harus merupakan kegiatan yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Menurut Rohita “selain pendekatan kontekstual, model
pelajaran terpadu, juga merupakan model pelajaran yang mengarahkan pada pengembangan kecakapan hidup”.
54
Di dalam jurnal Pengembangan Model Pembelajaran Berperspektif Life Skills Senowarsito dkk mengatakan:
Beberapa hasil penelitian menunjukkan hasil program yang di tunjukkan untuk membangun general life skills telah menghasilkan pengaruh
yang besar terhadap: pengurangan perilaku kejahatan, meningkatkan perilaku sosial yang baik, perilaku self-distructive, dan memilih solusi yang efektif
terhadap suatu masalah, memperbaiki self-image, kesadaran diri, kemampuan menyesuaikan diri dalam lingkungannya dan mengontrol emosi, mampu
mengendalikan diri dan mengatasi masalah interpersonal, dan mampu mencari pemecahan masalah.
55
2. Tujuan dan Manfaat Kecakapan Hidup life Skills
Septiawan Santana Kurnia mengutip dari Washington State University
yang membuat delapan indikator dari life skills yaitu: 1 Decision making kemampuan membuat keputusan
Membuat pilihan diantara berbagai alternatif, kemampuan membuat daftar pilihan sebelum mengambil keputusan, mampu memikirkan
akibat dari keputusan yang diambil, dan mampu mengevaluasi pilihan yang telah dibuat.
2 Wise use of resources kemampuan memanfaatkan sumber daya a. Mendayagunakan sumber daya yang ada di sekitar dirinya.
b. Memanfaatkan sumber daya finansial sendiri secara terencana.
c. Memanfaatkan pengaturan waktu dengan baik. d. Berhati-hati dengan personalitas diri.
3 Communication komunikasi Kemampuan menyampaikan pendapat, informasi ataupun
pesan dengan berbagai orang melalui pembicaraan, penulisan, gerak tubuh, dan ekspresi yang efektif.
54
Rohita, Strategi Pembelajaran Kecakapan Hidup life skills, h. 74.
55
Senowarsito dkk, Pengembangan Model Pembelajaran Berperspektif Life Skills, h. 6.
a. Membuat presentasi. b. Mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan orang.
c. Jelas dalam menyampaikan pendapat, perasaan, atau ide
kepada yang lain. d. Tidak emosional dalam menjelaskan ketidaksepakatan.
4 Accepting differences menerima perbedaan Kemampuan mengatur dan menerima kesenjangan atau
perbedaan dengan berbagai pihak. a. Menghargai orang yang berbeda.
b. Bekerja sama dengan orang yang berbeda. c. Menjalin hubungan dengan orang yang berbeda.
5 Leadership kepemimpinan Mampu mempengaruhi dan menjelaskan sesuatu kepada
berbagai pihak di dalam kelompok. a. Mengatur kelompok kepada tujuan yang telah ditetapkan.
b. Menggunakan gaya kepemimpinan yang variatif. c. Saling berbagi dengan yang lain dalam kepemimpinan.
6 Usefulmarketable skills kemampuan yang marketable Kemampuan menjadi pekerja dan dibutuhkan oleh lapangan
kerja. a. Memahami permasalahan.
b. Mengikuti instruksi. c. Memberi kontribusi pada kerja tim.
d. Siap bertanggung jawab pada setiap tugas yang diberikan. e. Menghindari kesalahan dan mencatat prestasi.
f.
Siap melamar pekerjaan 7 Healthy lifestyle choices kemampuan memilih gaya hidup sehat
Kemampuan memilih gaya hidup sehat bagi tubuh dan pikiran, menghindari penyakit dan luka-luka.
a. Memilih makanan sehat. b. Memilih aktifitas yang sehat bagi tubuh dan mental.
c. Mengatur stress secara positif di dalam kehidupan pribadi. d. Menghindari perilaku beresiko.
8 Self-responsibility bertanggung jawab pada diri sendiri Mampu menjaga diri, menghargai perilaku diri dan
dampaknya, mampu memilih posisi diantara salah dan benar. a. Mengerjakan sesuatu yang benar bagi diri sendiri ketika
dalam kelompok. b. Selalu mengingatkan diri akan kesalahan yang bisa dibuat.
c. Mencoba memahami betul sebelum membuat komitmen. d. Mengontrol tindakan diri berdasarkan tujuanmasa depan.
