BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan mempunyai tujuan, baik itu perusahaan yang berorientasi mencari laba maupun perusahaan nirlaba. Pada umumnya ada
empat tujuan perusahaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Parentahen Purba 2002:93 yaitu :
1. Kemakmuran perusahaan menyangkut daya hidup dan daya tumbuh
2. Kemakmuran pemilik perusahaan
3. Tanggung jawab sosial
4. Laba maksimum
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan adanya tuntutan era globalisasi, maka dalam mencapai tujuannya perusahaan selalu berusaha
mengembangkan kegiatan usaha dengan segala potensi yang ada dan memanfaatkan setiap kesempatan dan peluang bisnis yang akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan sehingga dengan demikian perusahaan tersebut mampu menghadapi persaingan dan perkembangan pada masa yang akan
datang. Dalam mengembangkan kegiatan usaha dan mengatasi persaingan dari
perusahaan lain tidak terlepas dari faktor modal usaha. Melalui kegiatan penyaluran pengkreditan, bank sebagai lembaga keuangan dapat membantu
nasabah dalam mengatasi kekurangan modal agar dapat kembali mengelola
1
Universitas Sumatera Utara
kegiatan operasi dan mengembangkan usahanya sehingga mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Selain dari menghimpun dana dari masyarakat, pemberian kredit merupakan salah satu dari fungsi kegiatan perbankan mempunyai resiko yang
relatif besar. Oleh karena itu manajemen bank harus melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan pengelolaannya. Untuk menjamin agar
kredit yang diberikan adalah kredit layak, maka bank melakukan proses seleksi atas seluruh proposal kredit yang diterimanya, meliputi analisis laporan
keuangan debitur. Analisis laporan keuangan merupakan metode yang digunakan oleh manajemen bisnis perbankan untuk menilai keadaan yang
telah lalu, saat ini, dan proyeksi yang akan datang dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi kredit.
Salah satu jenis informasi yang dapat memberikan informasi keuangan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laba rugi dan perubahan
posisi keuangan. Agar laporan keuangan tersebut bermanfaat dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemakainya maka laporan
keuangan tersebut harus dianalisa. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menganalisa laporan
keuangan suatu perusahaan. Salah satu cara untuk mengalisa laporan keuangan adalah dengan cara mempelajari hubungan antara berbagai pos-pos
dalam laporan keuangan. Hubungan antara masing-masing pos dinyatakan dalam bentuk angka yang dinyatakan dalam rasio yaitu alat utama
menganalisis laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Arthur J. Keown, David F. Scott, Jhon D Martin, J William Petty terjemahan Chaerul D. Djahman 2002:170 rasio keuangan bermanfaat
untuk 1.
Meneliti rasio antara waktu untuk mengetahui arah perkembangan perusahaan
2. Membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan lain.
3. Rasio-rasio tersebut dapat menjawab beberapa pertanyaan mengenai
kegiatan perusahaan yaitu : a.
Seberapa jauh likuidasi perusahaan b.
Apakah manajemen mengasilkan laba operasi yang cukup atas aktiva perusahaan yang ada.
c. Bagaimana perusahaan mendanai aktivanya.
d. Apakah pemilik mendapatkan pengembalian yang cukup atas investasi
yang diberikan.
Di dalam industri perbankan, analisa rasio laporan keuangan sangat diperlukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa lalu dan untuk
menilai prospek dan potensi sebuah perusahaan yang akan datang. Dengan demikian analisa rasio laporan keuangan merupakan instrumen informasi
keuangan yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat dalam menentukan keputusan keputusan pemberian kredit dan mengurangi resiko kerugian bisnis.
Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk yang merupakan salah satu bank devisa nasional. Dalam
menyalurkan kredit, PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk sangat selektif dalam melakukan analisa pemberian kredit kepada nasabah, guna menghindari kredit
macet atau non performing loan NPL. Dikarenakan core bisnis PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk. adalah pada sektor usaha Small Medium Enterprise
SME, maka dalam hal ini, yang akan menjadi focus pembahasan adalah pada debitur Small-Medium Enterprise SME.
Universitas Sumatera Utara
PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk sebagai salah satu bank yang memberikan kredit kepada banyak para debitur yang sangat membutuhkan
dana segar untuk menjalankan usahanya, tentunya harus sangat selektif untuk memilih dan memberikan pinjaman. Perusahaan juga menjadi salah satu
pilihan bagi para debitur untuk memohon agar diberikan pinjaman, sebab di perusahaan dalam memberikan pelayanan sangat baik, selain itu juga cepat.
Namun dengan demikian perusahaan berusaha agar pinjaman yang diberikan kepada debitur dapat kembali.
Sebahagian besar debitur yang memohon untuk diberikan kredit adalah debitur yang bergerak pada sektor Small – Medium Enterprise SME. PT.
Bank ICB Bumiputera, Tbk sebagai salah satu bank yang memberikan pinjaman, melihat bahwa core business dari SME ini sangat baik secara
prospek masa depan, selain itu juga PT. Bank ICB Bumiputera selalu menjaga tingkat Non Performance Loan NPL dari pinjaman yang diberikan agar tidak
melebihi 5 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Berdasarkan penelitian yang terdahulu oleh Basrin 2006 menyatakan
bahwa sangat besar sekali peranan analisa laporan keuangan di dalam proses pemberian kredit kepada nasabah, terbukti dari dapat tidaknya permohonan
kredit tersebut dikabulkan tergantung dari hasil analisa yang dilakukan oleh pihak analisis kredit bank.
Dari uraian tersebut maka penulis merasa penting untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh analisis laporan keuangan yang
diterpakan PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk Cabang Medan terhadap
Universitas Sumatera Utara
pemberian kredit. Adapun judul penelitian ini adalah “Analisis Rasio Laporan Keuangan Dalam Pemberian Kredit Modal Kerja Kepada
Debitur Small-Medium Enterprise SME pada PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk Cabang Medan”
B. Perumusan Masalah