42
samplingnya Bulaeng, 2004:138. Jika jumlah populasi dari suatu penelitian tidak terlalu banyak, maka digunakan total sampling Prasetyo, 2005:121 artinya,
keseluruhan populasi dijadikan sampel. Merujuk pada hal tersebut, maka peneliti menggunakan total sampling dengan jumlah populasi yakni 19 orang.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sumber Pustaka
Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber - sumber bacaan yang dianggap relevan dan
mendukung penelitian. Penelitian dilakukan dengan membaca buku – buku referensi, bahan perkuliahan, hasil penelitian, internet, dan sumber – sumber
lainnya yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti Nawawi, 1997:111- 117
2. Penelitian Lapangan Field Research Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data di lapangan dengan
menggunakan instrumen atau alat, yakni kuesioner atau daftar pertanyaan tertulis yang dijawab tertulis pula oleh responden. Kemudian wawancara, yaitu alat
pengumpul data yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengumpul data sebagai pencari informasi interviewer yang dijawab secara lisan
pula oleh responden. Selanjutnya observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala – gejala yang tampak pada objek penelitian
Nawawi, 1997:111-117.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data menurut Bogdan dan Biklen Maleong, 2006:48 adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilih – milhnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting, dan apa yang
dipelajari dan memutuskan apa yang divceritakan kepada orang lain.
43
Dalam peneitian ini, data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis ke dalam beberapa bentuk penyajian, yaitu :
1. Analisis Tabel Tunggal Analisis Tabel Tunggal merupakan suau analisa yang digunakan dengan
membagi – bagikan vaiabel penelitian ke dalam kategori- kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis
data yang terdiri dari dua kolom yaitu sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori Singarimbun, 2011:226
2. Analisis Tabel Silang Analisis Tabel Silang merupakan salah satu tekhnik yang dipergunakan
untuk menganalisis dan mengetahui apakah variabel yang satu berhubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah hubungan variabel
tersebut bernilai positi atau negati Singarimbun, 2011:273
3. Uji Hipotesis Uji Hipotesis adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus
Koefisien Korelasi Tata Jenjang Rank Order Correlation Coefficient oleh Spearman Arikunto, 2002:247.
Adapun rumus koefisien korelasinya yaitu sebagai berikut :
Keterangan :
Rho : koefisien korelasi rank – order
d : perbedaan antarpasangan jenjang
N : jumlah individu dalam sampel
1 dan 6 : bilangan konstan ∑
: sigma atau jumlah
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisa data dan untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya dengan skala ordinal.
44
Jika r
s
0, maka hipotesa ditolak
Jika r
s
0, maka hipotesa diterima
Untuk menguji tingkat signifikan korelasi untuk n 0, digunakan rumus
t
test
pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut :
Keterangan : t : nilai t
hitung
r : nilai koeisien korelasional
n : jumlah sampel
Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungan signiikan
Jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungan tidak signifikan Selanjutnya, untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford
Rakhmat,1993:29 yaitu sebagai berikut : 0,20
= Hubungan rendah sekali ; lemah sekali 0,20 – 0,40
= Hubungan rendah tetapi pasti 0,40 – 0,70
= Hubungan yang cukup berarti 0,70 – 0,90
= Hubungan yang tinggi ; kuat 0,90
= Hubungan sangat tinggi ; kuat sekali, dapat
45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam pembahasan ini, peneliti akan
merujuk pada system penyajian atau data yang diperoleh dari hasil jawaban responden, dimana metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang
disebarkan kepada responden yaitu anggota Yayasan Warga Persahabatan YWP Cabang Medan Fukushi Tomo No Kai.
8.1.1 Karakteristik Responden.
Tabel 4.1 Usia Responden
Usia Responden Frekuensi Persen
30-39 tahun 4
21.1 40-49 tahun
8 42.1
di atas 50 tahun 7
36.8
Total 19
100.0
Dari jumlah anggota Yayasan Warga Pershabatan YWP Cabang Medan Fukushi Tomo No Kai yang tergolong ke dalam anggota yang aktif ada 19
anggota, dimana usia responden yang berusia 30-39 tahun ada 4 responden 21,11, yang berusia 40-49 tahun ada 8 responden 42,1 , dan yang di atas
50 tahun ada 7 responden. Hal ini menunjukkan bahwa yang melakukan akulturasi dan perubahan identitas etnis pasca pernikahan campuran adalah rata-rata yang
berusia 40-49 tahun. Pada penelitian ini peneliti menemukan kecenderungan untuk bersosialisasi dengan sesama orang Jepang dirasakan pada usia tua. Pada
usia relatif masih muda, kebanyakan responden masih fokus pada kesibukan dan atau rutinitas dalam pekerjaan. Waktu tua setelah pension dari pekerjaan biasa
digunakan sebagai waktu untuk mengenal orang lain melalui organisasi Yayasan Warga Pershabatan YWP Cabang Medan Fukushi Tomo No Kai.