56
56
Septiawan santana kurnia, Quantum Learning bagi pendidikan jurnalistik studi pembelajaran jurnalistik yang berorientasi pada life skill, jurnal pendidikan dan kebudayaan, No.
034, tahun ke-8, Januari 2002, h. 103-104.
Rohita menjelaskan manfaat kecakapan hidup generik yaitu: Untuk menambah keimanan sebagai makhluk Allah SWT, manfaat
kecakapan hidup dalam pengembangan karakter antara lain: cinta, kebenaran, tanggungjawab,
disiplin, saling menghargai, membantu, dan
belajar memelihara lingkungan. Sedangkan kesadaran akan potensi diri dapat dirinci
menjadi: belajar menolong diri sendiri, belajar menumbuhkan kepercayaan diri dan tidak cengeng. Melalui berbagai kegiatan dan belajar merawat diri,
mengenal fungsi anggota tubuh dan cara mengoptimalkannya, misalkan memfungsikan kedua tangan untuk bekerja.
57
Syarifatul Marwiyah mengutip dari pernyataan Naval Air Station Atlanta
bahwa tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah: To promote family strength and growth through education; to
teach concepts and principles relevant to family living, to explore personal attitudes and values, and help members understand and accept the attitudes
and values of others; to develop interpersonal skills which contribute to family well-being; to reduce marriage and family conflict and thereby
enhance service member productivity; and to encourage on-base delivery of family education program and referral as appropriate to community
programs”.
58
Hal tersebut berarti: a memajukan keluarga dengan pendidikan, b untuk mengajarkan
konsep dan prinsip-prinsip yang relevan dengan
kehidupan, c mengembangkan keterampilan individu dan menanamkan nilai- nilai untuk menolong keluarga dan mau menerima perilaku serta nilai lainnya,
d mengembangkan keterampilan individu dalam berkontribusi terhadap kesejahteraan keluarga, e mengurangi konflik keluarga dan meningkatkan
produktivitas, f dan untuk mendorong pengiriman program pendidikan keluarga dan rujukan yang sesuai dengan program-program masyarakat.
57
Rohita, Strategi Pembelajaran Kecakapan Hidup life skills, h. 73.
58
Syarifatul Marwiyah, Konsep Pendidikan Berbasis Kecakapan Hidup, h. 88.
Semua yang disebutkan bertujuan untuk mengembangkan kecakapan hidup pada anak.
Syarifatul Marwiyah menjelaskan secara umum manfaat dari kecakapan
hidup generik adalah: Memberikan
bekal agar dapat menghadapi problem hidup dan dapat memecahkan masalah dalam kehidupan. Manfaat kecakapan hidup adalah
pertama, individu dapat memiliki aset kualitas bathiniyah, sikap dan perbuatan yang siap untuk menghadapi masa depan. Kedua, individu dapat
memiliki wawasan luas tentang pengembangan karir dalam dunia kerja yaitu, mampu memilih, bersaing, dan maju dalam karir. Ketiga, individu dapat
menjalanin hidup dengan cara yang benar. Keempat, individu memiliki tingkat kemandirian,
keterbukaan, kerjasama, dan akuntabilitas yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup dan
perkembangannya. Kelima, individu memiliki kemampuan dan kesanggupan untuk mengatasi
berbagai permasalahan hidup yang dihadapi.
59
Dapat disimpulkan manfaat dari kecakapan hidup generik adalah dapat meningkatkan kualitas berpikir, kualitas kalbu, dan kualitas fisik. Peningkatan
kualitas tersebut akan berdampak baik untuk kehidupan sehari-hari, contohnya: dalam karir, pengaruh, kesehatan jasmani, dan rohani, peluang,
pengembangan diri, kemampuan beradaptasi dengan baik, dan kesejahteraan pribadi.
59
Syarifatul Marwiyah, Konsep Pendidikan Berbasis Kecakapan Hidup, h.
89-90.
BAB III PROFIL YAYASAN PANTI ASUHAN ARIA PUTRA CIPUTAT
A. Sejarah dan Perkembangan Yayasan Panti Asuhan Aria Putra
Pada awal dimulainya Orde Baru keadaan masyarakat di kawasan Ciputat dan sekitarnya benar-benar masih sangat memperihatinkan, atau boleh
dikatakan berada dibawah garis kemiskinan. Keadaan saat itu banyak sekali anak-anak yang tidak sekolah bahkan jika ada anak yang bisa menyelesaikan
pendidikan sampai SD, sudah termasuk hebat. Penyebab utama yaitu, faktor ekonomi orang tua yang tidak mungkin menghantarkan anak-anak mereka ke
jenjang tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Terlebih lagi bagi anak-anak yang sudah tidak mempunyai orang tua lengkap.
