Analisa Laporan Keuangan Analisa Hasil Penelitian 1. Kriteria Pemberian Kredit

Tabel IV.1 PT. XXX Neraca Berakhir 31 Desember 2009 AKTIVA Jumlah KEWAJIBAN DAN MODAL Jumlah Aktiva Lancar Hutang Lancar - Kas 3.500.000 - Hutang Bank 91.551.336 - Bank 15.350.000 - Hutang Dagang 63.530.191 - Piutang Dagang 85.245.000 Total Hutang Lancar 155.081.527 - Uang Sewa Dibayar didepan 35.000.000 - Persediaan Barang Hutang Jangka Panjang a. Bahan Baku 185.700.000 - Hutang Bank 283.149.933 b. Barang Jadi Roti,CakeMei 155.400.000 Total Aktiva Lancar 480.195.000 Total Kewajiban 438.231.460 Aktiva Tetap Modal - Tanah 445.000.000 - Modal 300.000.000 - Bangunan 1.770.000.000 - Laba Ditahan 1.371.050.000 - Kenderaan 225.000.000 - Laba Tahun Berjalan 377.063.540 - Gudang -- Total Equity 2.048.113.540 - Akumulasi Penyusutan -433.850.000 Total Aktiva Tetap 2.006.150.000 Total Aktiva 2.486.345.000 Total Kewajiban dan Modal 2.486.345.000 Sumber : PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk 2010

