30
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai
dalam mengantar penelitian dalam menentukan hipotesis Nawawi, 2001: 33. Konsep menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak diteliti yaitu istilah
dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.
Dalam pengertian ilmiah, konsep harus memiliki kriteria yang tepat dalam menjelaskan variabel penelitian Bungin, 2005 : 28.
Dengan demikian, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasiona dalam menguraikan rumusan hipotesa yang merupakan jawaban sementara dari
masalah yang diuji kebenarannya.Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Bebas X Variabel bebas merupakan sejumah gejala atau faktor yang menentukan
atau mempengaruhi munculnya faktor atau unsur lain Nawawi, 2001 : 40. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah akulturasi budaya.
b. Variabel Terikat Y Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang
dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Kriyantono, 2007: 21. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah identitas etnis.
31
c. Variabel Antara Z Karakteristik atau ciri-ciri individu yang membedakannya dengan individu
yang lain.
Gambar 2.1 Variabel Penelitian
Variabel Terikat
“Identitas Etnis”
Variabel Bebas X
“Akulturasi budaya”
Variabel Antara
Karakteristik Responden
32
2.3 Variabel Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka untuk lebih memudahkan penelitian perlu dibuat variabel-variabel
operasional sebagai berikut :
Tabel 2.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Variabel Bebas X : Alkuturasi Budaya
1. Penerimaan budaya pasangan dengan baik, tidak mencurigai, dan berpikir dogmatis
2. Tidak berpikiran bahwa budaya diri sendiri lebih hebat daripada budaya pasangan
3. Tidak berpikiran bahwa budaya diri sendiri lebih unggul dan mutlak kebenarannya
daripada budaya pasangan 4. Tidak lagi mengalami gejala culture shock
perasaan takut, gelisah, merindukan rumah, dan menarik diri dari budaya
pasangan
5. Rentang waktu yang relatif singkat dalam penerimaan budaya pasangan
6. Perasaan nyaman dalam penerimaan budaya pasangan
Variabel Terikat Y : Identitas Etnis
1. Mampu mengenal dengan baik budaya diri sendiri dan budaya pasangan serta mampu
menerapkannya dalam pernikahan 2. Mampu mengenal dengan baik budaya diri
sendiri bersama komunitas 3. Perasaan terikat akan budaya diri sendiri
bersama kelompokkomunitas
Variabel Antara Z : Karakteristik Responden
1. Usia 2. Jenis kelamin
3. Pendidikan 4. Agama
5. Pekerjaan 6. Usia pernikahan
33
2.4 Hipotesis Penelitian