.
26
Allah SWT meniupkan ruh kepada setiap jasad manusia sehingga menjadi sempurna, yang kelak ruh
tersebut akan mempertanggungjawabkan apa saja yang dilakukan jasmani selama hidupnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga mengatakan
bahwa “Roh adalah sesuatu unsur yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup kehidupan”.
27
24
Hallen A, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 3.
25
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.152.
26
Azhari Aziz Samudra, Eksistensi Rohani Manusia, Jakarta: Yayasan Majelis Ta’lim HDH, 2004, bagian 2, h. 92-93.
27
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 960.
Sedangkan menurut Rafy Saputri “roh adalah salah satu wujud sederhana dan zat yang terpancar dari sang pencipta, persis sebagaimana sinar
terpancar dari matahari”.
28
Kemudin menurut Ibnu Sina, seperti yang dikutip oleh Isep Zainal Arifin: “ruh adalah kesempurnaan awal jism jasmani
manusia, bersifat tinggi dan memiliki daya”.
29
Kemudian Al-Ghazali menegaskan seperti yang dikutip oleh Isep Zainal Arifin bahwa “ruh dapat
berpikir, mengingat, mengetahui dan sebagai penggerak bagi keberadaan jasad manusia”.
30
Sebagaimana dijelaskan dalam Surah As-Sajdah32 ayat 09:
“Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh ciptaan-Nya ke dalam tubuhnya dan Dia menjadikan
pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur”.
31
Dapat disimpulkan bahwa ruh adalah suatu unsur yang ditiupkan oleh Allah SWT kedalam jasad manusia pada awal penciptaan, sehingga manusia
menjadi sempurna. Sedangkan rohani sendiri adalah jasad manusia. Isep Zainal Arifin mengatakan bahwa “ruh masuk kedalam tubuh manusia ketika
28
Rafy Saputri, Psikologi Islam Tuntutan Jiwa Manusia Modern, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 316.
29
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam pengembangan Dakwah melalui Psikoterapi Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009, h. 35.
30
Isep Zainal Arifin, Bimbingan Penyuluhan Islam pengembangan Dakwah melalui Psikoterapi Islam, h. 35.
31
Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan terjemahnya, Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an Departemen Agama Republik Indonesia, Bandung: PT Syaamil Cipta Media, h.
415.
tubuh manusia siap menerimanya, yaitu pada saat manusia mencapai empat bulan dalam kandungan. Pada saat inilah ruh berubah nama dalam eksistensi
yang baru menjadi nafs jiwa, merupakan gabungan antara ruh dan jasad”. Kemudian pengertian islam menurut Syamsul Rijal Hamid “Islam
adalah agama yang berasal dari Allah SWT yang diturunkan melalui utusan- Nya, Muhammad SAW, ajaran-ajaran islam tertuang dalam Al-Qur’an dan
sunnah, berupa petunjuk-petunjuk, perintah-perintah, dan larangan-larangan demi kebaikan manusia”.
32
Sedangkan pengertian islam secara etimologi, menurut A. Aziz Salim Basyarahil “mempunyai pengertian damai, selamat,
dan penyerahan diri secara mutlak kepada Allah SWT untuk memperoleh ridho Nya dengan mematuhi perintah dan larangan Nya”.
33
Syaikh Muhammad al-Ghazali juga menjelaskan “pengertian islam artinya tunduk kepada Allah SWT, menyerahkan jiwa dan segala urusan
hanya kepada-Nya. Atau dengan kata lain, islam adalah terjalinnya hubungan antara manusia dengan tuhannya di atas prinsip “kepatuhan dan ketaatan”.
34
Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sangat sempurna, kesempurnaan itu membuat manusia menjadi makhluk yang paling mampu
dalam ikhtiar menciptakan keseimbangan antara hidup rohani dan jasmani. Dalam buku Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia
M. Arifin mengutip dari Van der Leuw yaitu: “binatang tidak mempunyai akal
32
Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, Bogor: Cahaya salam, 2008, h.17.
33
A. Aziz Salim Basyarahil, Masalah Agama, Jakarta: Gema Insani Press, 1993, h. 9.
34
Syaikh Muhammad al-Ghazali, Tanya jawab seputar islam, Bekasi, Menara, juli, 2006, h. 1.