4. Analisa Laporan Keuangan

Dalam hal permohonan pemberian kredit, laporan keuangan debitur diberikan kepada pihak kreditur untuk dapat diproses lebih lebih lanjut. Bank Bumiputera disini bertindak sebagai kreditur guna untuk memberikan keputusan apakah debitur atau calon debiturnya disetujui atau tidak permohonan kredit mereka. Biasanya digunakan analisis laporan keuangan sebagai sumber informasi, dengan sumber informasi tersebut dapat dilihat keadaan keuangan debitur atau calon debiturnya, sehingga keputusan yang akan diambil oleh kreditur dapat dilakukan lebih cermat. Universitas Sumatera Utara Analisa laporan keuangan sebagai proses pengambilan keputusan dilakukan oleh bank untuk melihat layak atau tidaknya debitur atau calon debiturnnya diberikan pinjaman kredit. Dimana dalam analisis ini bank umumnya menggunakan Rasio Liquiditas berupa Current Ratio CR, Rasio Aktivitas Berupa Inventory Turn Over ITO dan Account Receveible Turn Over ARTO, Ratio Leverage berupa Dept To Equity Ratio DER, serta Ratio Rentabilitas berupa Profit Margin Ratio PMR, dan Return on Invesment ROI. Hasil analisia ratio laporan keuangan tersebut dijadikan sumber informasi atau bahan untuk pengambilan keputusan. Hal ini dilakukan guna memitigasi resiko dan menghindari kredit macet Non Performing Loan. Sebelum dilakukan analisa laporan keuangan melalui analisis rasio dan NPL dari nasabah, berikut disajikan data nasabah PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk SME, yaitu : Nama Debitur : Small – Medium Interprise Bidang Usaha : Retail Penjualan Roti Latar Belakang Usaha yang dijalankan oleh Ibu Yumi dan Pak Sumandi ini adalah berawal dari hobby yang kemudian ditekuni dan dijadikan usaha mandiri bagi kehidupan keluarga mereka. Hobby ini berawal dari Bp. Sumandi yang dahulunya untuk membiaya pendidikan kuliah ekonominya di Taiwan, ybs bekerja paruh waktu sebagai pelayan di sebuah restoran di kota Taipei yang mana itu terjadi pada sekitar tahun 1977an. Universitas Sumatera Utara Sebagai pelayan restoran, secara perlahan ybs diberi kepercayaan untuk memasak, dari jenis masakan yang biasa dikonsumsi menu standar oleh cita rasa pelanggan hingga kemudian ybs juga akhirnya memiliki spesifikasi masakan sendiri. Sedangkan pada saat yang bersamaan Ibu Yumi Suhardi tengah menekuni pendidikan di sebuah sekolah kejuruan di Taiwan yang menjadi tempat pertemuan mereka. Sekembalinya mereka di Indonesia, setelah sempat bekerja dengan orang akhirnya mereka memutuskan untuk membuka usaha makanan sendiri. Usaha ini dimulai tahun 1990an yang mana pada awalnya hanya melakukan pembuatan kue dan menitipkannya ke toko – toko sekitar tempat tinggal mereka, namun hingga kini telah memiliki beberapa outlet penjualan roti, cake dan mie. Management Profile Pendirian usaha ini adalah merupakan usaha pribadi perorangan, yang mana tipikal manajemennya masih dipegang oleh Ibu Yumi dan Bp Sumandi. Sebagai usaha keluarga, masing – masing orang memiliki tanggungjawab untuk kelangsungan usaha, yang mana Ibu Yumi bertanggungjawab untuk memonitoring proses pembuatan dan stok kueroti yang dijual, sedangkan Bp. Sumandi bertanggungjawab untuk ketersediaan bahan baku, penjualan dan monitoring pekerja dan outlet. Kesemuanya ini mereka lakukan secara bersama – sama yang dibantu oleh tenaga kerja berjumlah 19 orang yang tersebar di 3 outlet. Jam kerja yang ditetapkan oleh Ibu Yumi dan Bp. Sumandi juga berdasarkan fokus pekerjannya, yang mana untuk pembuatan roti dimulai Universitas Sumatera Utara dari pukul 08.00 – 20.00 wib sedangkan untuk pembuatan dan penjualan mie dimulai pukul 08.30 – 12.00 wib. Setelah dijabarkan tentang latar belakang debitur dan manajemen profile nya, maka beriktu disajikan analisa laporan keuangan debitur : Rasio Likuiditas - Rasio Lancar Current Ration CR = 64 , 309 100 527 . 081 . 155 000 . 195 . 480 = x - Rasio Cepat Quick Ratio QR = 527 . 081 . 155 000 . 245 . 85 000 . 195 . 480 − − x 100 = 254,67 Keadaan likuiditas perusahaan yang menunjukkan 254,67 atau sama dengan 2,5 : 1, Perusahaan dalam hal ini masih dinyatakan baik karena jumlah aktiva lancar masih mampu membiayai jumlah hutang lancar apabila perusahaan mengalami atau dinyatakan pailit. Rasio Solvabilitas - Long Term Debt To Equity Ratio = 100 000 . 000 . 300 933 . 149 . 283 x = 94,38 - Total Debt to Total Asset = 100 000 . 345 . 486 . 2 460 . 231 . 438 x = 17,62 - Total Debt To Equity Ratio = 100 000 . 000 . 300 460 . 231 . 438 x = 146,07 - Long Term Debt To Non Current Asset Universitas Sumatera Utara = 100 000 . 150 . 006 . 2 933 . 149 . 283 x = 14,11 Ratio ini menunjukkan antara hutang perusahaan terhadap modal atau asset. Hal ini melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang. Jika dilihat dari perhitungan diatas, dimana Long Term Debt To Equity Ratio sebesar 94,38, Total debt to total aset, sebesar 17,62, Total debt to total equity sebesar 146,07 dan Long Term Debt to Non Current Aset, sebesar 14,11. Hal ini masih menunjukkan hal yang baik. Karena walaupun terjadi kebangkrutan tetapi perusahaan masih dapat menutupi hutang-hutangnya. Rasio Aktivitas - Inventory Turn Over = 100 341.100.00 000 . 700 . 052 . 4 x = 1.188 188 . 1 365hari = 1 hari - Average Day’s Inventory = hari x360 000 4.052.700. 000 . 100 . 341 = 30 hari - Total Asset Turn Over = 100 000 2.486.345. 000 . 000 . 740 . 4 x = 190,64 - Working Capital Turn Over = 100 7 155.081.52 - 480.195.00 000 . 000 . 740 . 4 x = 1.457,95 Universitas Sumatera Utara Rasio aktivitas ini melihat tentang aktivitas dan agresifitas perusahaan untuk meningkatkan penghasilannya. Jika dilihat dari Inventory turn over sebesar 1 hari, Average day’s inventory sebesar 30 hari, Total aset turn over, sebesar 190,64 dan Working Capital Turn over, sebesar 1.457,95. Hal ini juga menunjukkan hal sangat baik dari sisi aktivitas perusahaan untuk memaksimal penghasilannya. Rasio Profitabilitas - Gross Profit Margin 100 000 . 000 . 740 . 4 000 . 700 . 052 . 4 000 . 000 . 740 . 4 x − = 14,5 - Operating Profit Margin 000 . 000 . 740 . 4 000 . 506 . 254 000 . 700 . 052 . 4 000 . 000 . 740 . 4 − − x 100 = 9,13 - Net Profit Margin 100 000 . 000 . 740 . 4 540 . 063 . 377 x = 7,95 Rasio ini menujukkan seberapa besar laba yang diperoleh oleh perusahaan. Jika dilihat dari Gross profit margin sebesar 14,5, Operating profit margin, sebesar 9,13 dan Net profit margin, sebesar 7.95. menunjukkan kurang baik. Namun demikian kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sudah cukup baik, yaitu diatas 10. Sebagai tambahan informasi, Non Performance Loan NPL bank untuk posisi Desember 2009 sebesar 4,02, dimana batas kewajaran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maksimal sebesar 5. Universitas Sumatera Utara

C. Evaluasi Hasil Penelitian 1. Kriteria Pemberian Kredit