Terdorong oleh keadaan itulah, serta berpegang pada ayat suci al- Qur’an surat Al-Ma’un maka para pengurus yayasan mulai mencoba
menghimpun anak-anak yang kurang beruntung. Namun mengingat kemampuan ORSOS Yayasan pada saat itu masih sangat terbatas, maka
tingkat penyantunan kepada anak-anak baru mampu memberi makan, dengan pembuatan dapur umum. Dengan sistem pelayanan datang dan pergi, mereka
datang setelah itu kembali kerumah masing-masing, kondisi seperti ini berjalan kurang lebih dua tahun.
Panti asuhan Aria Putra berdiri sejak 20 Februari 1964, berdasarkan surat pendirian oleh akte notaris R.M. Soerojo No.86 di Jakarta. Pada awal
berdirinya Yayasan ini bernama “Yayasan Asuhan Yatim Piatu”, namun setelah melalui perjalanan panjang, dengan berbagai pertimbangan maka
terhitung mulai tanggal 24 Agustus 1984 berganti nama menjadi Yayasan Aria Putra. Dengan surat perubahan nama oleh akte notaris Ny. Soenardi
Adisasmito No.29 di Jakarta. Saat itu Yayasan baru bisa menampung anak- anak dengan jumlah yang terbatas yaitu 25 anak, dengan menempati rumah
pengajian kaum ibu muslimat yang dipimpin oleh ibu Fatimah sebagai pengurus.
B. Bentuk Pembinaan Anak Asuh
1. Mengikuti pandidikan formal, sesuai dengan minat dan kemampuan anak. 2. Bimbingan pendidikan agama kerohanian, yang dilaksanakan didalam panti.
3. Pembinaan mental dan fisik, berupa kegiatan seni bela diri dan olah raga. 4. Bimbingan keterampilan, dengan mengikuti kursus-kursus diluar jam
pendidikan formal.
C. Prosedur Penerimaan Anak Asuh
Prosedur maupun persyaratan calon anak asuh sebagai persiapan atau bahan pembinaan lanjutan anak. Adapun sebagai persyaratan anak masuk ke
panti asuhan antara lain : 1. Status anak jelas.
2. Mengisi biodata. 3. Surat Keterangan Pemerintah setempat, dimana keluarga anak tinggal.
4. Surat keterangan kesehatan.
5. Foto copy kartu keluarga. 6. Foto copy kartu tanda penduduk orang tua wali.
7. Pas foto 3 x 4.
D. Katagori Status Anak
Status anak yang memungkinkan untuk disantuni antara lain adalah: 1. Status yatim
: Ayah Meninggal 2. Piatu
: Ibu meninggal 3. Yatim piatu
: Ayah Ibu Maninggal 4. Keluarga tidak mampu
5. Keluarga broken home
E. Visi dan Misi a. Visi
Mengantarkan anak-anak untuk menjadi insan yang mandiri dan berakhlak mulia.
b. Misi
Di kembangkan dengan cara pendidikan keagamaan dan akademik yang mengarah kepada kegiatan yang bersifat pembinaan.
60
60
Wawancara Pribadi dengan Deddy Munadi, Ciputat, 10 April 2013.
F. Susunan Pengurus Panti Asuhan Aria Putra
Ketua : H. Deddy Munadi, S.Pd
Sekretaris : Syamsudin, S.Pd.I
Bendahara : Hj. Tunjung Purbasari
Ibu Asrama : Ny. Soewidjanto
Kerohanian : - Arief
- Misbah Pendidikan Umum
: Didin Zahrudin, S. Th.I Humas
: Rahmat Kartolo, M.Pd Pengasuhan
: Tini Rostini, S.Kom
G. Fasilitas, Sarana dan Prasarana
Ruang Tamu 1 Ruang
Ruang Aula 1 Ruang
Ruang Tidur Putra 8 Ruang
Ruang Tidur Putri 8 Ruang
Ruang Pengasuhan 1 Ruang
Ruang Gudang 2 Ruang
Ruang Cuci Putri 1 Unit
Ruang Cuci Putra 1 Unit
Ruang Pengurus 1 Unit